(GS/Chapter) We Don’t Leave You~ 09

Tittle : We Don’t Leave You!!

Chapter : 9

[[ phiphohBie ]]

Author : Choi Ryeosomnia

Rate : T

Pair : YeWook

Yewook’s NOT MINE!! But, ‘We Don’t Leave You!!’ purely IS MINE..^^

.

.

.

Enjoy!!

.

.

.

Yesung menghela nafasnya pelan berulangkali. Bibirnya berkomat-kamit seperti seseorang yang tengah berdo’a. Kedua tangannya mengapit dengan begitu erat salah satu tangan sang gadis mungil yang sangat ia cintai.

Mata Obsidian kembarnya tak pernah melepaskan sedikitpun atensinya dari sosok mungil yang kini terbaring lemah dengan wajah yang sudah pucat pasih. Yesung menggeram tertahan berulangkali ketika ia merasa bahwa ia tak becus menjaga Ryeowook.

Bagaimana tidak, pagi-pagi sekali ia sudah dikejutkan dengan teriakan sang Nenek Ryeowook yang khawatir seraya memanggil-manggil nama sang gadis mungil yang saat ini terbaring lemah. Yesung yang saat itu masih berada dikamarnya langsung meloncat turun dan berlari kocar-kacir menuju asal suara teriakan sang Nenek―dikamar Ryeowook.

Dan ia dibuat terkejut untuk kedua kalinya ketika mengetahui Ryeowook yang sudah lemas tak berdaya dengan suhu tubuh yang benar-benar tinggi. Yesung tidak tahu apa yang membuat Ryeowook bisa demam tinggi seperti ini, namun menurut cerita sang Nenek yang ia dengar; Ryeowook semalaman tidur dilantai dengan tanpa menggunakan selimut atau mematikan AC dikamarnya.

“Wookie~~ ku mohon, bangunlah~” suara pelan nan lembut itu mengalun dengan indah. Nadanya terdengar begitu sedih. Jelas saja Yesung sedih melihat gadis yang ia cintai harus terbaring lemah seperti ini. Dan lagi ini sudah pukul sembilan pagi tetapi Ryeowook belum juga bangun.

Berulangkali Yesung mengganti kain kompress yang diletakkannya dikening Ryeowook, berharap agar demamnya turun dan itu berhasil baik karena suhu tubuh Ryeowook sudah tidak terlalu tinggi seperti awal-awal tadi.

Cup~

Kini Yesung mengecup dengan sayang punggung tangan Ryeowook. “Sayang~~ tidak bisakah kau berhenti membuatku khawatir?” Yesung tanpa canggung memanggil ‘Sayang’ kepada Ryeowook. entah kenapa Yesung merasa bahwa setelah kejadian di beranda kamar Ryeowook saat itu… Yesung merasa bahwa Ryeowook sudah memaafkannya. Ia berani berkata begitu karena saat ia mencium gadis mungil itu… dia sama sekali tidak menolak.

“Aku mencintaimu~~ jeongmal~” katanya lagi dengan suara yang parau ingin menangis. Yesung menenggelamkan wajahnya disebelah tangan Ryeowook. menutupi wajahnya yang sudah memerah karena menangis. sungguh, Yesung benar-benar tidak berharap hal ini terjadi. Yang ia inginkan adalah agar Ryeowook selalu sehat dan bahagia.

Yesung membuka matanya yang sedaritadi tertutup rapat ketika menyadari ada pergerakan dari tangan Ryeowook. ia mendongakkan kepalanya dan benar saja saat ia menatap wajah Ryeowook ia sudah mendapati sang gadis telah membuka matanya.

Yesung langsung menegakkan tubuhnya. tersenyum sangat lega begitu mendapati Ryeowook juga memandangnya dengan tatapan yang sangat lembut. Yesung ingat tatapan itu. tatapan yang selalu Ryeowook pancarkan ketika gadis itu sedang letih dan juga sakit.

“Syukurlah~ akhirnya kau sadar,” Yesung menghapus setitik air yang ada disudut matanya. Terharu.

Ryeowook mencoba untuk duduk dengan dibantu oleh Yesung. Pria tampan dengan mata garisnya yang menawan tersebut menumpuk beberapa bantal dibelakang tubuh Ryeowook sebagai sandaran punggung Ryeowook. saat Yesung akan kembali duduk dikursi―yang tadi ia gunakan untuk menunggui Ryeowook―tiba-tiba saja….

