(GS/Chapter) Nothing’s Over Than You~ 04

Title : Nothing’s Over Than You

Author : Choi Ryeosomnia

( phiphohBie )

Chapter 4

Rate : T

Cast :

Kim Ryeowook, Lee Donghae, Lee Hyukjae, Kim Jong Woon aka Yesung, Cho Kyuhyun, Choi Siwon, Lee Sungmin, Kim Kibum And other person

Pair :

Haewook, Yewook, Kyuwook, SiWook slight EunHae, Kyumin and other

Summary :

Sebuah cerita cinta yang membingungkan

Membuat semua merasa tersakiti, merasakan ketidak adilan terhadap hidup ini

Sebuah persahabatan yang terselubungi oleh cinta sebelah pihak

Dan sebuah kisah cinta yang sudah ditakdirkan oleh Tuhan

.

.

.

“ A-aku..aku sebenarnya ti-tidak sa-sakiit ”

Donghae menatap tajam dengan alis terangkat satu, “ Kau berbohong eh? ”

Ryeowook tampak berfikir dan menggigit bibir bawahnya, takut? Tidak, lebih tepatnya dia sedang gugup karena Donghae memang membenci kebohongan.

“ Engg, i-ini se-semua kan karena Oppa ya-yang mengacuhkan ku kemarin malam ”

Ryeowook mempoutkan bibirnya, membuat pose imut yang biasanya akan membuat Donghae melunak. “ Jadi aku bermaksud membalas perlakuan Oppa yang menyebalkan itu. Tapi nyatanya Oppa tak menggubris sedikit pun pesan ku. Menyebalkan!! ”

“ Pasti Oppa sedang sibuk dengan yeojacingu Oppa yang lainnya, sampai mengabaikan pesanku dan tak peduli kalau aku sedang sakit ”

“ Tapi kau tak sakit Wookie-ah, kau berbohong pada Oppa ”

“ Ohh, jadi aku harus sakit dulu, baru Oppa peduli? Begitu? ” sedikit marah saat Donghae mengatakan seolah-olah dirinya bersalah karena telah berbohong.

Donghae diam, tak membalas ucapan Ryeowook, lebih memilih mendiamkannya. Membalas ucapan Ryeowook pasti malah akan membuat masalah semakin besar dan runyam. Tau sendiri jika Ryeowook adalah yeoja yang sangat berisik dan manja. Tak pernah mau mengalah dan selalu tak mau disalahkan.

“ Baik, aku tak akan makan dan minum sampai aku sakit, agar Oppa mempedulikanku ”

Ryeowook turun dari pangkuan Donghae dan berjalan menuju ranjangnya. Menidurkan tubuhnya lalu menarik selimut sampai menutupi hampir seluruh tubuh mungilnya, “ Pulanglah, hati-hati dijalan ” kata Ryeowook sambil membalikkan tubuhnya memunggungi Donghae yang masih diam menatap punggungnya.

“ Wookie-ah, kau marah? ”

“…”

“ Chagiya~ mianhae ”

“…”

“ Oke, ini salah Oppa. Sekarang kemarilah ” titah Donghae.

“ Aku lelah. Oppa pulang saja ” jawabnya masih dengan posisi memunggungi namjacingunya itu.

“ Bukankah tadi ingin mencubit Oppa? ”

“…”

“ Baby~ ” Donghae duduk disebelah ranjang Ryeowook sembari membalikkan tubuh mungil itu menghadapnya. Dibukanya selimut yang menutupi kepala hingga kaki yeojanya itu. Sedikit tergelak saat mendapati wajah yeojacingunya yang kini benar-benar membuatnya ingin sekali menjitak kepala mungilnya itu. See, bibir yeoja itu maju kedepan seolah minta dicium tapi matanya masih tertutup rapat. Benar-benar menggoda iman Donghae eoh?

“ Apa yang kau lakukanb eoh? ” tanya Donghae dengan menahan tawanya. Ck, selalu saja begini. Yeoja manjanya itu tak akan pernah benar-benar marah padanya. Selalu berhasil membuatnya kalut tapi kenyataannya Ryeowook tak benar-benar marah padanya.

“ Poppooo~ ” Ryeowook memajukan bibirnya semakin kedepan dengan masih mata tertutup.

Donghae benar-benar tak habis pikir, bisa-bisanya Ia mendapatkan yeoja yang benar-benar manja dan kekanak-kanakan seperti ini. Sungguh, jika dia bisa memilih dia akan lebih memilih yeoja lain yang dewasa dan mengerti dirinya. Tidak seperti yeoja yang sedang manyun ini, yang selalu merepotkannya dan suka sekali berisik menganggu hidupnya. Tapi begitulah cinta, tak pernah bisa ditebak akan berhenti dimana. Dan sepertinya Uri Donghae yang malang ini akan harus ekstra mengelus dadanya. Kekeke~

Donghae mendekatkan wajahnya, mengeleminasi jarak diantara keduanya. Ditatapnya dengan lekat bibir semerah darah yang selalu berhasil membuatnya ketagihan. Dengan jarak yang sedekat ini, membuat Donghae dapat merasakan nafas hangat Ryeowook yang menggelitiknya.

CHUUUU~ ciuman ini hanya berlangsung singkat, karena Donghae benar-benar tak bisa berlama-lama. Dia takut tak akan bisa menghentikan aksinya jika terus dilanjutkan. Bibir Ryeowook selalu membuatnya hilang kendali. Tiga bulan mereka menjalin cinta, membuat Donghae sedikit banyak sudah tahu seluk-beluk sifat dan karakter Ryeowook. yeah, meskipun masih terbilang singkat tapi Donghae sudah benar-benar yakin dengan pilihnya.

“ hihi, Oppa tampan ” kekeh Ryeowook sambil mencuri cium di pipi namjanya itu.

“ Ck, kau baru sadar eh? ”

Ryeowook menggeleng, “ Aniyaa, aku sudah tahu sejak awal kalau Oppa tampan. Jika tidak tampan mana mungkin dulu aku mempermalukan diriku sendiri hanya untuk Oppa ” ucapnya sambil mempout bibirnya lucu.

Donghae hanya mendengus menahan tawa, dia masih ingat betul bagaimana dulu Ryeowooknya yang begitu menggemaskan ia kerjai habis-habisan saat masa-masa orientasi. Bahkan sampai-sampai Ryeowook mengadu pada guru disekolahnya sambil menangis dan menunjuk Donghae sebagai pelaku yang telah membuatnya menangis.

~Flashback~

Yeoja mungil itu berlari tunggang langgang saat mengetahui bahwa gerbang sekolah yang mulai saat ini akan menjadi sekolah barunya mulai ditutup.

“ Cangkka..cangkka..cangkka..” teriaknya pada sang satpam yang sedang menutup gerbangnya.

“ Hoshh.. Hosshh.. Hosshh.. ” nafas Ryeowook tersenggal-senggal setelah sampai didepan gerbang.

“ Ahjussi, bisa tolong buka gerbangnya? Ini hari pertamaku dalam masa Orientasi siswa ” melas Ryeowook saat ternyata Ia tak dapat masuk karena gerbangnya sudah dulu ditutup. Menyesal juga karena capek-capek berlari jika ujung-ujungnya tetap saja terlambat.

“ Mianhae Noona, ini sudah jam yang ditentukan untuk menutup gerbangnya. Jika ingin masuk maka tunggu sampai ketua Osis kesini dan memperbolehkan anda masuk ” jawab sang satpam lalu berlalu menuju pos satpam yang berada tak jauh dari gerbang.

“ Huufft ” meniup poninya sampai poni tersebut sedikit terbang keatas.

“ Kenapa bisa terlambat sih? Padahal aku sudah memasang alram, tapi kenapa alramku tak berbunyi? ” gumamnya pada diri sendiri sambil memainkan kaki kecilnya kedepan dan kebelakang.

Ryeowook sedikit mendesah, saat seseorang yang dibilang oleh satpam adalah ketua Osis tak kunjung datang-datang. Disitu juga banyak siswa lainnya yang terlambat hanya saja yang membuatnya bosan adalah karena Ia tak mengenal mereka sama sekali. Ingin menyapa sih, tapi ia tak cukup punya keberanian. Ia takut tak dianggap. Lihat saja, tubuhnya yang pendek dan mungil itu tak sepadan dengan siswa-siswa lainnya.

“ Haah~ kenapa aku pendek sekali sih? Aku jadi minder. Ah tapi, tidak..tidak. aku tak boleh minder, bagaimana pun juga Tuhan sudah menciptakan aku sedemikian rupa, aku harus menerimanya dengan suka cita. Yesung Oppa juga bilang begitu dulu. Yeah, kau harus semangat Kim Ryeowook. fightiing~ ” Ryeowook memberi semnagt pada dirinya sendiri sambil mengepalkan tangannya didepan dada.

