(GS/Chapter) We Don’t Leave You!! ~1

Tittle : We Don’t Leave You!

Chapter : 1

[[ phiphohBie ]]

Author : Choi Ryeosomnia

Rate : T

Pair : YeWook

Yewook’s NOT MINE! But, ‘We Don’t Leave You!’ purely IS MINE..^^

.

.

.

Enjoy!

.

.

.

Pada dasarnya aku hanya takut pada perubahan.

Aku takut kau berubah, pergi meninggalkanku yang masih lemah ini, mencari seseorang yang baru seperti yang kau ingini.

Aku begitu tidak bisa tanpamu, hanya kau, yah~ hanya kau.

Hanya kau yang masih bisa bertahan denganku, menerima segala kekurangan yang ada pada diriku.

.

“Kau bekerja keras untuk pesta pembukaan musim panas kali ini. Aku sungguh berterimakasih”

Kedua pipinya bersemu merah mendapat pujian dari seseorang yang berdiri dihadapannya ini. Gadis yang memiliki tinggi semampai itu menunduk dalam menyembunyikan rona merah dipipinya. Jinja…ia baru saja dipuji oleh orang—namja yang ia sukai—dan tentu saja ia teramat bahagia. Bunga-bunga cinta kembali bersemi dihatinya.

“Maksud Yesung Oppa hanyalah mengucapkan terimakasih padamu, dan tidak lebih. Jadi jangan terlalu berpikir yang tidak-tidak”

Yeoja yang belum selesai menetralkan detak jantungnya itu kini menghela nafas berat saat sebuah suara—yang sebenarnya ingin sekali ia lempar menggunakan sapu yang ada ditangannya—menyeruak masuk kedalam gendang telinganya. Yeoja itu mendongakkan kepalanya memandang datar seseorang yang baru saja merusak suasana hatinya.

“Aku tahu itu, Ryeowook-ssi”

Gadis yang dipanggil ‘Ryeowook’ itu balik menatap datar sang yeoja. Mereka saling melempar pandangan datar seolah sama-sama tak menyukai satu sama lain. Aura disekitar mereka pun berubah muram. Sebagian siswa yang berada disekelilingnya bergidik ngeri memandang yeoja yang berdiri tepat disamping namja bernama ‘Yesung’—yang tadi memuji ‘yeoja’ itu.

“Ayo pergi. Kita cari stand makanan. Oppa lapar”

Yesung yang tak tahan dengan Aura muram yang menyebar disekitarnya akhirnya lebih memilih menarik tangan yeojacingunya yang sedari tadi masih saja memandang datar ‘yeoja’ didepannya. “Hyukkie, aku dan Wookie pergi dulu, ne? Bye” tangan Yesung melambai sekilas setelah berpamitan pada ‘yeoja’ tadi yang dipanggil ‘Hyukkie’.

Sang yeoja yang bernama asli ‘Lee Hyukjae’ atau akrab dipanggil ‘Eunhyuk’ itu mengangguk sekilas dan masih tetap berdiri tepat di stand-nya—yang sebenarnya adalah stand yang menjadi tempat permainan. Gadis itu memandang kedua punggung namja dan yeoja yang baru saja berpamitan pergi.

Mata kucingnya sudah sedikit mengembun ketika secara tak sengaja menangkap sang ‘namja’ mengaitkan jemarinya pada jemari sang yeoja.

“Kadang aku berpikir bahwa mereka itu pasangan paling aneh yang pernah aku temui. Karena keduanya sangatlah bertolak belakang”

Seorang namja yang berdiri didalam stand permainan yang juga stand milik Eunhyuk tersebut membuka suara sambil tanpa menatap Eunhyuk—yang masih menatap kearah perginya pasangan tadi—dengan melemparkan sebuah panah pada papan yang tersedia didepannya. Eunhyuk yang tersadar karena suara tadipun berbalik badan melihat kearah namja tadi.

Merasa Eunhyuk sudah memperhatikannya, namja tadi kembali melanjutkan ucapannya. “Tapi setelah aku cari-cari hal apa yang membuat mereka masih saling mencintai—ditengah-tengah perbedaan sifat mereka yang bertolak belakang—membuatku sadar bahwa cinta mereka sangatlah unik dan berharga”

“Apa maksudmu?”

Namja yang memakai kaos hitam polos itu menghentikan permainannya dan memandang Eunhyuk sambil tersenyum tulus. “Mereka saling melengkapi. Seperti Air dan Api. Gadis sombong itu sering sekali berbuat seenaknya saja, tapi…dengan adanya Yesung Sunbae, sifat sombong Ryeowook terkadang masih bisa dikontrol atau bahkan aku rasa sekarang sudah sedikit menghilang”

Eunhyuk mendengus kesal. “Cih. Jadi kau membelanya Hae, daripada aku—temanmu sendiri—ini?”

Namja berambut hitam dengan poni menyamping itu tersenyum tipis mendengar pernyataan sang yeoja. “Bukan begitu. Aku kan hanya bicara. Lagipula, sekuat apapun kau berusaha untuk terlihat oleh Yesung Sunbae, hasilnya akan tetap sama. Dia akan tetap hanya melihat Ryeowook”

Hati Eunhyuk terasa tercubit mendengar pernyaatn temannya yang bernama ‘Lee Donghae’. yah, mungkin itu benar, tapi…tidak bisakah namja ini tak usah terlalu frontal begitu?

Donghae memandang Eunhyuk dengan lembut. Namja itu tahu bahwa saat ini pasti Eunhyuk terluka oleh ucapannya. Tapi…tidak ada cara lain kan, gadis ini harus sedikit dikerasi agar bisa mengerti. Dan lagi, Donghae benar-benar ingin sekali menyadarkan Eunhyuk dari perasaannya yang Eunhyuk anggap sebagai perasaan cinta.

“Apa kau yakin bahwa kau mencintai Yesung Sunbae?”

Eunhyuk melihat nyalang Donghae tepat pada matanya. “Apa harus aku jawab? Itu pertanyaan membosankan yang sudah sering aku dengar dari mulut-mu. Aku muak” dengan sedikit dihentakkan kasar kakinya melangkah menjauhi stand-nya dan entah berlalu pergi kemana.

Donghae menyeringai sekilas melihat kelakuan Eunhyuk yang tampak manis di-matanya. “Kau harusnya bisa membedakan perasaan cinta dan kagum, Eunhyuk-ah” lirihnya yang tak akan terdengar oleh siapapun.

“Yo! Lee Donghae. serahkan panah itu padaku, aku mau bermain”

Donghae men-death glare namja yang seenak jidatnya saja mengagetkannya. Yang ditatapi hanya bisa tertawa lebar menampilkan deretan gigi putihnya. “Ck! Bayar dulu, Evil” katanya dingin sambil memberikan jitakan manis dikepala sang namja jangkung itu.

“Ya, Ya! kenapa kau pelit sekali sih pada temanmu sendiri ” sungutnya tidak suka. “Terserah kau saja, Cho Kyuhyun” katanya malas dengan memilih berjalan keluar stand dan duduk-duduk dikursi depan stand-nya sambil sesekali menarik pelanggan dengan mengerlingkan sebelah matanya pada siswa-siswa gadis yang lewat.

Namja bernama Cho Kyuhyun itu menyeringai jahil. “Jadi aku boleh bermain ini semua tanpa harus membayar, Hyung?”

“Sekali lagi kau bicara ku tendang kau dari stand-ku”

Kyuhyun langsung memilih bungkam dan tangannya mengambil sebuah bola lalu menghantamkannya pada tumpukan kayu didepannya.

.

.

.

Love and admiration that are on the same line. Only a few difference. And it’s very difficult to distinguish. But…if you want to know, then look deeper into your heart..^^

[[ Choi Ryeosomnia ]]

.

.

.

Choi Ryeowook dan Kim Joong Woon atau yang lebih sering dipanggil Yesung.

Mereka berdua, adalah salah satu pasangan yang terkenal seantero sekolah. Bagaimana tidak, mereka berdua ini sama-sama berasal dari kalangan atas. Sama-sama memiliki kesempurnaan yang begitu menawan dan membuat semua orang memandang iri mereka. Meskipun Ryeowook lebih banyak dibenci oleh siswa lain karena sifatnya yang begitu sombong dan dingin, tapi tetap saja mereka juga mengagumi kecantikan yang gadis itu miliki.

Sepasang kekasih itu bagaikan dua sejoli yang begitu sempurna. Berdiri bersisian dengan postur tubuh yang pas, gestur tubuh yang sesuai dan penampilan yang luar biasa cocok.