Grep!

…. Ryeowook memeluk Yesung erat. kedua lengannya mengalung indah dileher Yesung.

Yesung membatu. Tertegun dalam beberapa saat denga mata yang membulat lucu. Bibirnya mengangat mendapati perlakuan Ryeowook yang secara tiba-tiba seperti itu. ia sadar dari keterkejutannya ketika merasakan bagaimana nafas hangat Ryeowook menerpa tengkuk bagian belakangnya.

Bibir Yesung tertarik keatas membentuk sebuah senyuman tipis. Dengan perlahan ia pun juga turut mengalungkan kedua lengannya dipinggang ramping Ryeowook. membiarkan gadis itu memeluknya seerat yang ia mau. Bahkan Yesung tidak peduli sekalipun suhu tubuh Ryeowook yang masih sedikit hangat menempel padanya.

Mereka berpelukan satu sama lain. Tak ada kalimat yang terucap. Baik Yesung maupun Ryeowook tak berniat untuk membuka percakapan. Mereka lebih memilih menikmati kesenyapan yang menyesap itu. rasanya… begitu mengharukan.

Yesung dan Ryeowook seolah menemukan suatu hal yang sudah lama hilang. Seperti kepingan logam, mereka adalah satu dari kesatuan. Pelukan hangat yang telah lama hilang itu kini telah kembali pulang.

Perasaan hangat dan meledak-ledak itu kembali memenuhi rongga dada Ryeowook. gadis mungil itu masih menutup matanya. Menyesap harum Yesung yang masih sangat ia hafal. Memeluknya seerat mungkin seolah ingin Yesung tahu bahwa ia begitu merindukannya.

Hatinya…. penuh. Seperti lubang yang telah menemukan penutupnya. Seperti sakit yang telah ditemukan oleh obatnya. Seperti kumbang yang menemukan madu. Dan…akh~ ini sangat sulit untuk di deksripsikan. Yang pasti kini Ryeowook merasa bahwa ia telah sempurna.

“Saranghae~”

Deg!

Yesung kaku. Mematung ditempat dengan ekspresi wajah yang sulit untuk ditebak. Matanya memandang nanar kedepan. secara perlahan pandangan mata itu berubah menjadi buram karena tertutupi oleh air yang sudah menggenang dipelupuk matanya.

Ada apa ini?

Ada apa dengan jantungnya? Kenapa rasanya begitu sesak, seperti aliran darahnya telah berhenti dan tenggorokannya pun tercekat. Yesung kehilangan suaranya dalam seperkian detik karena ucapan gadis yang masih erat memeluknya itu.

“Wook―”

“―Saranghae, saranghae….saranghae~~”

Dan laju air mata itu sudah tak dapat lagi ditahan oleh Yesung. Ia menangis haru akan kata ‘Saranghae’ yang dilafalkan oleh Ryeowook. seperti mimpi dan seolah tak percaya dengan segalanya. Yesung menenggelamkan wajahnya diperpotongan leher Ryeowook. menyembunyikan tangisnya dengan sesekali menghirup aroma vanilla dari tubuh Ryeowook.

Tak jauh berbeda dengan Yesung, Ryeowook pun kini tengah menangis. ia merasa bahwa ia cukup egois selama ini. Ia jahat  kepada Yesung. Membiarkan pria itu menantinya, membiarkan pria itu terombang-ambing karena dirinya, membiarkan cinta Yesung seolah tak berbalas dan… ia juga telah membuat hidup pria itu hancur.

Ryeowook tidak dapat berpikir lagi. Yang ia inginkan hanyalah kembali membuat Yesung hidup. Kembali membuat cinta diantara mereka kembali mekar. Dan yang terpenting adalah ia ingin bahwa semuanya berakhir bahagia. Ryeowook sudah tidak mau lagi menyesal.

Ia sudah cukup merasa bodoh dengan segalanya. Ia sudah cukup membuat masalah dimasa lalu. Ia sudah cukup menghancurkan hidupnya sendiri dimasa lalu. Dan ia sudah cukup menelan kepahitan. Jadi… yang ia inginkan sekarang hanyalah ia ingin hidup dengan baik. Ia ingin hidup bahagia bersama Yesung, bersama orang-orang yang mencintainya.