Entah karena keasyikan menyemangati dirinya sendiri atau karena apa, Ryeowook sampai tak menyadari kalau murid-murid yang lainnya sudah masuk dan meninggalkan dirinya diluar gerbang. Ah, bukan sendiri sih, tapi lebih tepatnya berdua—dengan sang ketua Osis.

Sang ketua Osis yang bernama Lee Donghae itu menatap jengah Ryeowook yang masih mengepalkan tangannya semangat. “ Mau sampai kapan kau akan seperti itu? ”

Ryeowook membalikkan tubuhnya menghadap Donghae, dan sedikit terkejut karena disini hanya ada dirinya dan namja yang baru saja bicara padanya itu.

“ Ekh? Uhh, Nugu? Engg, murid-murid yang lainnya tadi kemana? ” Ryeowook mengerjap-ngerjapkan matanya polos sambil memiringkan kepalanya imut. Membuat Donghae sedikit gugup karena wajah Ryeowook yang benar-benar tampak imut.

Donghae tersenyum simpul, “ Kau murid baru? Ayo masuk. Yang lainnya sudah masuk terlebih dahulu. ” ucap Donghae ramah sembari memberi tanda Ryeowook agar mengikutinya.

Ryeowook mengekor pada Donghae yang berada di depannya. Terkadang mencoba berjalan cepat agar bisa berjalan sejajar dengan langkahnya. Tapi entah karena kakinya yang terlalu kecil atau karena langkah Donghae yang terlalu panjang membuatnya tak bisa mensejajarkan langkahnya dengan sang ketua Osis tersebut.

“ Uhh, kaki namja itu panjang sekali siih. Aku kan jadi tak bisa berjalan disampingnya. Padahal aku ingin bertanya siapa dia sebenarnya. ” gerutu Ryeowook kecil.

“ Bisa tidak jalannya sedikit cepat. Masa Orientasi sudah dimulai Nona Muda pendek ” Donghae menatap Ryeowook yang masih tertinggal jauh, sedikit tersenyum saat melihatnya yang berlari pontang-panting.

Ryeowook mengerucutkan bibirnya imut, tak suka dengan panggilan ‘Nona Muda pendek’ dari Donghae. “ Kakimu terlalu panjang. Dan lagi jangan panggil aku seperti itu. Namaku Ryeowook, Kim Ryeowook lebih lengkapnya ” kata Ryeowook sedikit sebal.

Donghae menatap tak percaya kepada yeoja mungil itu, bagaimana bisa yeoja mungil itu berucap biasa saja, sedangkan yeoja lain diluar sana selalu berusaha berkata segenit mungkin untuk menarik perhatiannya.

“ kau yang terlalu pendek. Makanya jadi orang itu tumbuh keatas ”

Ryeowook semakin memajukan bibirnya kedepan mendengar celotehan Donghae yang sedikit mencibirnya. “ Dasar namja menyebalk— ”

“ —Apa yang kau lakukan? Hae, berhenti bermain-main denga yeoja. ”

Ryeowook tak meneruskan ucapannya karena seseorang memotongnya. Seseorang itu kini tengah bersendekap dada, matanya menatap sinis pada Ryeowook yang melongo karena terkejut akan kehadirannya. Dalam hati Ryeowook membatin. ‘Wow, orang ini benar-benar sangar’

“ Ck, aku tak bermain-main dengan gadis kecil Hyuk ” sanggah Donghae dengan tersenyum manis.

Ryeowook mendelik tajam pada Donghae yang menyindirnya secara terang-terangan. ‘issh, namja ini benar-benar ngeseliiin’ teriaknya dalam hati.

“ Kau, apa yang kau lakukan? Cepat bergabung dengan murid-murid yang lainnya yang sedang mendapat hukuman di lapangan sana ” perintah seseorang tersebut yang ternyata Eunhyuk dengan tegas.

Ryeowook langsung berlari-lari kecil setelah mendapat deathglare mematikan dari Sunbae yang ia pikir adalah ketua Osis. ‘Ketua Osisnya menyeramkan’

.

.

“ Ya! kau Ikan, cepat berlari ”

Seru Eunhyuk kepada Ryeowook yang memiliki nama medan ‘Ikan’. Memang selama empat hari atau bisa dibilang selama masa orientasi berlangsung, seluruh murid baru harus memakai nama medan mereka yang telah dipilihkan oleh para Osis. ( nama medan itu semacam nama Lain hLooh reader, bukan nama Medan—ibukota Sumatra Utara )

Eunhyuk benar-benar gusar dan sangat gregetan menghadapi tingkah lemot yeoja mungil itu. Uhh, rasanya ingin sekali membanting tubuh mungil lelet itu.

“ Ya! kenapa kau malah berhenti Ikan? ” teriak Eunhyuk. Donghae dan Osis-osis lainnya hanya tersenyum melihat Eunhyuk yang begitu semangat dalam mengerjai Hoobae-hoobae barunya.

“ Mi-mianhae, aku capek ” jawab Ryeowook jujur.

“ Ck, kau benar-benar mengesalkan. CEPAT LARI ”

Ryeowook langsung terkesiap dan mulai berlari mengitari lapangan seperti tadi. Sungguh, lapangan sekolah ini sangat luas, membuat Ryeowook benar-benar ngos-ngosan.

“ Jangan terlalu berlebihan Hyuk! ” kata Donghae.

“ Kau yang terlalu lemah. Ciih, seharusnya Yunho Oppa memilihku atau setidaknya Siwon menjadi ketua Osis dibanding kau yang hanya bisa duduk santai sambil memandang yeoja-yeoja itu ” decak Eunhyuk sebal. Jinjaa.. mana bisa ketua Osis itu justru duduk-duduk santai saat seluruh Osis bekerja? Ckck.

“ Lalu? Kau mau apa? Kau mau aku menghukum yeoja bernama medan Ikan itu? ”

“ Sepertinya begitu, lagi pula sepertinya aku tak tahan jika harus menangani anak manja itu ”

Donghae tersenyum, dan mulai berjalan mendekati Ryeowook yang kini sedang duduk dengan kaki berselonjor, rupanya Ryeowook sudah benar-benar kelelahan sampai Ia tak merasa takut akan Eunhyuk yang tadi membentaknya.

PLUKKKK

“ Ekhh? ” Ryeowook mendongakkan kepalanya melihat seseorang—Donghae yang baru saja memberikannya sapu tangan.

“ Cepat seka keringatmu dengan sapu tangan itu. Ck, aku tidak bisa melihat seorang gadis berkeringat ” suara Donghae melembut. Ryeowook yang mengerti akhirnya menyeka keringatnya dengan sapu tangan pemberian Donghae. Dikembalikannya sapu tangan itu pada Donghae. Donghae mengernyit, “ Apa? ”

“ ini, ku kembalikan ” kata Ryeowook polos yang sukses membuat Donghae melotot. Uhh, yeoja ini benar-benar..

“ Tidak usah, itu untukmu saja ”

“ Jinjaa? Gomawoo~ ”

“ Tak perlu berterimakasih, sekarang ayo ikut aku ”

Mata Ryeowook berbinar, dalam pikirannya ia berfikir bahwa mungkin Sunbae nya itu orang yang akan menolongnya dari hukuman-hukuman. Ah, betapa senangnya Ryeowook saat ini.

“ Ekh? Kenapa kesini? ” Ryeowook sedikit melongo ketika Donghae membawanya ke perpustakaan.

“ Kenapa? Tentu saja aku menyuruhmu untuk membersihkan buku-buku itu ” tunjuk Donghae pada sebuah Rak buku yang berantakan.

Ryeowook memanyunkan bibirnya kedepan, ‘Aku pikir dia akan membiarkanku santai-santai’—batinnya.

“Kau berharap aku akan membebaskanmu dari hukuman? Ciih, jangan harap ”

Ryeowook menelan ludah keluh, “ Ti-tidak. Si-siapa yang berfikir begitu? Ah, baiklah. Aku akan membersihkannya. Ta-tapi, bi-bisakah berikan aku minuman? Aku lelah Sunbae~ ” rengeknya manja.

Donghae tertegun, hei dia sedang dihukum kan? kenapa malah menyuruh orang yang menghukumnya? Ck, dasar yeoja innoncent.

“ Ya. baiklah ” jawabnya lembut. Donghae yang memang mempunya sikap playboy memanglah seperti itu, dia tak pernah bersikap kasar pada yeoja.

“ Go-gomawo ”

Ryeowook langsung membersihkan rak-rak buku yang kotor dan menata buku-bukunya menjadi tertata rapih. Tak jarang Ia terbatuk, karena menghirup debu yang kotor.

“ Ini, minumlah ” Donghae menyerahkan sekaleng minuman dingin pada Ryeowook.