Mungkin jika di dunia ini kontes siapa pasangan yang paling sempurna, pastilah kedua muda-mudi itu yang akan keluar sebagai pemenangnya. Mereka berdua, sangatlah sempurna. Seolah masing-masing tercipta untuk satu sama lain.

Yesung menarik jemari yeojanya menuju sebuah bangku yang sedikit jauh dari keramaian. Ia mendudukkan tubuhnya dan juga Ryeowook pada bangku tersebut. Yesung memandang Ryeowook yang lebih memilih memandang kedepan, memperhatikan halaman sekolahnya yang terisi penuh oleh siswa-siswa.

Sore itu, adalah awal pembukaan Pesta pembukaan musim panas yang diadakan oleh pihak sekolah setiap setahun sekali selama satu minggu penuh. Gadis itu tak menghiraukan tatapan sang namja yang mengarah padanya.

“Kenapa kau selalu bersikap begitu ketus padanya, Baby~”

Suara lembut Yesung tak lantas membuat Ryeowook menolehkan kepalanya pada Yesung. Ia masih tetap bergeming. Menatap lurus kedepan dan tak sekalipun melirik Yesung. Ia lelah, sangat lelah dengan perasaannya sendiri.

Perasaan ketakutan yang amat sangat ia rasakan ketika ‘yeoja’ tadi berinteraksi dengan Yesung. “Bukankah aku memang selalu ketus?” menjawab dengan masih pada posisi dan pandangan yang sama.

Yesung menghela nafas. Ia melepas genggaman tangannya pada Ryeowook dan memilih merenggangkan otot-ototnya yang terasa kaku. Matanya menutup sebentar lalu kembali terfokus pada gadis disampingnya.

“Bukannya begitu, kau hanya terlalu sensitive tentang keberadaan gadis itu. Oppa benar-benar tidak enak padanya tadi”

“Kenapa harus merasa tidak enak? Memang benar kan apa yang aku katakan tadi, Oppa hanya berniat mengucapkan terimakasih karena dia menjalankan tugasnya dengan baik. Dan Oppa sebagai panitia berhak mengucapkan terimakasih pada anak buahnya”

Yesung mengerutkan keningnya mendengar perkataan Ryeowook yang sepertinya begitu cemburu. Oke, mungkin jika Ryeowook cemburu itu adalah hal yang wajar atau bahkan sudah biasa.

Tapi, yang membuatnya merasa aneh adalah kenapa harus Eunhyuk yang menjadi target sasarannya. Selama ini ia juga dekat dengan Sungmin teman satu kelasnya yang juga salah satu panitia dalam acara ini dan bahkan bisa dibilang interaksi keduanya jauh lebih sering dibandingkan dengan Eunhyuk.

Jadi, kenapa Ryeowook justru cemburunya pada Eunhyuk?

“Apa kau sedang cemburu, Chagy?”

Ryeowook tak menjawab. Gadis itu kembali diam. “Aku haus” berkata telak seolah tak mau dibantah dan Yesung cukup tahu nada bicara gadisnya ini. Lantas tanpa menunggu waktu yang lebih lama lagi, ia berdiri dari duduknya.

“Mau minum apa?”

Ryeowook mendongak menatap Yesung yang berdiri didepannya. Dapat ia lihat dengan jelas pantulan dirinya di bola mata hitam obsidian Yesung. “Jus jeruk” menjawab singkat yang dibalas senyuman oleh Yesung.

“Mau ikut atau menunggu disini, Nona muda manja?”

Pipi Ryeowook menggembung sebelah mendengar panggilang dari Yesung. Ia tidak suka dipanggil manja tapi Yesung justru sering sekali menggunakan sebutan itu saat ia sedang ngambek. Yah, ia sendiri merasa aneh pada dirinya. Seharusnya ia semakin marah kan?

Tapi entah kenapa dirinya justru ingin sekali tertawa kecil mendengar panggilan—yang menurutnya—mengejek dirinya. “Terimakasih atas tawarannya, Tuan butler. Tapi sepertinya Nona yang manis ini malas sekali berdesak-desakan dengan siswa-siswa yang lainnya”

Yesung terkekeh dan mengacak gemas rambut sewarna coklat madu yang gadisnya gerai. Yesung semakin gemas saja ketika yeojanya mendelik padanya yang bukannya terlihat menakutkan tapi justru terlihat semakin imut.

Uhm~ Yesung tidak mengerti bagaimana mungkin Ryeowook lebih sering dan suka memasang tampang ketus daripada memperlihatkan wajah aslinya yang selalu terlihat lucu dan imut itu. Padahal jika Ryeowook sedikit saja mau tersenyum pada orang-orang yang menyapanya, pasti gadis ini semakin dicintai oleh orang-orang.

“Baiklah. Tunggu Oppa disini. Ingat! Jangan kemana-mana selama Oppa pergi”

Ryeowook yang merasa diperlakukan seperti anak kecil itu kembali memberi death glare lucu pada Yesung. Sukses telah membuat Ryeowook cemberut Yesung langsung pergi mencari stand penjual minuman dingin yang menjual jus jeruk.

Namja itu berjalan mengitari beberapa stand dan sesekali tersenyum saat beberapa Hoobae-nya menyapanya. Well, Yesung saat ini sudah ada di tingkat terakhir sedangkan Eunhyuk, Donghae, Kyuhyun, Ryeowook berada ditahun kedua.

Namja ini terus saja melangkah pada sebuah stand milik temannya yang melambai kepadanya. Yesung melebarkan senyum-nya ketika mata Obsidian lekatnya menatap sebuah kotak jus jeruk didalam mesin pendingin di stand yang menjual berbagai minuman.

“Halo, Tuan tampan” sapa sang teman yeoja Yesung dengan ceria. Yesung yang mendengar teman-nya itu memanggilnya dengan panggilan seperti itu langsung saja menghadiahi kepala yeoja bergigi kelinci tersebut sebuah jitakan manis.

“Aww~ kau kasar sekali sih”

Bersungut tidak suka saat merasa kepalanya berdenyut-denyut akibat jitakan Yesung. Tidak terlalu sakit sih sebenarnya hanya saja memang yeoja bergigi kelinci itu saja yang terlalu lebay. “Dimana yang lainnya?”

Dahi yeoja bername tag ‘Lee Sungmin’ pada baju maid—yang memang sengaja dipilih oleh stand yeoja itu— mengkerut, tidak mengerti apa maksud Yesung.

Yesung yang sudah selesai mengambil dua kotak jus jeruk dari mesin pendingin itu membalikkan badan menghadap Sungmin, alisnya terangkat sebelah. “Maksudku teman-temanmu yang berjaga di stand ini. Tidak mungkin kan kau sendirian?”

Sungmin memajukan bibirnya kedepan. “Kyuhyun pergi sebentar katanya tapi sampai sekarang ia belum juga kembali. Sedangkan Hangeng dan Heechul tidak tahu pergi kemana” katanya sambil masih cemberut.

Yesung mengacak rambut Sungmin. “Sabarlah~ itu sudah nasibmu yang berada satu kelompok dengan orang-orang ajaib seperti mereka” katanya yang lebih mirip sebagai ejekan.

“Memangnya siapa yang membuat aku satu kelompok dengan orang-orang seperti mereka, huh?”

Yesung mengidikkan bahunya. Ia bersikap seolah tak tahu menahu. Sungmin ingin sekali memukul kepala besar Yesung dengan palu. Padahal Yesung sendiri kan yang membentuk tiap kelompok, jadi kenapa sikapnya seolah tanpa dosa begitu? Cih.

“Berapa ini?”

.

.

.

Setelah mendapat dua kotak jus jeruk, Yesung berjalan sedikit cepat. Ia sadar bahwa mungkin Ryeowook sudah akan marah besar jika ia membuatnya kehausan terlalu lama. Yesung tak pernah bisa lupa akan bagaimana sifat egois yang tumbuh dengan kuat dan mengakar pada diri yeojacingunya itu.

Berkali-kali Yesung masih memaksakan sebuah senyum menawan pada orang-orang yang menyapanya. Hei, jangan kaget. Bukankah sudah ku katakan dari awal, bahwa Yesung ini adalah sosok yang amat sempurna? Jadi wajar kalau dia menjadi pria idaman di sekolah ini.

Dengan memakai kemeja putih berlengan panjang yang ditekuk sampai siku dengan tambahan rompi abu-abu metaliknya dengan garis-garis hitam dan kelabu. Dua kancing teratas kemejanya ia biarkan terbuka, benar-benar menambah kesan manly pada diri Yesung.