Ryeowook tidak ingin mengulang kesalahan yang sama. Dan ia tak ingin menjadi pengecut lagi. Bersembunyi dari kenyataan dan berpura-pura baik-baik saja. Karena ia sadar bahwa hal semacam itu sama saja dengan kau menjilat lukamu sendiri. seberapa kalipun itu terasa baik-baik saja, tapi tetap saja luka itu tak akan sembuh.

Karena sebuah luka… membutuhkan obat. Jika kau membiarkannya dan berharap semuanya akan sembuh dengan seiring berjalannya waktu, maka kau salah besar. Dan Ryeowook sudah tahu sepenuhnya akan hal itu semua.

Lima tahun… itu sudah waktu yang cukup lama ‘kan? dan Ryeowook tak dapat menyembuhkan luka itu. jadi… ia telah menetapkan satu langkah. Satu langkah yang akan membuat sebuah perubahan besar untuknya.

“Aku… mencintaimu~”

Suara lembut Ryeowook kembali mengalun dengan indahnya. Merasuk ke gendang telinga Yesung lalu menggetarkan relung hatinya. menghancurkan puing-puing egoismenya yang melarangnya untuk menangis yang pada akhirnya runtuh dan membuatnya mau tak mau menangis. lagi dan lagi.

Yesung secara perlahan melepas pelukannya. Kedua telapak tangannya menangkupkan wajah imut Ryeowook yang masih tampak pucat juga letih. Mata Yesung memandang penuh tepat di Caramel cerah Ryeowook. bibir merahnya tersenyum haru dengan dibarengi air mata yang secara terus menerus menuruni pipinya yang tampak tirus.

Ryeowook menggigit bibir bawahnya menahan isakannya. Melihat Yesung yang menangis dihadapannya membuatnya sedikit merasa aneh. Ryeowook menghapus lelehan air mata Yesung dengan kedua ibu jarinya. Hal itu tak pelak semakin membuat senyum Yesung melebar.

“Mianhae~ hikz~” Ryeowook terisak pelan.

Kepala Yesung menggeleng-geleng pelan. Menolak permintaan maaf gadis mungilnya. Yesung melepas sebelah tangannya―yang tadi menangkup wajah Ryeowook―berganti memegang sebelah tangan Ryeowook yang berada dipipinya.

Yesung membawa tangan Ryeowook didepan bibirnya lalu menciumnya sebentar. “Kau bahkan tidak berhak mengucapkan kalimat maaf,” katanya lembut dengan air mata yang masih setia menuruni pipinya. “Oppa~” cicitnya pelan sambil menghapus air matanya sendiri dengan kasar.

“Hikz~ maafkan aku~~” seolah tak mendengar ucapan Yesung, gadis mungil ini justru masih saja meminta maaf. Yesung yang tidak tahan karena terus menerus mendengar kata maaf dari Ryeowook akhirnya lebih memilih untuk membawa Ryeowook kedalam dekapannya.

Menenggelamkan wajah itu di dada bidangnya. Mengecup pucuk kepalanya beberapa kali dengan sayang. Bibirnya tak pernah melepaskan senyumnya yang menawan itu. sungguh, ia begitu merasa bahagia sekarang. Cintanya… telah kembali.

Gadis mungil itu bahkan dengan sendirinya mengatakan ‘Saranghae’ kepadanya. Hal itu seperti mimpi bagi Yesung. Karena menurutnya Ryeowook tak mungkin memaafkannya semudah itu. tapi… yah, mungkin Tuhan sudah merencanakan semuanya dengan sedemikian rupa. Tak apa. ‘Terimakasih, Tuhan’ kata Yesung dalam hati.

.

.

.

Kalau kau terluka kau hanya memerlukan obat untuk menyembuhkannya.

Jika kau membiarkannya maka luka itu tak akan pernah sembuh,

Jika kau berusaha menyembuhkannya dengan menjilat lukamu sendiri, itu juga sama saja dengan hal yang sia-sia~

[[ Choi Ryeosomnia ]]

.

.

.

“Hai, bagaimana kabarmu?”

Sungmin tercenang. Ia memandang pria tampan dihadapannya dengan tatapan yang sulit untuk diartikan. Badannya yang tinggi dan tegap itu membuat Sungmin mau tak mau mendongakkan kepalanya. “…baik” menjawab setelah beberapa detik terdiam.