Ryeowook menerimanya dengan tersenyum lebar, “ Terimakasih ” dibukanya kaleng minuman tersebut dan mulai meneguknya. Donghae yang melihatnya hanya tersenyum simpul. Jarang sekali menemukan yeoja seperti Ryeowook, yang memang tak secentil yeoja-yeoja yang selalu Donghae temui.

“ hati-hati kalau minum, kau benar-benar seperti anak kecil ” ucap Donghae sembari mengelap sudut bibir Ryeowook yang ada beberapa cecer air minum kaleng tadi.

Ryeowook membatu, mencoba menahan nafasnya. Posisinya sangat dekat dengan Donghae, membuat jantungnya tiba-tiba berdetak cepat. Sebelumnya, tak ada yang bisa membuatnya seperti ini selain Yesung Oppa nya. Dan Donghae adalah namja pertama selain Yesung yang bisa melakukan ini padanya.

Donghae tersenyum menyeringai karena mendapati wajah Ryeowook yang memerah, “ Kau kenapa? Kau gugup eh karena berdekatan denganku? ” goda Donghae membuat Ryeowook langsung melangkah mundur menjauhi Donghae.

“ Ti-tidak kok. Mana mungkin. ” elak Ryeowook.

“ Benarkah? Tapi wajahmu memerah Looh? Aku tak masalah kok kalau kau memang menyukaiku, tapi masalahnya kau itu bukan tipeku. Kau terlalu mungil. Karena aku itu suka dengan wanita yang tingginya semampai dan memiliki buah dada besar ”

Ryeowook menganga tak percaya, Laki-laki ini benar-benar terlalu jujur. “ Aku tak peduli ” kata Ryeowook sedikit menggembungkan pipinya lucu, karena jujur saja ia sedikit tersinggung dengan ucapan Donghae. Dia tahu kalau badannya memang mungil dan tak memiliki buah dada berisi, tai bukan berarti bisa dibicarakan sefrontal mungkin kan?

“ kkk~ kau benar-benar lucu, aku jadi gem— ”

“ Hae Oppa~ ” suara yeoja sedikit centil menyapu pendengaran Donghae dan Ryeowook.

Donghae menatap yeoja yang baru saja masuk perpustakaan itu lembut, dan tersenyum lalu menarik yeoja bername tag ‘Jung Jessica’ duduk disampingnya.

“ Kenapa kesini? ”

“ Aku merindukanmu Oppa~ ” ucapnya yang berusaha bersikap errr manja. Yah, Jessica adalah yeojacingu Donghae, ah tapi entah dia yeojacingu yang keberapa. Karena Donghae yang memang seorang playboy. Mereka memang satu angkatan, tapi berhubung Donghae lebih tua beberapa bulan darinya, jadi Jessica memanggilnya ‘Oppa’.

“ Aku juga merindukanmu ” jawab Dongae lembut.

Ryeowook sedikit mendengus, lalu kembali berkutat dengan rak buku yang sedang ia bersihkan. Sesekali bibirnya mendumel tak jelas. Entah kenapa tiba-tiba sesuatu perasaan tak rela jika Donghae berdekatan dengan yeoja lain tiba-tiba muncul di hati Ryeowook.

“ Oppa~ kapan Oppa akan memutuskan Victoria dan yeojacingu Oppa lainnya. Aku ingin hanya aku yang berada dihati Oppa ”

Ryeowook membelalak mendengar ucapan yeoja itu. ‘jadi namja itu punya yeoja selain, dan yeoja itu tahu tapi tetap mau bersamanya? Ck, sulit dipercaya’ pikir Ryeowook yang diam-diam mencuri dengar ucapan kedua sejoli itu.

“ Ikan, cepat selesaikan tugasmu. Pintu ini akan aku kunci, dan setelah aku kembali semua sudah harus selesai. Aku ada kepentingan ” kata Donghae sekenanya.

“ kenapa harus dikunci? ”

“ Agar kau tak pergi dari tanggung jawabmu. Sudah tak ada protes ” putus Donghae.

“ Tapikan aku tak— ”

Braakkkk~ Ceklek, Ceklek ~

Pintu perpus itu tertutup dan terkunci, Ryeowook menghela nafas berat. ‘uhh, aku takut sendirian di tempat ini’

.

.

Sore sudah menjelang, seluruh siswa pun sudah pulang, tapi tidak dengan yeoja mungil yang meringkuk di perpustakaan. Berulang kali Ia menggedor pintu, meminta siapapun yang mendengarnya untuk membuka pintunya. Tapi nihil, pintu itu tak terbuka. Ryeowook sudah lelah, Ia bahkan tak makan siang. Oh, mungkin Donghae melupakan keberadaan yeoja mungil itu, karena terlalu asyik dengan yeojacingunya.

“ Hikz, Umma. A-aku takuutt~ hikz.. ” Hei, siapa yang tak takut eoh? Diam sendirian di perpustakaan yang gelap. Terlebih ini adalah hari pertamamu diperpustakaan ini.

“ Eothoke? Aku takut.. hikz..hikz.. Siapapun tolong buka pintunyaaa~ ” ucapnya parau.

Seseorang yang memang sengaja ingin masuk ke perpustakaan tercengang saat mendengar rintihan Ryeowook. segera Ia berlari, tidak. Ia tak berlari karena takut, melainkan ia ingin meminta kunci ruang perpus itu pada salah satu guru yang membimbing para Osis.

Choi Siwon, namja itu berlari tak beraturan menuju perpustakaan setelah mendapatkan kunci tersebut. Segera ia tancapkan kunci pada lubang kuncinya dan mulai membukanya.

Cekleeekkk~

“ Omo~ apa yang terjadi padamu? ” tanya Siwon.

“ Hikz..Hikz.. aku ta-takut ” tubuh Ryeowook bergetar. Segera di angkatnya tubuh Ryeowook dan mulai berlari menelusuri lorong-lorong koridor sekolah itu menuju ruang kesehatan. Setelah sampai, segera ia baringkan tubuh Ryeowook.

“ A-aku takut hikz..hikz..Umma..Appa..Yesung Oppa..aku takuutt~ ”

DEGG.. DEGG.. Siwon tercekat melihat wajah Ryeowook. ‘yeoja ini, bukankah yeoja yang kemarin?’ batin Siwon.

Sekali lagi, Siwon baru menyadari bahwa Ryeowook adalah yeoja yang kemarin tak sengaja bertemu dengannya. Bibir Siwon menyunggingkan senyum hangat, senyum yang sudah sangat jarang ia tampakkan semenjak kehilangan orang yang sangat berarti dalam hidupnya.

“ Ssstt, tenanglah. Ada aku disini ” bisik Siwon menenangkan sembari mengelus rambut Ryeowook sayang.

.

Donghae berlari sekuat tenaga menuju ruang perpustakaan. Dia mengumpat sepanjang berlarinya, sungguh ia benar-benar lupa kalau dia telah mengunci seseorang dalam perpustakaan.

DEGGGG!!! Jantung Donghae berdetak keras. Pintu perpus itu terbuka. Segera Donghae berlari memasuki ruang perpustakaan untuk memastikan keberadaan yeoja bertubuh mungil itu. Tapi ternyata ruangan itu kosong.

“ Mencari seseroang yang kau hukum eh? ”

Donghae menoleh kebelakang, “ Shindong seonsaengnim! ”

“ Dia di ruang kesehatan sekarang. Kau tahu, dia sangat ketakutan tadi, untung Siwon secara tak sengaaja ingin masuk ke perpustakaan, jadi Ia bisa mengetahui kalau di dalam ada Ryeowook ”

“ Mianhae ” sesalnya.

“ Sudahlah, lebih baik kau ke ruang kesehatan. Minta maaflah padanya ”

Donghae mengangguk dan mulai berjalan menuju ruang kesehatan.

.

Ryeowook menatap tajam pada Donghae yang baru saja memasuki ruang kesehatan. “ Mau apa? ” ketus Ryeowook yang membuat Siwon dan Shindong Seonsaengnim terperangah. Bagaimana bisa yeoja ini begitu ketus pada namja berkelas seperti Donghae? Setahu mereka tak ada yang bisa melawan ataupun menolak pesona seorang Lee Donghae. Tapi yeoja ini? Akkh, Donghae harus rela menurunkan harga dirinya kali ini.

“ Aku minta maaf karena melupakanmu tadi ”

“ Aku tak butuh minta maafmu. Seonsaengnim, cepat hukum namja jelek ituuu~ dia yang menyebabkan aku hampir mati di perpustakaan ” rengek Ryeowook yang membuat lagi-lagi orang-orang yang berada disana tergelak.

Donghae memandang tajam Ryeowook, “ Huwee, Seonsaengnim, namja itu mendelik padaku.. huhu..huwee ”

“ Ya! Lee Donghae, apa yang kau lakukan? Kau membuatnya menangis ”

“ Hyung, jangan seperti itu ” Siwon dan Shindong Seonsaengnim pun menatap tajam Donghae, Ryeowook menjulurkan lidahnya mengejek Donghae seraya berkata tanpa suara ‘-Rasakan-siapa-suruh-menjahatiku-weekk’

Donghae menggeretakkan gigi-giginya. Uhh yeoja itu benar-benar….