Senyumnya yang menawan, tatapan Obsidian tajam tapi menghanyutkan dan juga sifat ramah yang ia punya, hanya gadis bodoh yang tidak jatuh cinta atau kagum padanya. Hanya gadis buta yang mengatakan bahwa namja ini terlihat biasa-biasa saja, karena pada kenyataannya Yesung saat ini seperti ciptaan Tuhan yang sangatlah sempurna.

“Annyeong, Yesung Sunbae~” sapa seseorang padanya yang hanya dibalas senyuman menawan oleh Yesung. Gadis yang ternyata adalah hoobae-nya itu memegang kedua pipinya yang tiba-tiba saja memanas melihat senyum itu.

Jinja…hanya dengan senyuman saja rasanya sudah terbang ke-langit ke-tujuh. Kkk~

.

Eunhyuk menelan ludahnya keluh. Dari tempatnya berdiri saat ini ia bisa melihat dengan jelas sosok Yesung yang berjalan ke-arahnya—menurut Eunhyuk.

Gadis itu mematung ditempat mendapati Yesung yang tersenyum padanya. Ia dapat merasakan bahwa wajahnya memerah padam sampai ketelinga. Ia masih tetap berdiri seolah menunggu Yesung yang datang dihadapannya lalu memeluknya.

“Ah~ apa yang aku pikirkan!” rutuknya sambil memukul kepalanya kecil. Ia dapat merasakan sebuah harum menyerbak menyapu indra penciumannya. Ia hafal harum ini, hafal sang pemilik parfum.

Entah sadar atau tidak, mata kucing itu perlahan menutup sambil menyesap harum yang semakin dekat pada dirinya. Eunhyuk masih saja memejamkan matanya dengan erat. Gadis itu mulai membuka matanya saat harum yang ia rasakan seolah bergerak menjauhinya.

Dengan cepat ia menolehkan kepelanya kebelakang. Dan ia mendapati Yesung sudah berlalu sedikit jauh darinya. Sebuah rasa sesal menggerogoti dirinya. Ia memaki dirinya sendiri yang dengan tanpa sadar justru menutup matanya.

Ah~ gara-gara hal itu ia jadi tidak bisa memandang wajah Yesung. Ck~ sial sekali sih nasibku—inner-nya.

.

.

.

Kita harus bisa membedakan apa itu rasa Cinta dan Kagum

.

.

.

Ryeowook mengembangkan senyumnya saat mata Caramel cerahnya mendapati Yesung yang berjalan mendekat padanya sambil mengayun-ayunkan dua kotak jus jeruk dimasing-masing tangannya. Senyumnya semakin lebar ketika Yesung sudah ada dihadapannya.

Yesung menancapkan sedotan pada tempat yang sudah tersedia dikotak jus jeruk tersebut lalu memberikannya pada Ryeowook. dengan cepat Ryeowook berusaha menggapai kotak jus itu tapi dengan cepat pula Yesung menariknya.

Ryeowook merengut merasa dipermainkan. “Eiits~ poppo dulu~” berujar manja sambil menyodorkan bibirnya dihadapan Ryeowook. “Ya! kenapa harus poppo?”

“Itu imbalan untuk Oppa, baby~” katanya dengan semakin mendekatkan bibirnya pada bibir plum Ryeowook. Berusaha melihat kekiri, kekana, kedepan dan kebelakang. Ryeowook mencoba mengecek terlebih dahulu, takut-takut ada yang melihatnya.

Namun saat ia merasa sudah aman, baru saja Ryeowook menghadapkan pandangannya pada Yesung, namja didepannya itu jauh lebih dulu menarik tengkuk Ryeowook dan menempelkan kedua belah bibirnya.

Mata Ryeowook membulat lucu. Ia ingin memberontak awalnya tapi ia urungkan. Toh, percuma saja memberontak, lagipula tak ada yang melihatnya kan? kkk~

Yesung melepas ciumannya dan sedikit memberi beberapa kecupan-kecupan ringan diakhirnya. Namja itu menyodorkan jus jeruknya pada Ryeowook yang langsung diterima dan meminumnya.

Hah~ musim panas memang benar-benar musim paling menyebalkan. Bagaimana tidak, padahal ini sudah memasuki pukul 4 sore, tapi hawa masih saja terasa panas.

Yesung mengikuti kekasihnya juga. Namja itu mulai menyedot jus jeruknya dengan sesekali melirik Ryeowook yang ada disampingnya. Matanya mengerling jahil saat bersibobrok dengan Caramel Ryeowook yang ternyata diam-diam juga meliriknya.

Yesung ingin sekali tertawa keras melihat ekspresi Ryeowook saat ini. Lihat saja yeoja itu, Ryeowook langsung membuang muka dan memunggungi Yesung saat kepergok meliriknya. Kkk~

“Ya! jangan memunggungi, Oppa!”

Berusaha membalikkan tubuh mungil itu tapi tidak berhasil karena Ryeowook masih bertahan pada posisinya memunggungi Yesung. “Ck~ benar-benar tidak mau menghadap kepada Oppa, eh?”

Mendengar nada Yesung yang jahil itu dengan cepat Ryeowook membalikkan badannya menghadap Yesung. Well, belajar dari pengalaman Ryeowook sudah tidak mau lagi dijahili oleh Yesung. Kalau kejahilannya lucu sih tidak apa-apa.

Tapi Yesung?

Dia akan menjahili Ryowook sampai gadis itu menangis. Sebenarnya bukan menjahili sih, tapi bisa dibilang menyiksa Ryeowook. Namja itu akan mengacuhkan Ryeowook jika sedang menjahili gadisnya, dan Ryeowook yang tak tahan diabaikan oleh Yesung pun pasti hanya bisa menangis.

“Nah, dengan begini Oppa bisa memandangai wajah manismu itu”

Berujar dengan memasukkan sedotan kedalam mulutnya lalu menyesap habis jus jeruknya. Detik berikutnya Yesung melempar kotak jus jeruk yang sudah habis kedalam sebuah tong sampah yang tak jauh dari tempatnya duduk.

Ryeowook sempat tak percaya ketika menyadari kotak jus jeruk itu sudah habis. Jinja…kotak miliknya saja masih terisi penuh walaupun tidak sepenuh tadi-nya, tapi milik Yesung sudah masuk tong sampah hanya dengan waktu 2 menit. Sebegitu hauskah?—batin Ryeowook bertanya.

“Sudah habis?”

Yesung tersenyum melihat raut wajah Ryeowook yang seolah heran. “Dengar, Oppa sangat haus jadi tidak ada waktu untuk meminumnya dengan cara ningrat sepertimu, sayang” katanya sambil mengelus pipi lembut Ryeowook.

Ryeowook hanya memandang datar Yesung.

Yah, Yesung benar. Sejak dirinya lahir, Ryeowook selalu di didik dengan cara-cara yang baik. Dia yang terlahir dari sebuah keluarga yang ningrat memaksanya untuk mematuhi hal itu. Mulai dari bagaimana adat seorang anak perempuan saat makan, minum, duduk bahkan berbicara sekalipun.

Yesung terkekeh pelan. Saat yeoja itu memandang dirinya datar. “Sekali-kali melanggar tidak apa-apa, kan?” katanya dengan mata mengerling sebelah. Ryeowook mendengus geli melihat tingkah laku Yesung.

“Ya Ya Ya. Oppa adalah seorang pria jadi wajar jika cara minum-mu sangat cepat. Sedangkan aku adalah seorang perempuan”

Yesung tergelak mendengarnya. Tapi, jika mendengar penuturan Ryeowook barusan mengingatkannya pada sesosok yeoja yang sedikit unik menurutnya. Gadis yang dapat menghabiskan ramyun dalam waktu relatif singkat, dan juga minum jauh lebih cepat dari dirinya.

“Tidak juga. Oppa pernah bertemu seorang perempuan yang bahkan cara minumnya saja jauh lebih cepat dari Oppa”

Mata Ryeowook membulat lucu. “Benarkah? Mungkinkah ada seorang gadis yang seperti itu?”

Dicubitnya dengan gemas pipi gembul Ryeowook. “Makanya sekali-kali kau harus bergaul dengan orang-orang yang lainnya. Jangan hanya bermain dengan orang-orang yang sama-sama ningrat”

“Untuk apa? Orang-orang seperti mereka pasti hanya akan memanfaatkan kita. Mereka berteman dengan kita hanya karena uang yang kita miliki. Aku tidak suka seperti itu”

Matanya memandang nyalang kedepan sana. Seolah memperhatikan beberapa orang yang menurut Ryeowook menjijikkan. Yang hanya berteman karena uang yang dirinya miliki dan juga memanfaatkan dirinya. Ryeowook benci orang-orang seperti itu.