Kyuhyun tersenyum canggung. Jujur saja ia sendiri kesini tidak ada persiapan sama sekali. Satu hal yang menjadi dasar kenapa ia kesini; adalah karena ia ingin menyelesaikan masalahnya dengan Sungmin. Lagipula setelah dipikir-pikir lagi tentang ucapan Donghae tadi malam… itu sedikit membuatnya mau membuka matanya.

“Kau… terlihat lebih kurus, Noona.”

Sungmin tersenyum tipis yang masih dilihat oleh Kyuhyun. “Ya, aku sedang menjalani diet.” Mulut Kyuhyun terbuka.

“Diet? Sejak kapan kau melakukan hal-hal semacam itu, Sungmin Noona yang aku kenal dulu bukanlah seorang gadis yang memikirkan hal-hal seperti..err diet~”

Sungmin membuang muka. “Itu dulu, Kyuhyun-ah~ jangan samakan aku yang dulu dengan sekarang.”

Deg!

Kyuhyun mengepalkan kedua tangannya erat. mendengar kata ‘dulu’ seolah menjadi sebuah sindiran yang sangat tepat untuknya. “Lagipula… aku tidak menyangka bahwa kau masih mau peduli denganku terlebih mengingat tentang diriku yang dulu,” ungkapnya dengan jujur.

Kyuhyun menelan ludahnya keluh. “Aku…”

“Ah, tidak, lupakan. Aku… hanya bercanda.” Sungmin tertawa ringan seolah ia benar-benar tidak sengaja mengatakannya. Kyuhyun sendiri kini hanya bisa memandang Sungmin dengan tatapan yang terluka. Melihatnya yang tertawa ringan seperti itu entah kenapa menimbulkan sebuah perasaan kebas didalam hatinya.

Dulu… Sungmin jarang sekali tertawa seringan itu.

“Maaf,”

“Eh? Apa?” mata Sungmin membulat polos.

“Maaf tentang… aku yang dulu,”

Senyum dibibir Sungmin perlahan lenyap digantikan dengan wajahnya yang datar tanpa ekspresi. Matanya menelisik wajah tampan Kyuhyun dengan intens. Mata bulat seperti kelinci itu memandangnya dengan seksama, mencoba menggali tentang sisa-sisa kenangan-kenangannya yang dulu saat masih bersama Kyuhyun.

Sungmin menundukkan kepalanya. Memandang jus jeruk didalam gelasnya yang hanya tinggal setengah. “Jika tujuanmu kesini adalah untuk meminta maaf tentang dulu… sejujurnya kau tidak usah repot-repot seperti ini―”

“―Noona…”

“―Aku sudah melupakan semuanya, Kyu. Aku bahkan tidak pernah sedikitpun berniat untuk membencimu atau menyalahkanmu. Aku hanya akan menjalani hidupku selanjutnya dan menjadikan semuanya hanya sebagai sebuah kenangan,” kata Sungmin panjang lebar yang tadi memotong ucapan Kyuhyun.

“………….”

“Bahkan sekalipun itu adalah hanya kepura-puraan semata… aku tetap bahagia. Aku tetap menganggap bahwa kisah kita―yang dulu―adalah kisah yang sangat manis,” Sungmin mendongak memandang Kyuhyun yang kini duduk dihadapannya. “Tidak peduli seberapapun itu menyakitkan, asal itu tentangmu… aku akan tetap merasa bahagia.” Lanjutnya.

“Noona…” Kyuhyun kehilangan kata-katanya. Ia tak mampu lagi berbicara. Penjelasan dan perkataan Sungmin barusan sungguh membuat hatinya berdenyut sakit. Matanya menatap dengan lembut tepat pada foxy indah sang gadis yang kini tengah duduk didepannya dengan pakaian khas pelayan disebuah Cafe.

“Kyuhyun-ah, jangan memasang wajah sedih seperti itu. aku serius, aku baik-baik saja!” katanya dengan nada kelewat ceria. Bibirnya bahkan menyunggingkan sebuah senyum yang begitu lebar.

“Tidak! Kau tidak baik-baik saja, Sungminnie!”

Tiba-tiba saja sebuah suara tegas yang diketahui adalah suara Heechul menyeruak masuk diantara pembicaraan mereka. Sontak Kyuhyun dan Sungmin menolah pada Heechul yang kini berdiri dengan melipat kedua tangannya didepan dada. “Heechul-Noona~”

“Halo, adik manisku,” kata Heechul menyahuti panggilan Kyuhyun.