“ Ya! baiklah. Sekarang apa mau mu agar kau memaafkanku? ”

“ Kau bertanya padaku? ”

“ Tidak. Aku sedang berbicara pada tembok di belakangmu ”

Ryeowook mengerucutkan bibirnya kedepan, “ Kenapa ketus sekali sih! ” dumelnya.

“ Hyung, kau itu ketua Osis, jangan mengajarkan Hoobae baru kita untuk berucap tak sopan ” kata Siwon.

“ Apa? Jadi dia ketua Osis disini? ”

Donghae mengangkat alisnya, “ Kau tak tahu? Ciih, dasar yeoja bodoh ” cibirnya.

“ Ku pikir yeoja sangar tadi yang menjadi ketua Osis ”

Siwon tertawa pelan, “ Sudah-sudah. Lebih baik sekarang ku antar kau pulang. Eothe? ”

Ryeowook mengangguk, “ kajja”

Donghae tersenyum ketika melihat Ryeowook menjulurkan lidahnya padanya, ‘Tsk. Yeoja unik’—pikirnya.

~ Skip Time ~

Semenjak kejadian itu, Ryeowook selalu menjadi bulan-bulanan Donghae. Bahkan tak jarang Ia membentak yeoja itu sampai menangis. Dan tak sedikit pula yeoja-yeoja yang memandang iri pada Ryeowook karena kedekatan mereka. Banyak juga namja yang mengincar Ryeowook karena keimutan yeoja itu.

Hari ini adalah hari terakhir masa Orientasi siswa. Seluruh siswa dan Osis diharapkan untuk saling meminta maaf.

Donghae sedikit kecewa karena berakhirnya masa Orientasi tersebut, entah kenapa akhir-akhir ini Ia merasa bahagia saat berdekatan dengan yeoja mungil yang cengeng.

“ Donghae Sunbae, mianhae ne kalau selalu merepotkanmu ” ucap Ryeowook sedikit ketus. Dia masih sangat marah karena Donghae selalu memberikan hukuman tak masuk akal—begitulah pemikiran Ryeowook.

“ Mana ada orang minta maaf dengan ketus seperti itu ”

“ Yang penting kan sudah minta maaf ”

“ Tsk, yasudah ”

.

.

Ryeowook selalu mendesah kesal beberapa hari ini, padahal masa Orientasi sudah berakhir tiga hari yang lalu. Tapi entah kenapa bayangan Sunbae’nya yang bernama Lee Donghae itu selalu menyapu pikirannya. Tak hanya itu, terkadang Donghae juga selalu muncul dalam mimpinya, jantungnya juga terkadang berdebar kencang. Demi apa Ryeowook benar-benar mengutuk Sunbae yang selalu menyebalkan itu bagi Ryeowook.

“ Kau kenapa Wookie-ah? ” Taemin, seseorang yang sudah berteman dan bersahabat dengan Ryeowook semenjak masa Orientasi berlangsung hanya bisa mengekrutkan keningnya saat melihat sahabatnya yang sudah tiga hari ini selalu mendesah.

“ Aniyaa, aku hanya sedang memikirkan sesuatu ”

“ Sesuatu? Apa itu? ” tanyanya penasaran.

Ryeowook mendongakkan kepalanya dan mulai menatap serius, “ Taemin-ah, aku ingin melabrak Donghae Sunbae ”

Siku-siku di dahi Taemin mulai tampak lagi, bingung dengan ucapan sahabatnya itu, “ Apa? Melabraknya? Kenapa? Kau masih menyimpan dendam? Hei, masa Orientasi sudah selesai dan lagi kita kan sudah sepakat saling memaafkan Wookie-ah ” ceocos Taemin.

“ Bukan Taemin-ah, bukan masalah itu. ”

“ Lalu? ”

“ Engg, aku kesal padanya. Kesal karena dia sudah memasang pelet dan mengguna-gunaku ” ucapnya pelan, takut terdengar murid lainnya.

“ Hemmppfftttt!! ” Taemin menutup mulutnya menggunakan tangannya, berusaha meredam tawa yang akan benar-benar membludak jika tak ia tahan.

“ Ya! kenapa kau malah tertawa sih? ” Ryeowook cemberut.

“ habisnya kau lucu sih. Mana mungkin Ia melakukan itu padamu? Kau itu ada-ada saja ” ucapnya diselingi tawa kecil.

“ Aku tak bercanda Taemin-ah. Dia itu mengguna-gunaku. Buktinya, setiap malam aku selalu memimpikannya. Saat berpapasan dengannya jantungku seperti engg mau loncat. Kalau bukan karena dia mengguna-gunaku, lalu apa lagi? ”

Kali ini Taemin menganga tak percaya, “ Wookie-ah? Kau tak benar-benar jatuh cinta padanyakan? ”

“ Ya! apa yang kau katakan? Mana mungkin? Aku tak akan menyukai namja playboy itu. ”

Braaakkk~

“ Kau mau kemana? ” tanya Taemin saat melihat Ryeowook berjalan keluar dari kelasnya.

“ Tentu saja melabrak Sunbae Playboy itu ”

Taemin langsung cengo mendengar ucapan Ryeowook.

.

.

“ Ya! Donghae Sunbae. Aku ingin bicara padamu ” teriak Ryeowook saat sudah sampai di kelas Donghae. Donghae yang saat itu tengah mengobrol romantis dengan yeojacingunya, langsung memberi death glare pada Ryeowook. yeojacingunya hendak menghampiri Ryeowook untuk mematahkan bibir Ryeowook yang seenaknya saja menganggu moment romantis dirinya bersama Donghae, namun Donghae lebih dulu mencekal tangannya. “ Biar aku saja. ”

“ Kau mau bicara apa? ” Donghae berusaha bersikap datar menyembunyikan raut bahagia yang saat ini tengah memenuhi dadanya.

“ Aku. Aku ingin prote padamu ”

“ Protes? Protes apa? ” bingung Donghae.

“ Kau, kenapa kau mengguna-gunaku hah? ” pekik Ryeowook.

Seluruh penghuni kelas langsung diam dan lebih memilih mendnegarkan ucapan Ryeowook dan Donghae.

“ Apa maksudmu menuduhku yang tidak-tidak. Kau tak punya bukti apa-apa. Lagi pula mana mungkin aku mengguna-guna yeoja kecil sepertimu. Ck, kalau hanya yeoja sepertimu aku bahkan bisa mendapatkannya sepuluh kali lipat.

Ryeowook mendengus sebal, “ Bukti? Baik aku akan membeberkan buktinya. Kau, kau selalu hadir tiap malam di mimpiku. Kau selalu membuatku melamun memikirkanmu, dan bahkan saat berpapasan denganmu kau selalu membuat jantungku berdetak tak karuan. Kalau bukan karena kau mengguna-gunaku lalu apa lagi hah? Sekarang cepat lepaskan pelet mu itu ”

Seisi kelas melongo mendengarkannya, begitu pun dengan Donghae. Dia bahkan langsung bungkam mendengar ucapan polos yeoja mungil di depannya itu.

“ A-apa? ” tanya Donghae sambil tak mengedipkan matanya.

“ Ku bilang cepat lepaskan pelet mu ittuu~ aku lelah harus menenangkan hatiku setiap hari ” pekiknya lagi.

“ Hemmpptt..hahahaha..uwwaahahaha..hahaa.. ” Donghae dan seluruh yang ada disana tertawa terbahak-bahak. Ryeowook mengernyitkan alissnya bingung.

“ Apa ada yang lucu? ” ucapnya sambil mengerjap-ngerjapkan matanya lucu.

“ Huwahahaha.. dia benar-benar yeoja bodoh ”

“ Cantik-cantik kok idiot sih? Haha ”

“ Aku tak percaya ada orang sebodoh dia..huwahaha ”

Seluruh isi kelas menertawakannya dan mengatainya bodoh, pabbo, idiot dan semacamnya.

Donghae juga tertawa sangat keras, tak melihat perubahan raut wajah yeoja mungil dihadapannya yang sudah memerah menahan tangisnya.

Perlahan tapi pasti liquid bening itu meluncur dari pelupuk matanya, buru-buru ia berlari dari kelas tersebut. Sungguh, rasanya ingin mati saja—pikir Ryeowook.

Taemin yang berada di luar kelas segera mengejar Ryeowook yang terus berlari tak menghiraukan panggilannya.

“ Wookie-ah ” panggil Taemin.

“ Hikz, apa salahku? Ak-aku ha-hanya ingin menyuruhnya un-untuk berhenti mem-mem membuat jantungku berdetak tak karuan Taemin-ah ” di peluknya tubuh Taemin erat.