Obsidian Yesung melembut. Tangannya membelai lembut anak rambut Ryeowook yang menutupi telinga gadisnya, diselipkannya rambut tersebut kebelakang. “Tidak semuanya seperti itu, baby~”

Mencoba memberi pengertian pada yeojanya. Yah, Yesung sudah tahu betul sifat Ryeowook yang dingin dan sombong serta tertutup. Yesung tahu semuanya, namja itu sudah mengenal Ryeowook sejak keduanya kecil.

Jadi sudah tidak heran lagi kalau Ryeowook bersikap begitu. Namja bersurai hitam gelap itu sudah sering mengajarkan pada Ryeowook untuk sedikit menurunkan ego-nya atau setidaknya tidak bersikap seenak-nya pada orang lain.

Dan hasilnya…

Seperti sekarang ini. Ryeowook sudah mulai belajar berbicara sedikit halus pada orang lain. Dia mencoba untuk bersikap tidak memerintah kepada yang lainnya, dan lagi ia juga sedikit membuka hatinya untuk orang-orang yang ingin berteman dengannya.

“Kau tidak ingin menjaga stand seperti anak-anak yang lainnya?”

“Untuk apa? Aku bahkan tak tertarik sama sekali. Begini saja jauh lebih baik” berkata jujur tanpa memandang Yesung. “Hah~ yasudahlah. Memangnya siapa yang mau memaksa Nona manja sepertimu” tuturnya.

Ryeowook tidak marah atau sekedar ingin memukul Yesung. Gadis ini hanya tersenyum tipis menanggapi ejekan Yesung. Yah, sama seperti Yesung, Ryeowook pun sudah hafal dengan apa saja yang ada dalam diri namjanya itu.

Meskipun Yesung mengejeknya seperti itu, tapi Ryeowook tahu bahwa namja itu tak benar-benar serius. Lagipula meskipun serius ia juga tak akan tersinggung, memang benar adanya kan? dia memang sombong dan terkesan tidak mau kesulitan, maka dari itu ia dipanggil manja.

Yesung memegang dagu Ryeowook, mengarahkan keningnya kepada kening Ryeowook. hidung mancungnya ia gesekkan pada hidung mungil Ryeowook. “Jadi…sekarang kau mau apa? Hm?”

Ryeowook tampak berfikir sekilas, lalu ia menggelengkan kepalanya. “Tidak mau apa-apa?”

“Baiklah~ kalau memang begitu. Kita pergi ke stand Siwon dan Kibum saja, eotthe?”

Ryeowook kembali berfikir sekilas. “Apa tidak apa-apa?”

“Apa-apa bagaimana?”

“Disana sangat ramai, apa aku akan baik-baik saja disana?”

Sudut bibir Yesung berkedut. Ugh~ demi Neptunus, Yesung benar-benar ingin sekali menjitak kepala mungil Ryeowook. gadisnya ini…jinja…

Kenapa begitu sombong sekali sih, bahkan untuk pergi ke tempat ramai seperti itu saja sampai harus bertanya tentang keadaannya nanti. Hah~ Yesung mengurut pelipisnya lelah. Ia sering sekali dibuat marah tidak jelas oleh sifat sombong Ryeowook.

Terkadang ia jadi berpikir, bagaimana bisa ia jatuh cinta pada gadis sombong seperti gadis disampingnya ini. Berulang kali dirinya bertanya-tanya, tapi hasilnya tetap nihil. Ia selalu saja sibuk memikirkan gadis ini saat gadis ini dengan tiba-tiba tak menghubunginya.

.

.

.

Cinta tak membutuhkan alasan apapun

Jadi, biarkan aku bertanya satu hal padamu ;

Apakah burung memilih untuk terbang untuk beberapa alasan atau kenuntungan?

Tidak kan?

Dia terbang karena memang dia burung~

Jadi sama halnya dengan cinta, apa kau memilihnya untuk kau jadikan orang yang kau cintai?

Tidak juga, kan?

Kau mencintainya karena memang cinta itu memilihnya sebagai pendamping dirimu..^^

Bukan kau yang memilihnya untuk kau cintai, tapi cinta itulah yang membuatmu jadi mencintainya

[[ Choi Ryeosomnia ]]

.

.

.

“Halo, Dongsaengku yang manis~”

Siwon yang berpakaian layaknya pelayan disebuah restaurant menyapa manis sang Dongsaeng yang baru saja sampai di stand-nya bersama Yesung. Siwon memicing tak suka ketika sapaan-nya tak dihiraukan oleh Ryeowook.

Namja itu menghela nafas saat dilihatnya Ryeowook justru memandang aneh dan jijik makanan-makanan yang ada di stand-nya. Bukan apa-apa sih, ia hanya merasa tidak enak saja pada Kibum—kekasihnya—dan juga Leeteuk dan Kangin yang saat ini juga ada didalam stand sedang melayani beberapa siswa yang memesan makanan.

Yesung menggeleng-gelengkan kepalanya ketika Siwon memandang dirinya. Yesung sendiri juga tidak tahu lagi bagaimana caranya agar Nona muda Sombong didekatnya tersebut berhenti melayangkan padangan seperti itu.

“Baby~”

“Hn”

Yesung menyuruh Ryeowook duduk disalah satu tempat duduk yang ada didalam stand. Ryeowook menolak tapi akhirnya ia menyerah saat Yesung menatapnya dengan pandangan yang memohon. Dengan berat hati dirinya akhirnya duduk.

“Jangan memandang jijik seperti itu. Ini kan juga stand Oppa-mu” mencoba memberi pengertian yang justru membuahkan sebuah dengusan meremehkan. “Justru karena ini stand Oppa-ku, aku jadi bertambah tidak suka” mengaku jujur dengan suara yang pelan.

Yah, tidak usah heran. Selain sombong dan juga dingin gadis ini juga kalau berbicara jarang sekali keras. Well, dia di didik untuk berututur kata yang sopan dan tidak berteriak-teriak layaknya orang-orang yang berasal dari masyarakat biasa.

“Wae?”

Ryeowook menarik nafas dalam lalu mengeluarkannya. “Lihat penampilan Siwon Oppa”. Yesung mengamati Siwon dari atas sampai bawah dan tak menemukan sedikit keganjilan dalam diri Siwon. Keningnya mengkerut menatap Ryeowook. “Memang kenapa? Oppa mu tetap tampan, Baby~”

“Tidak! Dia jelek. Dia bahkan terlihat lebih buruk daripada Maid dirumahku”

Mata Obsidian Yesung membuka lebar.

A-apa katanya?

Lebih buruk dari Maid yang ada di rumah-nya?

WHAT THE HELL!

“Ssstthh~ jangan berkata seperti itu”

Ryeowook merotasikan matanya malas. “Ya” balasnya singkat. “Kau tidak lapar?”

Kali ini giliran Ryeowook yang keningnya mengkerut. Lapar? Jika boleh jujur sebenarnya dia sih memang lapar, tapi…melihat dari siapa yang masak, ia jadi berpikir dua kali untuk makan.

Oh, Ryeowook! ini bahkan stand Oppa-mu sendiri, tapi…

Yesung yang mengetahui apa yang menjadi pikiran Ryeowook akhirnya buka mulut. “Tidak seburuk yang kau pikirkan, sayang. Leeteuk pandai memasak. Dulu saat kelas kita Camping, dia yang menjadi juru masak”

Ryeowook masih saja memandang tidak percaya pada perkataan Yesung.

Oke, mungkin rasanya memang enak, tapi…untuk kebersihan dan kuman…apa itu terjamin?

“Dia juga bukan orang yang jorok. Jadi jangan khawatir “seolah mengetahui apa yang ada dipikiran gadisnya , Yesung kembali menjelaskan. “Tidak! Tidak usah. Aku tidak lapar” katanya berusaha menutupi kebohongannya.

Yesung kembali mendengus geli dengan tingkah Ryeowook yang sangat sombong dan pemilih itu. Jinja…ia tak akan mati hanya karena memakan makanan itu kan?

Sepintas muncul sebuah ide jahil yang melintas di otaknya. yesung berdiri dari duduknya lalu mendekati Leeteuk yang tengah memotong-motong sayuran untuk dijadikan bahannya memasak ramyun.