Heechul menarik satu kursi diantara Kyuhyun dan Sungmin lalu mendudukkan tubuhnya disana. Kedua tangannya masih bersendekap didepan dada. Mata tajamnya menelisik secara bergantian antara Kyuhyun dan Sungmin. Hingga membuat keduanya seperti terintimidasi akan kedatangan Heechul.

“Sungmin!” panggil Heechul tegas. Yang dipanggil kini menolehkan kepalanya memandang Heechul. “Bisakah kau bersikap jujur?”

“Apa?”

“Aku benar-benar muak dengan drama percintaan yang tidak ada habisnya ini. Berhenti menjadi pembohong dan menelan semua kesakitanmu sendirian. Pada akhirnya kau hanya akan semakin menyulitkan dirimu sendiri,”

“Noona―”

“―Oh, Tuhan! Aku benar-benar tidak mengerti dengan takdir yang sudah terjadi saat ini. Semuanya seolah merasa sanggup menanggung bebannya sendiri. merasa dirinya yang paling mampu bertahan dari kejamnya sebuah cinta. Merasa yang paling mengerti tentang dirinya sendiri dan yang paling parahnya semuanya seperti menghindar dari masalah!” Heechul berkata kesal dengan sesekali mengerang tertahan.

Sungmin maupun Kyuhyun hanya diam tertegun. Mereka berdua sedikit mengerti kemana arah pembicaraan Heechul.

“Kau [ Heechul menunjuk Kyuhyun ] dan juga kau [ kali ini jari telunjuknya mengarah pada Sungmin ] tidak bisakah kalian selesaikan ini semuanya sekarang?” alis Heechul terangkat begitu tinggi. Terlihat sekali dari raut wajahnya bahwa wanita yang saat ini tengah berbadan dua itu benar-benar gemas setengah mati.

“Aku ingin semuanya cepat selesai. Aku ingin melihat kalian semuanya tersenyum bahagia. Aku ingin semua kisah cinta ini berakhir bahagia. Aku ingin… kalian, maupun Ryeowook dan Yesung bahkan Siwon dan Kibum… aku… aku ingin melihat kalian semua bahagia~” tutur Heechul dengan mata yang berkaca-kaca.

“Tidakkah kalian ingin begitu juga?” bertanya lirih dengan kepala yang menunduk. Oh, sial! Karena bawaan bayi, Heechul jadi cengeng begitu.

“Chullie~” panggil Sungmin pelan dan merasa bersalah karena membuat wanita yang tengah hamil itu jadi banyak berpikir. “Sungmin~ tolong, jangan menjadi seperti yang lainnya juga. Bersikap baik-baik saja dan sok tegar. Aku… sudah muak melihat orang-orang seperti itu.”

Sungmin menundukkan kepalanya. Menyembunyikan matanya yang sudah memanas. “Pada akhirnya mereka yang bersikap seperti itu hanyalah mereka yang suka menghindar dari masalah. Kau lihat Ryeowook? kau tahu dia bagaimana? Dia… lebih menyedihkan dari apa yang bisa kau bayangkan, jika kau ingin tahu.” Memberikan contoh Ryeowook sebagai gambaran sesosok manusia yang menghindar dari masalah.

“Aku sangat berharap bahwa Wookie adalah kasus terakhir tentang orang-orang yang menghindar dari masalah yang aku temui dan aku memohon padamu… untuk bersikaplah dewasa dalam hal ini.” Ujar Heechul masih dengan memandang Sungmin dengan pandangan yang memohon.

“Sungmin Noona~ mianhae,” Kyuhyun akhirnya buka suara. “Aku tahu mungkin aku sudah sangat terlambat untuk mengucapkannya, tapi aku percaya bahwa kau orang yang sangat baik. Dan aku yakin… bahwa kau sudah memaafkanku jauh sebelum aku meminta maaf padamu,” ujarnya lamat-lamat.

“Tapi… meskipun begitu ijinkan aku untuk benar-benar meminta maaf padamu. Mengaku salah padamu dan mempertanggung jawabkan segala masalah yang sudah aku buat untuk hidupmu.”