Taemin tersenyum, “ Tak ada yang salah, kau hanya belum mengerti ”

“ Apa yang belum aku mengerti? Katakan! ”

Taemin menggeleng, “ hanya kau yang bisa memahami perasaanmu ”

Ryeowook semakin dibuat bingung dengan ucapan Taemin. “ Yasudah, aku pergi dulu ne. Seseorang ingin bicara padamu ” Taemin beranjak pergi dari duduknya.

“ Kau mau kemana? Dan siapa yang mau bicara padaku? ”

“ itu ” Taemin menunjuk Donghae yang kini berjalan kearah tempatnya duduk bersama Ryeowook. Ryeowook mengikuti arah pandang jari telunjuk Taemin, matanya membulat dan langsung ikut berdiri bersama Taemin. “ Aku ikut denganmu ne? ” pintanya memelas.

“ Tidak! Kau harus berbicara dulu dengan Donghae Sunbae. Lagi pula bukankah kau juga ingin berbicara padanya? ”

Ryeowook menggeleng, “ Aku sudah bicara tadi dan ditertawakan oleh banyak siswa. Aku, aku tak mau lagii~ ” rengeknya.

“ Sudahlah, lebih baik cepat diselesaikan ”

“ Aniyaa, aku mau pergi. Lepaskan aku Taemin-ah. Aku mau pergiii~ ”

Taemin tetap menahan lengan Ryeowook yang memberontak, “ Jebalyoo Taemin-ah. Hikz..hikz.. aku tak mau bicara atau pun bertemu lagi dengannya..hikz..hikz..”

“ Wookie ” panggil Donghae yang sudah dekat dengannya. Seketika tubuh Ryeowook menegang.

Greepppp….

“ Kita harus bicara ”

Taemin mengangguk setelah mendapat signal dari Donghae, segera ia pergi meninggalkan mereka berdua.

“ Aku, aku mau kembali ke kelas ”

“ Tidak, sebelum kita bicara ”

Dibalikkannya tubuh Ryeowook menghadapnya, “ Mianhae, telah menuduhmu yang tidak-tidak. Aku tak akan menganggumu lagi ” Ryeowook menundukkan wajahnya.

Senyum di bibir Donghae merekah, “ Kenapa kau meminta maaf? Seharusnya aku yang meminta maaf. Gara-gara aku, kau jadi bahan tertawaan di kelas ”

“ Tidak masalah ” jawab Ryeowook singkat.

Donghae berdehem sebelum memulai ucapannya, “ Apa benar yang tadi kau katakan Wookie-ah? ”

“ Apa? ”

“ Yang tadi di kelas ”

Ryeowook mengangguk. “ Kau tahu, aku juga merasakan apa yang kau rasakan. ”

“ Benarkah? ” tanya Ryeowook tak percaya.

“ Tentu. Bahkan aku selalu memperhatikanmu ”

Ryeowook menganga, “ Kenapa memperhatikanku? ”

“ Entahlah, mungkin karena aku suka kamu ”

Panass..panass..panass.. pipi Ryeowook memanas mendengar pernyataan Donghae, “ Ehh? Pasti Sunbae berbohong ” gugup Ryeowook.

“ Kau tak percaya? ”

“ Sunbae kan playboy, punya yeojacingu banyak. Dan aku juga bukan tipe Sunbae. Jadi mana mungkin? Kecuali jika Sunbae memiliki tujuan khusus yang mungkin contohnya menjadikan aku koleksi yeoja Sunbae ”

Donghae mendengus sebal, “ kau itu selalu saja bicara blak-blakan. ”

Ryeowook tampak berfikir memproses ucapan Donghae yang mengatakannya selalu blak-blakan.

GREEEPPP~ diraihnya tangan kurus Ryeowook lalu meletakkannya di dada kirinya, “ Kau bisa rasakan detak jantungku ang tak karuan kan? ”

Ryeowook mengangguk, “ Detakannya sama seperti punyaku ” katanya polos.

Donghae lagi-lagi tersenyum, “ Aku menyukaimu. Mau menjadi yeojacinguku? ”

Demi apa, jika ini adalah mimpi tolong jangan bangunkan Ryeowook, bagaimana mungkin Sunbaenya yang selalu membuatnya darah tinggi itu sekarang menyatakan cintanya? Apa ini tak salah?

“ Ya! jawab pertanyaanku! ” pekiknya.

“ Aku..Aku tidak mau ” jawabnya tegas sembari menggigit bibir bawahnya gugup.

“ Kenapa? ” Donghae menatap karamel Ryeowook lembut, mencoba mendalami apa saja yang berada didalam karamel indah itu.

“ Aku tak mau punya namjacingu yang playboy, dan aku..aku juga tak mau dijadikan selingkuhan ”

Donghae tertawa pelan, “ hanya karena itu? ”

Ryeowook menggembungkan pipinya lucu, “ Tentu saja, memang apa lagi? ”

“ Baiklah! Aku akan memutuskan semua pacar-pacarku. Dan menjadikanmu satu-satunya. Eothe? ”

Ryeowook membelalak tak percaya, benarkah? Benarkah apa yang baru saja ia dengar? Ini seperti mimpi. Tapi, jujur Ia sangat bahagia saat ini. Ingin menjawab ‘ya’ tapi masih gengsi, ingin menjawab ‘tidak’ takut menyesal. Bingung? Ya.

“ Engg, akan aku coba untuk menyukai Sunbae ” akhirnya jawaban bodoh itulah yang keluar dari bibir mungil Ryewook.

“ Kekeke~ kau itu lucu sekali sih. Kau itu sudah menyukai ku, jadi jangan berpura-pura dan gengsi begitu ” diacaknya gemas rambut Ryeowook.

“ Jangan percaya diri dulu, huufftt ”

“ Baiklah, baiklah terserah kamu. Sekarang panggil aku Oppa, Chagiyyy~ ”

“ Ekkhh? ”

“ Kenapa? Kita kan sekarang sepasang kekasih! ”

“ Baiklah, Op-Oppa ” katanya ragu.

“ Anak pintar. Saranghae nae Baby Wookie ”

CHUUUU~ di kecupnya sekilas bibir mungil Ryeowook, yang langsung membuat wajah Ryeowook memanas seperti tomat matang.

“ Hahaha, sudah ah. Kajja Oppa antar ke kelas. Dan nanti Oppa jemput kamu dikelas ne, Oppa akan mengajakmu untuk memutuskan pacar-pacar Oppa yang genit itu ” dielusnya pipi chubby Ryeowook.

“ Op-Oppa serius? ”

“ Tentu. Bukankah itu mau mu Chagy? ”

Ryeowook mengangguk semangat, “ Baiklah. ”

Sejak saat itu hubungan keduanya terlihat semakin mesra, membuat semua mantan-mantan yeojacingu Donghae memandang iri Ryeowook karena berhasil merubah Lee Donghae menjadi sesosok namja yang setia. Banyak juga yang mencoba mencelakai Ryeowook, beruntung banyak sekali orang-orang yang menyayanginya hingga banyak yang menolongnya jika ia mengalami kesusahan. Lambat laun, Ryeowook mulai mengerti akan ucapan sahabatnya―Taemin.

~Flashback Off~

.

Donghae tersenyum saat mengingat-ngingat masa-masa awal jadiannya dengan Ryeowook.

“ Oppaaa~ jangan mengacuhkanku ” ditepuk-tepuknya pipi mulus Donghae agar kekasihnya itu kembali kealam nyatanya. Di kerucutkan bibirnya kedepan “ Kenapa melamun? Oppa memikirkan kekasih-kekasih Oppa diluar sana? ” tuduh Ryeowook.

Donghae mencubit gemas hidung bangi Ryeowook, “ Kau itu selalu menuduh Oppa yang tidak-tidak. Oppa hanya sedang mengingat-ngingat masa-masa awal kita ” terangnya jujur.

“ Jinjaa? Uggh, kalau mengingat-ngingat itu, benar-benar membuatku malu Oppaaa~ ” rengeknya sambil menyembunyikan wajahnya di dada bidang Donghae. Donghae terkekeh dan menciumi pucuk kepala Ryeowook sayang. “ Saranghae nae Baby ”

“ Nado, Saranghaeyo Oppa ”

“ Jadi sudah tidak marah? ”

Ryeowook mendongak mencoba menatap bola mata mutiara hitam milik Donghae, “ Apa aku bisa? ”

“ Tentu saja tidak! Kau tak akan bisa marah lebih lama lagi pada Oppa ”

Ryeowook tersenyum manis.

“ Jangan ulangi lagi. Kau membuat jantung Oppa berhenti berdetak ”

“ Bohong ” di pukulnya dada bidang namjacingunya itu.