Ryeowook menatap datar pada Yesung. Gadis itu tidak merasa cemburu sama sekali jika Yesung dekat dengan Leeteuk, tapi lain hal-nya jika dengan yeoja bernama ‘Lee Hyukjae’. Entah kenapa jika Yesung dekat dengan gadis berambut blonde itu membuat hatinya merasa takut. Yah, ketakutan yang amat besar.

Ngomong-ngomong soal gadis blonde itu, Ryeowook jadi penasaran apa kehebatan gadis itu, hingga teman-temannya banyak yang menyukainya. Tidak, kalian janga berpikir bahwa Ryeowook iri, ia hanya…

Akh! Molla! Ryeowook sendiri bahkan juga tidak tahu kenapa ia bisa memiliki hati buruk seperti ini. Well, dia memang sombong, tapi untuk iri pada orang lain atau berniat mencelakai orang lain dan bahkan membenci orang lain…hum~ Ryeowook tidak pernah punya pemikiran yang seperti itu.

Satu hal yang dapat kita pelajari dari sifat Ryeowook.

Sombong bukan berarti juga memiliki hati yang buruk, kan? sombong hanyalah sebuah sifat dan karakter yang ada di setiap diri manusia. Tinggal manusianya itu sendiri, bisakah manusia itu mengendalikan ego-nya atau bahkan dikendalikan.

Dan Ryeowook termasuk dalam golongan yang kedua.

Mata Caramel cerah itu mengawasi apa saja yang dilakukan Oppa-nya—Siwon. Jinja…gadis berpostur mungil itu bahkan tak bisa membayangkan awalnya kalau Oppa-nya yang terkenal sebagai salah satu namja ter-perfect pada pemilihan tahun kemarin itu kini sedang memakai baju pelayan dan mengantar-ngantarkan makanan pada pelanggan yang sudah siap menunggu makanan.

Gadis itu tidak bisa lagi menahan kehendak Oppa-nya. Sejak 3 bulan yang lalu namja berdimple smile itu menjalin hubungan dengan yeoja berkulit putih bak Snow White, Ryeowook merasakan sebuah perubahan pada diri Siwon.

Siwon yang selalu memperhatikannya perlahan sudah mulai melupakannya. Namja itu setiap pagi selalu membangunkannya, menyiapkan roti untuk sarapan pagi, bahkan namja itu selalu setia pergi dan pulang sekolah bersamanya.

Tapi sekarang…

Hati Ryeowook sesak jika mengingat hal ini. Sebuah perasaan kebas memenuhi hatinya. ia benci mengakui ini—bahwa hatinya meronta menginginkan Siwon yang dulu kembali.

Entah apa yang sudah merasuki pikirannya, yang pasti Ryeowook merasa perlahan Oppa-nya yang paling ia sayangi di Dunia itu seolah menghilang. Menjadi sosok yang tak dikenalnya lagi. Oppa yang selalu mengerti apa, bagaimana dan perasaan Ryeowook itu sudah tidak ada.

Digantikan oleh Siwon Oppa yang sibuk dengan dunianya sendiri bersama yeojacingunya. Siwon adalah satu-satunya keluarga yang paling mengerti Ryeowook, karena pada kenyataannya kedua orang tuanya itu sibuk sendiri dengan segala bisnis yang sudah bercabang-cabang entah sampai bagian bumi sebelah mana.

Ryeowook yang saat itu memakai celana jeans ¾ berwarna putih meremas kain celananya dibagian paha. Gadis itu menahan sekuat tenaga perasaan sakit yang menggerogoti hatinya. matanya yang tadi memandang kedepan kini melirik tajam pada Kibum.

Gadis disana yang masih sibuk mencicipi ramyun buatannya terkadang mengernyit heran saat dirasa ramyun buatannya tidak enak. Sedangkan disampingnya berdirilah seorang Choi Siwon—kakak laki-laki satu-satunya yang ia miliki—sedang tersenyum sambil mengelus lembut rambut hitam Kibum.

Ryeowook benar-benar tak suka dengan pandangan itu. Dia bukannya benci atau apa pada Kibum, ia justru benci pada dirinya sendiri yang begitu jahatnya merasakan sebuah perasaan ‘tidak suka’ yang secara hadir tanpa Ryeowook undang memenuhi hatinya.

Berusaha menetralkan degup jantungnya yang kebas karena merasakan sakit, Ryeowook lebih memilih memperhatikan keadaan diluar. Dimana banyak orang-orang yang bermain, saling tertawa, bercanda bersama teman bahkan ada yang rela makan ramyun dengan berbagi pada beberapa temannya.

Ryeowook bergidik ngeri melihatnya. Gadis itu mengerutkan keningnya melihat kelakuan sekumpulan anak muda—yang sebenarnya adalah temannya sendiri—memakan ramyun menggunakan sumpit yang sama.

Apa mereka tidak merasa jijik?—begitulah batin Ryeowook berkata.

Tanpa disadari oleh Ryeowook, sedari tadi Yesung yang berdiri tidak jauh dari tempatnya duduk mengawasinya dengan seksama. Namja bermata Obsidian itu awalnya memandang aneh pada Ryeowook saat menyadari sebuah tatapan tak suka yang yeojacingunya layangkan pada Kibum dan Siwon.

Lalu setelahnya Yesung tersenyum tipis saat sebuah beberapa lipatan memenuhi kening Ryeowook. Yesung yang juga mengikuti arah pandang Ryeowook kepada sekumpulan anak yang memakan ramyun bersama-sama hanya bisa kembali mengulum senyum tipisnya sambil menggelengkan kepalanya.

Hah~ gadis keturunan ningrat sepertinya memang tidak bisa jika diajak camping atau melakukan perjalanan jauh seperti menaiki gunung.

Tak tahan melihat wajah aneh dan menggemaskan gadisnya, namja itu kembali berjalan mendekati Ryeowook setelah sebelumnya memesan sebuah Kimchi yang tidak terlalu pedas kepada Leeteuk.

“Ada apa?”

Ryeowook menoleh secara refleks saat dengan tiba-tiba Yesung duduk disampingnya dan bersuara tepat ditelinganya. “Oppa mengagetkanku” serunya pelan. Yesung menampilkan deretan gigi putihnya yang rapih. “Maaf~ lagipula sejak kapan kau suka melamun? Bukankah Choi Ryeowook adalah gadis yang selalu berpikiran rasional dan tak suka membayangkan hal yang tidak-tidak?”

Ryeowook menampakkan senyum samar yang masih dapat dilihat oleh Yesung. “Aku hanya sedang memperhatikan orang-orang disana itu. Mereka makan ramyun bersama-sama dengan menggunakan sumpit bergantian. Apa tidak takut kotor?”

“Mereka teman. Makan bersama itu terkadang mereka anggap sebagai salah satu simbol persahabatan. Maksud Oppa, mereka membuktikan pada orang lain bahwa persahabatan itu saling berbagi”

Ryeowook menatap intens mata Obsidian Yesung yang juga tengah memandangnya. “Tapi tidak harus menggunakan sumpit yang sama kan?” kembali Yesung tertawa kecil mendengar pernyataan Ryeowook. ck~ susah juga rasanya jika harus menjelaskan sebuah kata ‘berbagi’ pada keturunan ningrat sepertinya. Yang ada permasalahan ini akan semakin panjang. Kkk~

“Itu urusan mereka. Sudahlah jangan dipikirkan”

“Aku tidak memikirkannya. Aku hanya bertanya”

Yesung mengangguk menyetujui dan tidak mau memperpanjang masalah sepele ini. Mata Ryeowook sedikit membulat saat secara sengaja Leeteuk menaruh sebuah mangkuk berisi kimchi yang dipesan oleh Yesung. “Terimakasih, Noona” ucapnya sambil tersenyum seperti biasa. Yah, mereka memang sama-sama berada pada tingkat yang sama, tapi usia Leeteuk itu terpaut beberapa bulan lebih tua dari Yesung. Jadi, mau tak mau Yesung harus memanggilnya dengan sebutan ‘Noona’.

“Oppa yang memesan?”

“Memang siapa lagi?” mengangkat bahu sekilas lalu mulai memakan kimchi pesanannya itu. “Oppa yakin itu sehat?” berkata pelan takut ke-empat orang yang ada didalam stand itu mendengar kalimatnya yang seolah meragukan masakannya.