“Hikz~” Sungmin menangis terisak. Air matanya jatuh begitu mendengar Kyuhyun mengatakan hal tersebut. Ia menggigit bibir bawahnya kuat mencoba menahan isakannya untuk tidak keluar lebih keras lagi.

Kyuhyun menggenggam jemari Sungmin dengan lembut. Meremasnya lembut dan hal itu membuat tangis Sungmin pecah seketika. Sentuhan lembut Kyuhyun membuatnya tak bisa menahan tangisnya. Sentuhan ini… sentuhan yang begitu menggetarkan hatinya.

Bahkan sekalipun Kyuhyun menyakitinya, Sungmin tetap tak bisa melupakan bagaimana jemari hangat dan lembut itu menyentuhnya. Dan sekalipun Sungmin berusaha sekuat tenaga untuk membenci pria kekanakan didepannya tersebut, tetap hasil akhirnya adalah Sungmin tak mampu. Tak mampu membenci Kyuhyun. tak mampu marah padanya. Mungkin-ya mungkin-ia pernah marah, tapi kalian harus percaya bahwa Sungmin tidak benar-benar marah dan menyimpan dendam pada pria yang masih mengisi hatinya tersebut.

Heechul hanya bisa tersenyum tipis melihat keduanya yang kini saling memandang. Ia ingin keduanya berbicara lebih lama lagi dan ia memutuskan untuk bangkit dari duduknya dan berlalu pergi tanpa pamit. Toh, Sungmin dan Kyuhyun sendiri juga masih sibuk saling menatap. Setelah kepergian Heechul, Sungmin dan Kyuhyun kembali meneruskan pembicaraan serius mereka.

Dan dari meja Kasir, Kibum―yang sedaritadi mengamati Sungmin dan Kyuhyun―hanya bisa menghela nafasnya pelan. Yah, baiklah, mungkin hari ini ia akan membiarkan Sungmin menyelesaikan masalahnya, walaupun itu berarti ia telah membiarkan Sungmin memakan gaji buta.

.

.

.

Saat kau mau memaafkan seseorang, maka saat itulah mimpi buruk itu akan berakhir~

Perasaan merasa bersalah, terbayangi oleh kesalahan masa lalu, dan perasaan tak tenang yang selalu menghantui itu akan lenyap saat kau memberikannya sebuah ‘maaf’

[[ Choi Ryeosomnia ]]

.

.

.

“Aku membenci masa lalu ku,”

“Hm?”

Ryeowook menyamankan posisi duduknya yang kini menyandar di dada bidang Yesung. “Masa lalu ku… sangat kelam. Aku membenci itu.” tuturnya lagi yang masih membuat Yesung tidak mengerti. Yesung mengecup pucuk kepala Ryeowook dengan sayang. Entah sudah untuk yang keberapa kalinya Yesung mencium pucuk kepala itu.

Saat ini keduanya sedang berada di atas ranjang Ryeowook. dengan Yesung yang menyender pada mahkota ranjang Ryeowook lalu Ryeowook berada pada kungkungan tubuh yang tidak terlalu kekar milik Yesung. Sejak suasana haru beberapa jam yang lalu, kini hubungan mereka sudah benar-benar membaik.

Ryeowook memainkan jari-jari mungil Yesung yang kini memeluk perutnya dengan erat. ia merindukan saat-saat seperti ini. Saat-saat ia menghabiskan waktu dengan Yesung, saat ia menikmati senja lewat jendela kamar Ryeowook, bahkan saat mereka terdiam tertelan sebuah kesenyapan. “Kau membenci masa lalumu?” tanya Yesung tidak mengerti.

Kepala mungil gadis kecil itu mengangguk. “Ya, sangat.” Menjawab mantab tanpa ragu-ragu sama sekali. “Saat aku menatap cermin… aku mengingat diriku dimasa lalu. Dan tanpa sadar aku membenci diriku sendiri. entah kenapa saat aku mengingat segalanya… aku seolah benar-benar ingin menghapuskan segala masa lalu itu. tapi…” menjeda kalimatnya sambil menoleh kebelakang dimana ada Yesung yang masih setia mendengarkan ceritanya.

“Tapi?”