“ Tidak percaya eoh? ”

“ Hihi, aku selalu percaya pada Oppa. Apapun yang diucapkan Oppa ” di peluknya tubuh Donghae.

Donghae balik memeluk tubuh mungil yeojanya itu. Menghirup seluruh harum yang menguar dari tubuh mungil itu. Semua lelah yang dia rasakan kini menguap entah kemana, Ryeowook nya selalu bisa membuat lelahnya menghilang begitu saja hanya dengan memeluknya, menyenderkan tubuhnya pada yeoja yang berbadan mungil.

“ Chagy~ ” panggil Donghae dengan masih memeluknya erat.

“ Hmm ”

“ Boleh Oppa bertanya sesuatu? ”

“ Tentu ”

Donghae semakin mengeratkan pelukannya, “ Apa yang akan kau lakukan jika seseorang yang duli melukaimu kini hadir lagi dalam hidupmu? Apa kau mau memaafkannya atau kau justru mengacuhkannya seperti orang yang tak kenal? ”

Ryeowook mengernyit heran, baru saja Ia ingin bertanya apa maksud pertanyaan Donghae, tapi Donghae lebih dulu mencelanya, “ Hanya cukup jawab saja, Oppa tak ada maksud apa-apa ”

Ryeowook cemberut. Dia kan hanya ingin bertanya tapi kenapa lebih dulu di cela sih?

“ Eng, setiap manusia memiliki kesalahan Oppa. Tak peduli kesalahan itu besar atau kecil, selama orang tersebut sudah meminta maaf dengan tulus, kita sebagai sesama manusia harus bisa memaafkan. Awalnya memang sulit, tapi seiring berjalannya waktu jika kita mau berusaha untuk belajar memaafkan maka semua beban akan hilang. ”

Donghae mencerna semua ucapan yeojanya yang manja itu, jarang sekali kan yeojanya itu berfikir dewasa. Dianggukkan kepalanya. Perlahan mengendurkan pelukannya dan menatap lembut wajah imut Ryeowook. disibakkannya poni rambut milik Ryeowook yang sedikit menutupi karamel indahnya, “ Kau bisa bersikap dewasa rupanya eh? ” cibirnya.

Ryeowook kembali memasang tampang murung, “ Aku selalu dewasa, hanya saja Oppa yang tak menyadarinya. Selalu menganggapku manja, hufft~ ”

Donghae terkekeh dan mengecup kening Ryeowook sekilas. Yeojanya ini selalu saja membuatnya tak pernah lepas dari senyum dan kebahagiaan. Bagi Donghae, Ryeowook adalah sumber kebahagiaan untuknya. “ Kenapa hari ini kau tak masuk sekolah eum? ”

“ Menurut Oppa? ”

“ Kenapa? Bukannya kau tak sakit baby? ” ucapnya polos.

“ Ya! dasar namja tak peka. Menyebalkan ” di pukulnya Donghae menggunakan bantal yang berada diranjang tersebut.

“ Arra..arra. lain kali jangan seperti ini. Kau harus sekolah. Arasseo? ”

CHUUU~ Dongae mengecup bibir mungil Ryeowook lembut.

“ Hmm, baiklah ” Ryeowook menarik tengkuk Donghae untuk memulai ciuman lagi. Donghae sempat terkejut, tapi segera Ia mengerti akan kemauan yeojanya itu. Pasti yeojanya ini masih sedikit mengingat kejadian waktu latihan dance kemarin sehingga hari ini Ryeowook mencium dirinya sedikit kasar dan errr terburu-buru.

Donghae merapatkan tubuhnya kepada Ryeowook, memperdalam ciumannya dan tak mau kalah dengan Ryeowook. Dalam sekejap Donghae membalik keadaan, kini dirinyalah yang memegang kendali. “ Eunngghhh~ ” Ryeowook melenguh saat Donghae berhasil memasukkan lidahnya. Sungguh demi apa, pemandangan di ranjang itu sangat panas.

Ryeowook memukul-mukul dada bidang Donghae saat dirasa nafasnya sudah habis. “ Enggh, Opphaahh..hah..hah..hah.. ” nafasnya tersenggal-senggal. Wajahnya memerah seketika saat Donghae mengelap sudut bibirnya yang dipenuhi saliva. Entah itu saliva miliknya atau milik Donghae.

Ryeowook menundukkan kepalanya saat ditatap intens oleh Donghae. “ Wa-wae? Ja-jangan menatapku seperti ituu~ ” segera Ryeowook palingkan wajahnya yang sudah memerah, mencoba menghindari tatapan mata namjacingunya yang benar-benar membuatnya hanyut tersebut.

“ Kau manis Wookie ” Donghae mengacak gemas rambut Ryeowook membuat sang empunya berdecak sebal.

“ Jangan merusak tatanan rambutku ”

“ Baiklah, baiklah. Sekarang katakan kau mau apa heum? Oppa sudah harus pulang ”

Ryeowook merengut saat mendengar ucapan Donghae, “ Kenapa cepat sekali? Aku masih merindukan Oppa ”

“ Makanya besok kau harus berangkat sekolah ” di cubitnya gemas pipi chubby miliki Ryeowook.

“ Iya-iya. Jangan cerewet ”

.

Betul, kan? yeoja bernama Kim Ryeowook itu kompleks. Sikapnya seolah selalu manja dan kekanak-kanakan, tapi pada beberapa kesempatan Ia bisa begitu dewasa. Dan Lee Donghae benar-benar hebat karena bisa memahami yeoja itu dalam kurun waktu yang cukup singkat ^^

.

.

.

Siwon duduk di sebuah atap bangunan yang tak terpakai. Di malam yang begitu dingin seharusnya dia jauh lebih memilih pulang ke rumah, tapi nyatanya dia malah sedang asyik mendongak keatas memandang bintang-bintang yang berkilauan.

“ Hari ini dia tak masuk sekolah ” Siwon berbisik pelan entah pada siapa karena hanya ada dia disini.

Hah~ Siwon menghela nafas berat. Selalu saja begini. Sudah hampir satu tahun dia seperti ini, selalu berdiam diri dan menutup diri dari keramaian. Tak banyak orang yang bisa berteman dekat dengannya. Yah, setidaknya setelah kejadian itu. Kejadian yang sudah merenggut orang yang begitu Ia cintai dan kasihi. Semua berubah semenjak yeoja bernama ‘Kim Kibum’ yang begitu berharga bagi Siwon meninggalkannya dalam kecelakaan naas. Kibum seolah membawa pergi setengah dari jiwa Siwon.

“ Apa kau marah jika aku benar-benar mencintainya? ” hanya suara angin yang terdengar menjawab pertanyaan Siwon. “ Hanya dia yang bisa sedikit mengurangi kesedihanku akan dirimu Kibummie ” lirihnya.

“ Dia bahkan memiliki sifat riang sepertimu yang bisa menenangkan hatiku hanya dengan mendnegar suaranya ” lagi―Siwon masih berceloteh ria dengan dirinya sendiri.

~Flashback~

Siwon yang saat itu sudah tak ada semangat untuk hidup lebih memilih mengakhiri hidupnya dengan cara akan menjatuhkan dirinya dari atap bangunan yang berada di lantai 16. Pikirannya sudah tak dapat ia ajak kompromi. Seluruhnya hanya ada Kibum, Kibum dan Kibum. Bahkan dia yang di juluki sebagai ‘Anak Tuhan’ karena sering pergi ke gereja dan taat pada agamanya pun sudah menghilang berganti dengan Choi Siwon sang penggalau.

Kakinya mulai melangkah maju yang artinya semakin membuatnya berada diujung atap tersebut. Matanya menutup dengan lelehan-lelehan bekas air mata yang selalu mengalir disaat dirinya merindukan Bummie―Kekasihnya.

“ Ya! Ya! ANDWEE~ ”

BRUUUKKKKK~

Siwon terjatuh. Tidak, dia tak terjatuh ke dasar lantai. Melainkan dia terjatuh kebelakang karena ada seseorang yang menariknya. Dibukanya matanya dan mendapati seorang yeoja mungil yang menatap matanya lembut tapi juga tersirat rasa khawatir di bola mata karamel cerah itu.

“ Apa yang mau kau lakukan? Kau bisa jatuh jika kau bermain-main ditepi atap itu ” ucapnya cerewet.

Siwon yang sudah putus asa mendadak cengo dengan ucapan yeoja mungil yang memakai seragam sekolah menengah pertama itu. Hei, dia kan memang berniat menjatuhkan tubuhnya tapi kenapa yeoja ini mengira kalau dia sedang bermain-main? Tak peka atau memang errr bodoh?

Ryeowook merengut saat ucapannya tak ditanggapi dengan Siwon, “ Ahjussi. Ya! ahjussi, kau mendengarkan aku tidak sih? ” diguncangkannya tubuh Siwon.