Yesung menghentikan memasukkan makanannya kedalam mulut berganti memandang Ryeowook lembut. “Apa sekarang Oppa mati?”. kepala kecil Ryeowook menggeleng. “Ya sudah, berarti tidak apa-apa dan makanan ini sehat”

Kembali dimakannya kimchi itu dengan lahap. Yesung memang sengaja memesannya memancing Ryeowook agar yeoja itu mulai mau mencoba makanan sederhana. Tapi…sampai kimchi itu sudah ia makan setengahnya, ia tak mendengar Ryeowook yang berusaha ingin mencicipinya.

Hah~ entah sudah berapa kali Ryeowook menghela nafas hari ini. “Tidak mau mencoba?” Ryeowook hanya menjawab dengan gumaman kecil. Tak mau menyerah begitu saja, Yesung memandang Ryeowook dengan tatapan memelasnya. “Ayolah~ Oppa tahu kau lapar, ne~ makanlah ini”

Ryeowook masih saja tetap menolak. “Aku bisa menahannya. Antarkan aku ke restaurant nanti saat kita pulang” menjawab sejujurnya dengan memainkan ponselnya.

Yesung akhirnya menyerah. Ia sadar sekarang bahwa selain sombong, dingin, tertutup dan pemilih ternyata gadisnya ini juga sangat keras kepala. “Ya sudahlah~ Oppa akan segera menghabiskannya. Lalu kita pulang”

“Kenapa buru-buru? Bukannya tadi Oppa bilang kita akan menyaksikan malam pembukaan Musim Panas nanti. Oppa bilang akan ada kembang api, ‘kan?” berusaha memprotest kehendak Yesung yang seenak-nya saja.

Padahal ia sudah rela datang kesini itu karena ia ingin melihat kembang api bersama Yesung. Tapi kenapa Yesung justru mengajaknya pulang?

“Kau belum makan. Mana mungkin kita akan tetap disini sampai nanti malam kalau perutmu belum terisi, Oppa hanya tidak mau kau jatuh sakit” berusaja menjelaskan dengan mengunyah kimchi yang ada dimulutnya. “Aku akan baik-baik saja” cicitnya lemah seolah berusaha menyakinkan.

Yesung menelan kimci terakhirnya. Namja itu menyesap lemon tea miliknya. “Oppa tidak yakin itu” tukasnya dengan mengelap bibirnya menggunakan tissue yang ada dimeja. Ryeowook diam. Dia tidak berusaha lagi memprotes perkataan Yesung.

Siwon menghampiri meja dimana Ryewook dan Yesung duduk. Namja itu mengambil mangkuk dan juga gelas yang sudah kosong isinya. Saat berada diantara kedua sejoli yang saling diam, Siwon berusaha menyapa Ryeowook. “Kau tidak makan, Wookie?”

Ryeowook membalas pertanyaan Ryeowook dengan gelengan kepala. “Tapi…apa kau sudah makan tadi dari rumah?” rasa khawatir menyelimuti hatinya saat sang Dongsaeng terlihat lemas. Ia tahu bahwa Ryeowook belum makan sama sekali hari ini.

Salahnya juga yang tadi pagi berangkat lebih dulu tanpa menyiapkan makanan untuk Ryeowook. ia sudah berjanji untuk menjemput Kibum untuk mendirikan stand-nya ini, jadi dengan berat hati ia terpaksa meninggalkan Ryeowook yang pagi itu masih tidur.

Siwon hafal betul bahwa Dongsaeng-nya ini tak akan pernah sarapan jika tidak ada dirinya atau orang lain yang menemani. Jadi sudah pasti benar dugaannya kalau Ryeowook belum makan sama sekali. “Oppa akan menyiapkan makanan untukmu”

Dengan gesit Siwon mengambil mangkuk dan gelas bekas Yesung lalu hendak melangkah pergi tapi sudah lebih dulu ditahan oleh Ryeowook. “Tidak usah repot-repot. Aku lihat kau sedang sibuk, lebih baik urusi saja pelangganmu yang lainnya”

Siwon menghela nafas berat mendengar perkataan Dongsaeng-nya itu. Ini sudah 3 bulan semenjak ia berpacaran dengan Kibum, hubungannya dengan Ryeowook sama sekali tidak baik. Dongsaeng-nya itu lebih sering menghabiskan sebagian waktunya didalam kamar, ia hanya keluar jika sedang makan malam saja.

Siwon tidak mengerti apa yang terjadi, tapi yang jelas ia sadar bahwa ini semua pasti ada sangkut pautnya akan hubungannya dengan Kibum.

“Siwonnie, aku pesan satu ramyun dan teh manis yang dingin”

“Untukmu lagi, Hyung?” bertanya kaget ketika mendengar permintaan Siwon. “Tentu saja tidak”

“Lalu?” tanyanya dengan menautkan kedua alisnya lucu. “Untuk Nona manja didepan-ku ini” menyeringai jahil kepada Ryeowook yang sudah menatap sebal padanya. “Aa~ baiklah. Pesananmu akan segera datang” seiring berlalunya Siwon diantara Ryeowook dan Yesung, keduanya masih diam. Lebih tepatnya Ryeowook yang diam.

Sedari tadi Yesung mengajaknya berbicara, tapi Ryeowook yang entah sudah malas tingkat berapa hanya menimpali secukupnya. “Kau marah?”

“Tidak juga”

“Oh ayolah~ Siwon sudah berbaik hati menawarimu, Chagy~. Seharusnya kau menerimanya” usul Yesung yang hanya dibalas kembali dengan gumaman tidak jelas. “Lagi pula ini juga demi dirimu. Oppa juga tidak mau kau sakit hanya karena telat makan”

“Ya, baiklah” menjawab cepat sambil mendengus.

.

.

.

Sejujurnya dalam hatinya ia berharap bahwa ia dapat menerima kenyataan ini, mulai menyadari bahwa ia harus sudah bisa melepaskan orang yang disayangi-nya,

Hanya saja sebuah perasaan egoisme yang tinggi memaksanya untuk tetap keukuh pada pendiriannya dan menganggap bahwa ia tidak ingin ditinggalkan

[[ Choi Ryeosomnia ]]

.

.

.

Gerakan tangan Ryeowook yang menyumpit ramyun dalam mangkuknya ia hentikan saat seseorang juga menaruh semangkuk ramyun dan gelas berisi jus melon diantara dirinya dan Yesung. Ryeowook menatap siapa gerangan orang yang dengan seenak-nya saja bergabung dimeja-nya.

Mata Ryeowook memandang nyalang seseorang itu. “Tempat duduk sudah penuh, jadi bolehkan aku bergabung duduk disini?” seseorang itu bertanya yang lebih ditujukan pada Yesung.

Ryeowook mengalihkan pandangannya pada Yesung yang saat ini tengah tersenyum manis seperti biasanya. “Ne, tentu saja” putusnya sambil menatap Ryeowook seolah memohon padanya agar yeoja blonde itu boleh bergabung.

Ryeowook menghela nafas berat dan akhirnya mengangguk. Tak mau berlama-lama berdiri yeoja blonde yang kita ketahui adalah Lee Hyukjae langsung duduk dan mulai memakan ramyun yang sepertinya juga dipesan di stand ini.

Ryeowook sepertinya sudah kehilangan nafsu makannya sejak kehadiran yeoja ini. Jujur saja, Ryeowook adalah tipe orang yang tidak bisa makan jika sudah berada diantara orang-orang—yang menurutnya menyebalkan. Tangan Ryeowook memutar-mutar sedotannya, membuat gerakan memutar dalam teh manis miliknya.

Ryeowook tak berminat sedikit pun untuk membuka pembicaraan. Toh, ia juga malas sekali. Ryeowook melirik keatas dari bawah matanya memandang Yesung yang…

Entah perasaan apa lagi ini. Hati Ryeowook berdenyut sakit melihat mata Yesung yang memperhatikan Eunhyuk dengan seksama. Dari cara mata Obsidian-nya memandang Eunhyuk, Ryeowook merasakan sebuah bahaya sudah menanti didepan sana.

Ryeowook tidak tahu mengapa Yesung memperhatikan Eunhyuk dengan pandangan yang menyiratkan kekaguman itu. Ryeowook sudah mengenal Yesung cukup lama. Namja itu tak pernah sedikit-pun memperhatikan yeoja selain dirinya, tak pernah mengalihkan pandangannya padanya, dan juga tidak pernah melontarkan tatapan kagum seperti itu pada siapapun selain dirinya.

Perlahan, hati Ryeowook merasakan perasaan yang amat kebas. Perasaan dimana rasa takut itu kembali menguasai dirinya. Perasaan takut ditinggalkan, perasaan yang sangat menyakitkan baginya.