Ryeowook tersenyum tipis sambil sedikit mencuri sebuah ciuman kecil di pipi Yesung. “Tapi… saat aku mengingat lagi orang-orang yang aku sayangi… Yesung Oppa, Siwon Oppa, Heechul Unnie, dan Appa, juga Umma yang sudah berada di Surga, aku kembali sadar… bahwa sekalipun masa laluku sangat kelam―dan ingin aku hapus selamanya―tetapi masih ada beberapa kenangan indah… bersama kalian semua,” ujarnya pelan dengan senyum manis yang bertengger indah diwajah imutnya.

“Dan aku tidak bisa menghapus kalian semua dari ingatanku, atau Oppa bisa menganggapnya bahwa aku tak mampu menghapus masa lalu kelam itu. karena disana―dimasa lalu yang kelam itu―terdapat banyak orang-orang yang berharga untukku.” Terangnya.

Yesung tertawa kecil mendengarnya. Sejujurnya ia tidak menyangka bahwa Ryeowook akan menceritakan segalanya padanya. Karena Ryeowook yang ia kenal dulu adalah tipikal orang yang akan diam atau mungkin menyembunyikan perasaannya. Bahkan gadis itu dulunya tak pernah sekalipun menyebutkan nama-nama orang yang tadi disebutkannya sebagai orang-orang yang berharga untuknya.

Yesung memaksa Ryeowook untuk menoleh kebelakang. Menghadapnya. Wajah mereka hanya terpaut jarak tujuh centi hingga Yesung maupun Ryeowook bisa merasakan bagaimana hembusan nafas hangat itu menerpa wajah mereka masing-masing.

“Benarkah mereka―termasuk Oppa―berharga untukmu?” tanyanya. Ryeowook mengecup bibir tipis Yesung sekilas sebagai jawabannya. “Kau tahu jelas apa jawabanku, Oppa.” Katanya singkat. Yesung mendengus mendengar jawaban tak pasti itu.

“Bagaimana dengan Kyuhyun?”

Mata Ryeowook membulat lucu. Oh, ia baru mengingat tentang pria bermulut pedas itu. “Dia juga berharga untukku!” jawabnya cepat. Kali ini Yesung tertawa ringan. “Kau bilang begitu karena pasti kau sudah mendengar segalanya dari Donghae, ne?”

“Ne. Jika saja Donghae Oppa tidak mengatakan semuanya, mungkin saja sampai saat ini aku benar-benar masih akan tidak menyukainya,” akunya jujur dengan ekspresi wajah yang lucu. “Jadi, kau sudah menyukainya sekarang?”

Ryeowook mengangguk kecil. “Ya. sekalipun dia sering berkata jahat padaku tapi aku tahu bahwa dia tidak benar-benar bermaksud seperti itu. aku sudah mengerti maksud kata-katanya saat itu dari Donghae Oppa. Dan aku akan bersikap lebih baik lagi padanya, nanti.”

Cup!

Yesung mengecup gemas bibir mungil didepannya itu. sedikit memberikan lumatan pada bibir peach milik gadisnya. Gadisnya? Tentu, bukankah mereka sudah kembali menjadi sepasang kekasih lagi sekarang?

“Kau benar. Kyuhyun memang suka berkata-kata jahat, tapi apa yang dia katakan itu selalu benar. Kau ingat luka yang Oppa bawa saat pertama kali kesini?” pertanyaan Yesung hanya dijawab dengan anggukan kepala. “Itu semua karenanya.” Mata Ryeowook membulat tak percaya.

“Mwo?”

Yesung mengacak dengan gemas poni Ryeowook yang sudah berantakan. “Dia menyadarkan Oppa. Dia yang membuat Oppa kembali bersemangat untuk mencarimu dan mendapatkanmu lagi. Dia… akh~ pokoknya dia yang telah membuat Oppa sampai disini dan bisa memelukmu seperti ini lagi, Chagi~” Yesung meletakkan dagunya dipundak kecil Ryeowook.

Ryeowook tersenyum kecil mendengarnya. “Oppa?”

“Ya,”

“Berjanjilah untuk tidak berbuat hal-hal bodoh lagi,”

“Hng?”

“Meminum-minuman ber-alkohol, menggunakan obat-obatan terlarang, menghabiskan waktumu di Bar, dan hidup seperti orang bodoh.”

Mata Yesung menyipit membentuk sebuah bulan sabit. Ryeowook merindukan mata yang tersenyum itu. “Oppa berjanji. Oppa tak akan melakukan hal-hal bodoh itu lagi. Dan… bolehkan Oppa juga meminta sesuatu padamu juga?”