Siwon mendudukkan tubuhnya, menatap datar Ryeowook yang masih mengerucutkan bibirnya imut, “ Kenapa kau mendorongku kebelakang? Seharusnya kau membiarkanku ”

Ryeowook memiringkan kepalanya lucu, “ Eh? Mana bisa aku membiarkan Ahjussi yang tadi hampir terjatuh? Umma, Appa dan Yesung Oppa selalu menasehatiku untuk menolong seseorang yang kesulitan ” jawabnya polos.

Siwon mengatupkan bibirnya rapat, siapa juga yang mau tahu tentang Umma, Appa dan Yesung Oppa mu itu? Apa tadi? Ahjussi? Apa mukaku terlihat tua? ― gerutunya dalam hati.

“ Ahjussi. Memangnya tadi Ahjussi sedang apa? Kenapa bermain di atap sih? Kan berbahaya? ” titah Ryeowook yang semakin membuat Siwon gemas dengannya. Uggh, Siwon sudah cukup menderita akan hidupnya yang ditinggal Kibum, dan sekarang haruskah Ia menderita lagi karena bertemu dengan yeoja polos menyerempet idiot ini?

“ Aku tak sedang bermain gadis kecil sok tahu ” nada suara Siwon sedikit kesal.

“ Lalu? ” mata Ryeowook mengerjap-ngerjap polos, “ Dan jangan panggil aku gadis kecil sok tahu, namaku Wookie, ah ani. Lebih tepatnya Ryeowook, Kim Ryeowook ” lanjutnya mengenalkan diri.

“ Apapun itu. Aku tadi ingin bunuh diri ”

Ryeowook menatap Siwon antusias, “ Bu-bunuh di-ri? Ta-tapi kenapa? ”

Siwon bangkit dari duduknya tak menghiraukan Ryeowook yang sebenarnya masih penasaran dengan alasan Siwon.

“ Ya! ahjussi, jawab pertanyaanku dulu ” Ryeowook menarik jas sekolah Siwon.

“ Apa lagi? ” tanya Siwon marah.

Ryeowook menundukkan kepalanya, takut. Dia memang takut jika dimarahi. “ A-aku kan ha-hanya ingin tahu ma-masalahmu..hukz..hukz ”

Siwon menundukkan dirinya mengamati wajah Ryeowook yang malah semakin menunduk takut. “ Kau kenapa menangis? Ya,ya. jangan menangis. Yaiissh, baiklah baiklah. Aku akan menceritakannya  ”

“ Jinja? ”

Siwon mengangkat sebelah alisnya, ‘gadis ini cepat sekali berganti mood’ batinnya.

.

“ Jadi begitu? ” tanya Ryeowook prihatin. Siwon mengangguk.

“ Kau tahu Ahjussi, kau tak boleh melakukan tindakan bunuh diri seperti itu. Jika memang kepergian yeojacingumu sangatlah membuatmu depresi dan galau seharusnya kau mencari hiburan untuk sedikit mengurangi kesedihanmu ”

“…..”

“ Jika Ahjussi galau jangan berdiam diri di rumah dan mengurung diri dikamar mengasingkan dirimu sendiri dari keramaian. Tetapi Ahjussi harus membuka mata dan lihat diluar sana lalu cari inspirasi. Banyak manusia tidak punya tangan, kaki, telinga, mata, hidung sebelah, tetapi mereka tidak galau seperti Ahjussi. Bahkan mereka sebisa mungkin membuat hidup mereka bahagia sama seperti manusia normal lainnya ”

“…” Siwon masih meproses ucapan Ryeowook. sedikit menganga saat kata-kata bijak itu muncul dari seorang siswa sekolah menengah pertama yang justru lebih terlihat kekanak-kanakan dan errr polos juga bodoh mungkin.

“ Kau tahu Ahjussi, semua manusia itu pada akhirnya akan mati. mungkin hanya cara dan waktu serta tempatnya yang berbeda. Tapi pada dasarnya mereka―manusia akan mati. maka dari itu, Ahjussi harus pandai-pandai membuat hidup Ahjussi lebih berwarna dan menyenangkan. Ditinggalkan oleh seseorang yang kita sayangi dan kasihi memang sangat menyesakkan di dada. Tapi jangan jadikan hal tersebut sebagai alasan untuk memberhentikan kehidupan kita ” Ryeowook menatap lurus tak menyadari jika sepasang mata Onyx milik namja yang Ia panggil ‘Ahjussi’ itu kini menatapnya dalam dan penuh dengan kekaguman.

“ Kehidupan itu bisa diibaratkan kembang api di musim panas, bersinar terang dan menghangatkan hati semua orang, namun pada akhirnya Ia akan lenyap pada ketiadaan ” Ryeowook menoleh menatap sepasang mata Onyx Siwon lembut.

DEGG… DEGG.. DEGG.. jantung Siwon berpacu cukup keras. Semua yang diucapkan yeoja mungil itu benar. Dan cara penyampaiannya benar-benar membuatnya merasakan sebuah Dejavu.

“ Kau? Bagaimana bisa menyimpulkan kehidupan sedemikian rupa? Kau bahkan masih siswa sekolah menengah pertama, tapi kata-katamu benar-benar bijak ”

Ryeowook tersenyum kikuk, digaruknya tengkuknya yang tak gatal, “ Eunggh, i-itu..a-aku juga tak tahu, semua muncul begitu saja. Hihi ” katanya yang diselingi tawa diakhir kalimat.

Siwon diam, terperangah akan sifat yeoja ini. Sifat yang kembali harus mengingatkannya pada seseorang bernama ‘Kim Kibum’. Kibum juga yeoja yang ceria tapi cenderung cerdas. Sedangkan yeoja yang memperkenalkan namanya sebagai ‘Kim Ryeowook’ itu lebih mengarah kepada manja dan errr bodoh―jika dilihat dari tampilannya.

“ Ahjussi, nama Ahjussi siapa? ”

“ Ya! jangan panggil aku Ahjussi. Aku tak setua itu. Aku ini masih siswa menengah atas. Siwon, namaku Choi Siwon ”

“ Siwon? Choi? Choi Siwon? Omoo~ KAU CH-CHOI SI-SIWOON? ” teriak Ryeowook keras.

Siwon membungkam mulut Ryeowook menggunakan tangannya, “ Bisa tidak kau ini jangan berisik? Kau membuat telingaku berdengung. Dan lagi kenapa kau berteriak mendengar namaku? Apa ada yang aneh? ”

Ryeowook menggeleng, “ A-ani, hanya saja. Bukankah Choi Siwon adalah anak pengusaha terkenal itu? ” tanya Ryeowook.

“ Ya itu aku ” Siwon menganggukkan kepalanya.

“ Mianhae. Se-sepertinya sa-saya sudah lancang telah menceramahi anda. Dan memanggil anda Ahjussi ” sesal Ryeowook dengan menggunakan bahasa formal. Siwon mendengus sebal. Selalu seperti ini. Kenapa semua orang selalu berbicara formal padanya jika sudah mengetahui jati dirinya? Atau bahkan hanya dengan mendengar namanya? Sebegitu pentingkah? Padahal dia sama sekali tak keberatan jika harus mengenal orang yang bisa saja berasal dari kalangan rendah.

“ Kenapa tiba-tiba berbicara formal? ”

“ Eh? A-anu, engg A-anda kan Tuan Muda dari keluarga besar Choi. Sudah seharusnya sa-saya hormat ” ucapnya gugup yang membuat Siwon tertawa renyah dan mengacak surai coklat kehitaman rambut Ryeowook. Ryeowook yang baru saja gugup kini mendadak mendengus sebal karena rambut yang sudah Ia tata selama satu jam harus rusak karena namja dismapingnya itu.

“ Meskipun anda Tuan Muda dari orang kaya, bukan berarti anda bisa mengacak-ngacak rambutku, aku susah  payah mendadani rambutku hingga terlihat bagus tau ” dengusnya.

Siwon kembali terperangah, yeoja ini benar-benar…

“ Baiklah. Mianhae. Dan bisakah cukup panggil aku dengan sebutan ‘Oppa’? aku lebih nyaman seperti itu ”

“ Bolehkah seperti itu? ”

“ Why Not? ”

Ryeowook mengangguk “ Baiklah, Si-siwon Oppa ”

Siwon tersenyum. Sudah lama sekali Ia tak tersenyum semenjak kepergia Kibum dari kehidupannya. Yeoja ini benar-benar mengingatkannya dengan Kibum. Bahkan sifat dan caranya dalam berekspresi benar-benar mirip seperti Kibum. ‘benarkah kau telah bereinkarnasi menjadi dirinya Bummie?’― tanya Siwon dalam hati.

“ Oppa, aku harus pergi. Oppa’ku sudah menuggu dibawah sana ”

Siwon menarik pergelangan tangan Ryeowook yang sudah berdiri, “ Apa kita bisa bertemu kembali? ” tanyanya.