Ryeowook mengikuti arah pandang Yesung memperhatikan Eunhyuk yang saat ini sedang memakan ramyun dalam mangkoknya dengan lahap dan cepat. Ryeowook bahkan merasa cara makan Eunhyuk sangat tidak wajar bagi seorang gadis.

Jadi…apa yang membuat Yesung-NYA memandang kagum kepada yeoja blonde ini?

“Kau makan dengan lahap dan cepat sekali. Seperti bukan manusia saja”

Yesung mengerjap-ngerjapkan matanya mendengar suara Ryeowook yang lembut tapi menusuk ini. Ciri khas seorang Choi Ryeowook. ia memperhatikan wajah Ryeowook yang tampak gusar. Mungkin orang lain bisa dikelabuhi oleh tatapan tenang Ryeowook, tapi tidak dengan Yesung.

Eunhyuk yang merasa disindir langsung saja meletakkan sumpitnya disamping mangkuknya dan mulai menyesap jus melon-nya. Matanya memandang Ryeowook tepat pada mata Caramel didepan. “Maaf, aku pikir ini tidak ada urusannya denganmu. Aku makan dengan cara cepat atau lambat itu sama sekali tidak ada hubungannya dengan mu”

“Seorang gadis harus bisa menjaga sikap. Aku hanya heran melihatnya, bukankah manusia akan makan dengan tata krama yang baik?”

Eunhyuk menajamkan pandangannya. Gadis ini begitu tak suka dengan cara bicara Ryeowook yang blak-blak’an dan menusuk hatinya. “Jadi maksudmu aku bukan manusia?”

Ryeowook mengangkat kedua bahunya acuh lalu kembali menyesap teh manis miliknya. Bahkan Ryeowook tak memperhatikan sorot mata Eunhyuk yang seperti akan menelannya bulat-bulat.

Eunhyuk yang tak tahan dengan sikap Ryeowook akhirnya sedikit menggebarak meja-nya sedikit keras. Beruntung suasana sedang ramai jadi tidak banyak yang mengetahui ketika Eunhyuk menggebrak mejanya.

“Dengar Ryeowook-ssi. Apa menurutmu hanya mereka yang lulus dari Universitas terkenal dan berasal dari keluarga terpandang saja yang pantas disebut manusia?”

Ryeowook kembali memandang Eunhyuk yang sudah mengobarkan api kemarahan dimatanya. Gadis Caramel tersebut tersenyum meremehkan. Tak berniat menjawab ia justru menyibukkan diri dengan ponselnya.

Yesung menatap Ryeowook dan Eunhyuk bergantian. Ia tidak tahu apa yang harus ia lakukan. Ia mencoba membela Eunhyuk-pun itu tidak mungkin karena disini ada Ryeowook—gadis yang dicintainya. Ingin membela Ryeowook, sudah jelas ia pasti dibilang namja pengecut yang hanya bisa membela yeojacingunya tanpa mempertimbangkan siapa yang salah dan benar.

Eunhyuk merasa diremehkan disini. Sekali lagi ia membuka mulut. “Selain memiliki wajah cantik, memiliki hati yang baik juga akan lebih menyenangkan, Nona”

Alis Ryeowook terangkat sebelah. Ia menatap Eunhyuk sekali lagi dengan tampang meremehkan. “Jadi kau berharap bahwa setiap manusia hidup di dunia ini harus memiliki hati yang baik dan berbuat baik? Begitu, Eunhyuk-ssi?”

“Tentu saja. Karena jika kau berbuat baik maka Dunia dan orang-orang disekitar-mu pun juga akan berbuat baik padamu”

Ryeowook tersenyum miring yang lebih mirip dengan seringaian yang begitu menyebalkan bagi Eunhyuk. “Ya~ Wookie-ah. Habiskan ramyun-mu” Yesung mencela ucapan Ryeowook yang akan keluar, yang sebenarnya adalah cara mengalihkan pembicaraan yang mulai memanas.

Ryeowook melirik sekilas pada Yesung tapi kembali menghadap Eunhyuk.

“Berharap Dunia bersikap baik padamu hanya karena kau adalah orang baik, sama hal-nya dengan berharap banteng tak akan menyerangmu hanya karena kau adalah vegetarian”

Kali ini Eunhyuk bungkam. Kata-kata Ryeowook memukul telak ucapannya. Mata kucingnya hanya bisa mengawasi wajah manis nan imut didepannya. Ia sadar bahwa gadis ningrat didepannya ini pastilah memiliki intelektual yang tinggi.

Dirinya sendiri juga sering mendengar bahwa Ryeowook sering berdebat dengan orang-orang di perusahaan milik keluarganya. Tidak hanya Ryeowook, saudaranya Choi Siwon pun juga sering dikabarkan memenangkan silat lidah dengan beberapa penjilat di perusahaan keluarganya.

Eunhyuk menelan ludah keluh. Sepertinya pilihannya untuk mengajak duel bicara bersama Ryeowook adalah kesalahan fatal. Demi Tuhan, dirinya ingin segera pergi dari sini juga. Niat awal ingin makan karena lapar justru berakhir dengan malu setengah mati begini. Didepan Yesung pula.

“Ku beritahu kau satu hal, di Dunia ini tidak ada seorang pun yang baik 100%, bahkan polisi pun dapat berbuat jahat”

Senyum kemenangan terkembang diwajah manis Ryeowook. ia merasa bahagia saat lawan bicaranya tidak bisa membalasnya. Hei, selama ini tidak ada seorang pun yang dapat mengelak dari dirinya. Gadis dengan intelektual tinggi sepertinya mana bisa ada yang menandingi.

Ah~ ternyata kau benar-benar sombong Choi Ryeowook.

“Aa~ bagaimana keadaan stand-mu. Siapa yang menjaga kalau kau disini?”

Mata Ryeowook memicing tajam. Ia mengamati Yesung yang mengajak Eunhyuk bicara. Ryeowook bukannya bodoh atau apa, ia sadar bahwa sedari tadi Yesung mencoba untuk menghentikan suasana panas dimeja ini. Dan untuk kali ini, Yesung berhasil.

“Ada Donghae di stand, Sunbae. Jadi tidak perlu khawatir, aku rasa dia pasti menjaga stand mainan kita dengan baik—lalu bla bla bla”

Ryeowook menelan ludah keluh. Ia merasa terasingkan saat ini. Yesung berbicara begitu akrab pada Eunhyuk seolah mereka sudah kenal begitu dekat dan lama, bahkan Yesung seolah melupakan keberadaannya disini.

Jika seperti ini, rasanya lebih baik berada ditengah hutan tak berpenghuni daripada harus diacuhkan oleh orang yang kita cintai. Ryeowook menghela nafas berat. Ia sudah mengirim pesan pada seseorang tadi dan berjanji akan ketempat orang tersebut.

Ryeowook berdiri dari tempatnya, ia akan mengajak Yesung juga tapi sial-nya Yesung bahkan tak menyadari kalau dia sudah berdiri dari duduknya. Hei, sebegitu asyik-kah sampai dirinya saja dilupakan?

Tangan Ryeowook mengepal erat. Dengan perasaan yang bercampur aduk, dirinya mulai melangkah keluar dari stand khusus makanan berat milik Siwon dan teman-temannya. Ryeowook tak memperhatikan tatapan aneh yang dilayangkan Siwon untuknya. Ia tetap melangkah keluar.

.

.

.

Apa kau tahu rasanya saat kau diacuhkan oleh orang yang kau sayangi?

Itu sangat menyakitkan.

Kau ingin protes, tapi kau tak sanggup

Lidahmu bahkan terasa keluh mengetahui kenyataan orang yang kau sayangi tak menyadari kepergianmu

[[ Choi Ryeosomnia ]]

.

.

.

TBC~~^^

90 komentar di “(GS/Chapter) We Don’t Leave You!! ~1

  1. huhuhu 😥 pasti sakit bangett kalo orang yg kita sayangi mengacuhkan kita, palagi ama seorang yeoja yg membahayakan posisi kita :
    DEMI TUHANN
    kesian baby~ 😥 hikz..
    kau benar choi-ssi
    cinta dan kagum berada di garis yg sama, sangat sulit membedakan. 🙂

  2. ooo…
    good story!
    wookie aigoo
    gw suka karakter wookie dsini sukaa bgt, gw suka kata2 mematikan yg keluar dari mulut mungil wookie! yesungg sabar yaa, pnya wookie yg bgini….
    jgn memaksakan wookie buat berubah dehh

  3. Aigooo…. kenapa disini karakter wookie oppa jadi jutek siiiih … aku kan kasihan liat yesungie ny … huhuhuhu …

    haaaaaaaaaaaaaaah fighting aja FF ny yaaaaaaaaaaaah 🙂

  4. Haduuuh kenapa ryeong oppa sesombong itu yaa …selain sombong, dingin,
    tertutup dan keras kepala.
    Lengkap sudah penderitaan yeppa punya pacar kayak gitu #Hadeh-_- ,,tapi kenapa hyukkie oppa kayak gitu sih ..jangan jadi PHO dong hyukki oppa 😥 ,,

  5. Haduuuh kenapa ryeong oppa sesombong itu yaa …selain sombong, dingin,
    tertutup dan keras kepala.
    Lengkap sudah penderitaan yeppa punya pacar kayak gitu #Hadeh-_- ,,tapi kenapa hyukkie oppa kayak gitu sih ..jangan jadi PHO dong hyukki oppa 😥 ,,SabarLah yeppa ..aq terus mendukungmu (^_^)9

  6. Haduuuh
    kenapa ryeong
    oppa
    sesombong itu
    yaa …selain
    sombong,
    dingin,
    tertutup dan
    keras kepala.
    Lengkap sudah
    penderitaan
    yeppa punya
    pacar kayak
    gitu #Hadeh-
    _- ,,tapi kenapa
    hyukkie oppa
    kayak gitu
    sih ..jangan
    jadi PHO dong
    hyukki
    oppa 😥 ,,SabarLah
    yeppa ..aq
    terus
    mendukungmu (^_^)9

  7. Ryeowook oppa gg ska sma Eunhyuk oppa krna Eunhyuk oppa pnya prsaaan sam Yesung oppa. Aku bngung sma Yesung oppa, dia slalu nanya Ke Ryeowook oppa knpa dia bnci Sma Eunhyuk oppa, panbtas aja Ryeowook oppa nanggap dia brubah, klau Yesung oppa bner-bner ngertiin Ryeowook oppa, di abkal thau alasannya. Karna dia yg pling mngerti Ryeowook oppa.

  8. wookie kau sombong sekali eoh?
    tapi walaupun begitu aku suka karakter wookie yg sombong, wkwkwk xD

    kasian yeye yg dapet pacar sombong kyk wookie, sabar sabar, kkkk~

  9. eon, aku yg pnua twitter Riyoung_shin. aku bingung mau comen apa. yg pntg ‘we dont leave you’ crta nya bgs (y)
    aku suka ff nya , apalagi dsni Ryeong oppa yg tersakiti , kkk~
    tp ak hrp jgn lama2 deh sakitnyaa 😀

    oh ya eon, aku mnta password nyaa yaa ? 😀

  10. wahh ff nya keren bgt bru chap 1 aja uda bkin geregetan bgt …

    disini sikap wookie sombong bgt ngk terlalu cocok emang ama wajah nya yg manis n cantik tapi aku suka bgt meskipun sombong tpi wookie yg pnya hati yg buruk …
    wookie yg semenjak lahir uda hidup dilingkungan orng kya n terpandang pasti lah memiliki tata krama yg tinggi ..
    wookie merasa takut kehilngan yesung karna hanya yesung yg dipunya karna siwon n kelaurga nya pada sibuk ma urusan masing2 ..
    mknya knp sih yesung ngeliat hyuk kagum bgt smpe ngeabain wookie apa yesung bakal suka ma hyuk ..
    ah andwe yesung hanya buat wookie …
    wookie mau nemuin spa tuh smpe langsung pergi ..
    ckck msa wookie pergi yesung msih asik ma hyuk sih ..
    ff nya seru lanjut ah ke chap 2 ..

  11. sebenarNya udah lama baca ff ini,tapi bingung mau review nya.
    ceritanya bagus thor, suka banget ama karakter wookie yg lemah tapi sok kuat.

  12. Kemarin udah baca chapter ini di FFn tapi gak bisa komen. Sekarang baru tau kalau chapter 1 nya juga ada di wordpress. Salam kenal ya kak aku reader baru. Ngomongin chapter awal ini, aku feel banget sama karakter wookie yang kuat gadis sombong yang super duper cuek sadis abisss 😀 dan kedepannnya diliat dari alurnya FF ini bakalan bikin gue termewek-mewek 😭😭

  13. Baru chapter awal udah menguras emosi
    aku suka sama sifat wookie yg angkuh tapi masih punya sisi lembut (?)
    suka banget sama moment yewook waktu dibangku taman
    jadi penasaran sama kelanjutannya
    duh langsung tancap kechapter selanjutnya aja deh
    Fighting ^^

  14. Nyeseek bacanya tp kereeen bnget… apa itu nnti hyukie jd pihak ke 3 krna dia gk bisa bedain mana kagum dan cinta ? Dan yesung jg trjebak dlm situasi yg sama dngan eunhyuk ??? Aaah kepooo keren2 tulusannya jg keren.. fightiiiiing !!!

  15. chapter pembuka yg sudah terasa begitu panas…

    karakter ryeowook sangat sombong dan dingin sangat kuat terasa…dan hanya seorang yesung yg bisa mengerti dan memahaminya… sepertinya mereka memang diciptakan untuk saling melengkapi.. ryeowook untuk yesung, begitu juga sebaliknya…

    yesung yang tampan dan berkarisma, siapa yang tidak akan terpesona dengan pria yg satu ini?? tak ada wanita manapun di dunia ini yg bisa menghindar dari mata obsidian nya yang menatap tajam setajam elang dan meneduhkan di saat yg bersamaan. sungguh2 salah satu ciptaan Tuhan yang paling indah yang ada di dunia ini…

    dan untuk eunhyuk, tak taukah kau jika berani mendekati namja tampan itu akan ada orang yg akan siap untuk menerkammu seolah2 kau adalah mangsanya. ya…itu adalah ryeowook… dia tidak suka yeoja manapun mendekati namja tercintanya… yesung hanya miliknya….

    buat authornya…. Fighting…!!!!

  16. dapat jg FF yewook yang mulai langka di pasaran…

    suka banget pas bagian ini ” Aku begitu tidak bisa tanpamu, hanya kau, yah~ hanya kau” ini menunjukkan bahwa ryeowookie begitu membutuhkan yesung di sisinya, tak bisa digantikan oleh orang lain…

    ryeowookie jutek amat ya??!! jgn jutek2 gt nnti hilang imut dan manisnya.. jgn smpe yesung oppa berpindah ke lain hati gara2 sikapmu yg seperti itu..

    eunhyuk…don’t try to interfere with yewook relationship…
    don’t disturb yesung… because he belongs wookie
    mereka tercipta untuk satu sama lain… tak terpisahkan…

    Lanjut… 😉

  17. Izin baca lagi nde chingu, soalnya ff yewook udah mulai langka banget .. 🙂
    Ryeowook sikap nya dingin banget ya !! Suka banget ceritanya .. Apa nnti eunhyuk bakal jadi orng ke 3 di antara yewook ?? Mudah”an bukan deh ..
    Next chap !! 🙂

  18. Hai eon, Li kembali lgi kk~.. Selama ku jdi sider kum pernah bca ni ff.. Ternyata bgus bgt,, eumm emg semua ff u bgu2 eon,, ijin bca next chap eon,, msih penasaran ma sifat my baby wook,

  19. halloo…
    saya ijin bacaa..

    walaupun ini ff udah lama ya, tapi saya baru baru baca,, dan merasa timing pas banget, karena udah jarang ff yewook, dan sekarang baca ff yang seperti ini, jadi suka banget.

    jarang (bukan berarti tak ada) loh yang buat ff Wook ny jadi jutek dan dingin gitu,, biasany yesung yang begitu,,
    tapi serius, ini suka banget,,

    yesungny juga sempurna banget gambaranny..

    saya ijin baca next chap ya…

  20. halloo…
    saya ijin bacaa..

    walaupun ini ff udah lama ya, tapi saya baru baru baca,, dan merasa timing pas banget, karena udah jarang ff yewook, dan sekarang baca ff yang seperti ini, jadi suka banget.

    jarang (bukan berarti tak ada) loh yang buat ff Wook ny jadi jutek dan dingin gitu,, biasany yesung yang begitu,,
    tapi serius, ini suka banget,,

    yesungny juga sempurna banget gambaranny..

    saya ijin baca next chap ya…

  21. Halo kak april^^, namanya april kan. Takut salah 😂😂. Btw aku udah pernah koment, tapi pas aku nyari lagi buat nunjukin ke kakak, aku malah nggk dapat. Makanya koment lagi.

Tinggalkan Balasan ke mazayasalsabila Batalkan balasan