Ryeowook tersenyum sumringah, “ Tentu. Tunggu aku satu tahun lagi. Aku akan menjadi Hoobae mu di sekolah Shappire Blue Oppa. Hihi. ” kikik Ryeowook kecil.

“ Kau akan sekolah di tempat ku sekolah? ” tanyanya berbinar.

“ Siapa bilang? Aku kan tak bilang begitu. ”

“ lalu? ” bingung Siwon.

“ Aku akan sekolah disana karena Shappire Blue adalah sekolah favorite ku yang sudah aku impi-impikan sejak aku kecil ” jawabnya.

“ Itu kan sama saja kau akan sekolah ditempatku sekolah ”

Ryeowook menggeleng, “ Tapi kan aku sekolah disana bukan karena Oppa. Weekk :p ” Ryeowook berlari meninggalkan Siwon yang tertawa renyah karena ekspresi lucu yeoja mungil itu.

“ Aku akan menunggumu ” bisiknya pelan smabil melambaikan tangannya pada Ryeowook.

~Flashback Off~

.

Siwon tersenyum senang saat mengingat-ngingat awal pertemuannya dengan yeoja mungil yang Ia anggap sebagai reinkarnasi Kibum nya.

“ Dia manis Bummie. Sama sepertimu, sikapnya yang ceria benar-benar membuat siapa saja gemas melihatnya ” celotehnya.

.

Setiap orang pasti memiliki seseorang yang teramat berharga bagi hidupnya

Bahkan ketika seseorang tersebut meninggalkanmu kau tak akan mampu menghapusnya dari hidupmu ^^

.

.

.

Donghae bersiap akan pulang, sudah cukup lama Ia di rumah yeojacingunya itu. Dan tak berniat untuk menginap. Ia masih cukup waras untuk tak membuat seluruh orang mengecap Ryeowook nya sebagai gadis tak baik.

“ Hati-hati dijalan ne Oppa~ ” Ryeowook mengantar Donghae sampai dipintu gerbang rumahnya.

“ Ne− Donghae mengelus pucuk kepala Ryeowook sayang – Jangan lupa makan malam ” lanjutnya.

Ryeowook mengangguk dan mulai menutup matanya saat perlahan Donghae mendekatkan wajahnya, bersiap memberikan ciuman selamat malam seperti biasa. Wajah mereka sudah terpaut 5cm, tapi sebuah suara menggagalkan rencana mereka,

“ Wookie-ah!! “

Refleks  Ryeowook membuka matanya dan Donghae langsung mengikuti arah pandang Ryeowook ke sosok namja yang berdiri tak jauh dari mereka.

“ Op-ppaa? “

.

.

.

TBC ^^

23 komentar di “(GS/Chapter) Nothing’s Over Than You~ 04

  1. hohoho.. haewook moment nya lucu.. jd gemes ma wook..
    waw.. wookie bener2 keren bisa naklukin hae,won,kyu,ye…
    dan unni yg paling keren bisa naklukin babywook.. XD *ngimpi..

  2. wookie mnja.a tngkt dewa ne
    tpi gk pa” lh..lwpun gt kn byak yg rebutin wook..lucu bgd awl” jdian mrka..haepa ma wook..haepa jaht bgd seh ngunciin wokie d gudang..wookie knpa drimu bgtu poloz.. jdi malu sndri kn d ktwain byak org..mlah nduh haepa lge melet qm.. haha
    wookie mnggil wonpa ahjussi?? apkah tmpang.a sgtu tua??

  3. Wookie trllu polos,benar2 lucu flashback x haewook… Wkwkwk,wookie buat malu…

    Siwook moment x,wew…
    Wookie hebat masa klimat spanjang itu bisa muncul gitu aja..
    Unnie,juga hebat 😉

  4. wookie napa bisa pabbo bgt sih ??? masak g’ tau kalau dia agy jatuh cinta ,,,,OMG

    kkkk wookie kan polos hae so jgn hrap dia bkalan kecentilan sama kamu ,,,huh

    hanya demi.wook kau rela mutusin semua yeojachingumu,,, wook kau emang hebat#cipokwook

    manja tapi cara menanggapi suatu masalah ,,,errrr awesome ,,,, ❤

    hadehhhhh wookie napa manggil wonnie ajjussi ??? emang kelihatan tua eoh???

    aishhh ganggu orang mau ciuman aja#getokyeppa,,,bener kan yg dateng si yeye ,,, aq lupa2 ingat ,,,,kkkkk

    pai pai ~~~~
    chu~~~~wookie

  5. PART INI SALAH SATU PART FAVORITE AKU~~~~~
    UMHH~ HAEWOOK ASDFGHJKL>< AKU NGAKAK PAS YG WOOK DATENGIN KEKELASNYA HAE, WOOK POLOS APA GIMANA ITU? -_____-
    ITU SIWONNYA KENAPA DIBUAT GALAU ?? KIBUMNYA T___T BARU KALI INI BACA FF ADA USTADMAU BUNUH DIRI/? WKWK

  6. Hahaha~ Cara ngambeknya wookie aneh bin ajaib. Kelihatan bget dah sifat kekanak2annya yg di atas normal itu. Ngambek tp minta di cium, aishh~ hahaa~ :p
    Mwoo? Di pelet donghae? Astaagaaaa~ wookie, wookie, kamu itu polos apa bdoh sih? Haha, awal mreka jdian unik yah, apalgi jwbannya wookie yg ” sya akn brsaha mmblas prsaan sunbae” wkwk, sdah jlas dia suka sma donghae. =.=”
    Siwon oppa jga merana banget spertinya, untung wook saat itu dtang.. Hihi, wook mmang mlaikat. :*

  7. Wkwkwkwk bner”innocent sampe” wook ngmg : “tolong lepaskan pelet mu dari ku” hahahaha aigoo~ dasar…
    Untung haepa udh berubah sekarang ga jdi namja yg playboy lagi~ A_A hihihi

    ommo yesung oppa dtang disaat yg tdk tepat *plakkk
    kan haewook ga jdi ciuman deh..~ XD kkk~
    huhhhh~ ¤_¤

  8. ahhh , aku pun kalo berada di posisi siwon akan seperti dia -,-
    sungguh susah menghilangkan sosok seseorang yg telah membuat kita bangkit xD

    yak , itu siapa yg menggagalkan adegan romatisnya haewook??

  9. Apriiilll…kekekeke…eonni sukaaaa pas bagian flashback haewook pertma kali ketemu…hihihi..lucu…duuuh..wookie y polos bangeet…
    Hihihi..eonni lanjut baca ne..kekeke

  10. hahahhh lucu sih pas flashback hubungan haewook ,, sumpah ngakak abis pas wookie labrak donghae dan bilang klo dia di pelet
    aiigoo =.=”

    Siwon oppa jangan bunuh diri
    Hukz hukz
    Untung ada wookie klo engga hyaaa ga bakal ngebayangin gimana siwon nanti jadi’y ,,

  11. haha lucunya awal jdia haewook. gk nyangka wookie spolos itu..nuduh hae melet dy.. dsar anak kcil haha..bkin ktwa2 sndiri bcanya.

  12. Wookie nii emg idiot bgt siih.. Tp lucu,bza bkin org smua suka sma dy.. Kibum itu meninggal ya ? Oke msih haewook,sabar nunggu yewook,yewook shipper ^^

  13. Masa awal jadian haewook lucu bgt haha…..
    Wook emg bener2 polos gak ketulungan,, ngomong blak blakan didepan semua org aigoo… Dan untungnya hae punya perasaan yg sama sm wook dan mau melakukan apapun untuk wook kkk~
    jadi siwon pergi meninggalkan siwon karna kecelakaan dan meninggal?? Aku kira ninggalin begitu aja seperti orang jahat(?) pantas siwon frustasi sekali…,,,

  14. you’re my faforite author kak.

    chap nie seru. q ampe ga brhenti senyum saat menbca y.
    haha..awal jadian y haewook lucu…wook polos y ga ktulungan. oh jd kibum dah meninggal..siwon depresi amp mau bnuh dri untung da wook yg menggalkan. prtmuan siwook yg pling mengesankan. wook si anak manja yg menjelma jd sosok yg dwasa dan bijaksna *meskipun hanya sesaat hihi

    next chap..ngebut nih bca y..

  15. wahh ternyta wookie punya sisi yg dewasa juga. salut deh dg wookie yg eemm bodoh dan tidak peka. 🙂
    jadi ini yg di sukai banyak org dari wookie.
    hayooo kepergok siapa tu?
    kkeke
    daebakk, keep writing!!! 😀

  16. Wkwkwk~ flasback haewook jadian lucu, wookie kenapa kau sangat lucu sih ck~ guna guna? Haha,.. Siwook moment sweet bgt aku suka,, ijin bca next chap lg eon

Tinggalkan Balasan ke @lailatulwookie Batalkan balasan