Ryeowook mengangkat sebelah alisnya tinggi seolah bertanya –apa?-

“Kembalilah ke Seoul~”

Deg!

Wajah Ryeowook kembali datar. Tatapan matanya begitu sulit untuk diartikan oleh Yesung. Bahkan ekspresi wajahnya yang datar itu membuat Yesung tak bisa menebak tentang apa yang ada dalam pikiran gadis bertubuh mungil tersebut.

“Aku…

.

.

.

Tidak ada yang benar-benar jahat atau baik di Dunia ini.

Mereka berada dalam sebuah garis tipis yang sangat sulit dibedakan.

Adakalanya mereka akan menjadi sosok Antagonis, tapi pada kesempatan tertentu mereka bisa menjadi sosok Protagonis.

Catat itu!

[[ Choi Ryeosomnia ]]

.

.

.

“Ya! berikan itu padaku, Siwonnie~”

“Ambil saja jika kau bisa,”

“Kau menyebalkan!”

“Tapi kau mencintaiku, Snowy~~”

“Kalian ribut sekali.” Suara tenang dan terdengar malas-malasan itu menghentikan aktifitas saling tarik menarik sebuah boneka Rillakuma yang dilakukan oleh Kibum dan Siwon diruang TV milik keluarga besar Choi. Kedua pasangan kekasih itu sontak menoleh kebelakang. Dan Onyx hitam Siwon melebar sempurna melihat sosok yang kini berdiri dengan tegap sambil menyilangkan kedua tangannya didepan dadanya.

Terlebih jika dilihat dari tampilan sosok tersebut, orang itu terlihat masih mengantuk. Pakaiannya pun terlihat acak-acakan, seperti… orang yang baru bangun tidur.

Akh!

Siwon menganga lebar. Matanya tak lepas dari sosok mungil didepan sana. Siwon yakin dan teramat percaya bahwa ini bukanlah mimpi. Tapi…

“Ck! Membosankan!” kata sosok tersebut yang ternyata adalah Choi Ryeowook. gadis mungil yang menggunakan alas kaki berbulu dengan kepala jerapah itu berbalik dan berjalan kembali menaiki tangga. Masuk ke dalam kamarnya. Mengabaikan tatapan takjub dan kaget dari sang Oppa.

“Y-ya!” Siwon berkata terbata. Masih terlalu shock dengan apa yang ia lihat. Dengan keadaan yang masih dilanda terkejut luar biasa ia bangkit dari duduknya dan berjalan cepat mengejar Ryeowook. Kibum sendiri juga turut serta mengikuti Siwon. “Sejak kapan Wookie pulang, Oppa?”

“Aku… tidak tahu.” Jawabnya jujur. Kibum mengangkat sebelah alisnya bingung. Ryeowook pulang dan Siwon tidak tahu hal itu? aneh. Pikir Kibum dalam hati.

.

.

.

Donghae memandang aneh Kyuhyun. pria jangkung itu dengan seenak jidatnya masuk kedalam kamarnya dan mengacaukan seisi kamarnya. Donghae memutar bola matanya malas mendapati kelakuan Kyuhyun yang tak berubah sama sekali. “Sejak kapan kau disini?” tanyanya mengejutkan Kyuhyun―yang saat ini sedang bermain game di laptop milik Donghae.

Kyuhyun menampilkan sebuah cengiran lebarnya yang membuat Donghae gemas ingin sekali menendang pantat pria itu. “Hyung~ kau darimana saja? Aku sudah hampir mati bosan menunggumu,” ujarnya tak menjawab pertanyaan Donghae. “Cari angin.”

Bibir Kyuhyun mengkerut mendengar jawaban Donghae. ia menghentikan game di laptop Donghae lalu mematikannya juga. Setelahnya Kyuhyun berjalan mendekati Donghae yang kini tengah berada di balkon kamarnya. Kyuhyun memandang Donghae aneh. Pria penyuka ikan Nemo itu saat ini sedang mengamati langit hitam diatas sana. Kedua tangannya memegang besi pembatas dibalkon kamarnya.

Kyuhyun sendiri lebih memilih bersandar dibesi pembatas tersebut dengan menghadap arah yang berlawanan dengan Donghae. “Kau sudah menyelesaikan masalahmu dengannya?” Kyuhyun membuka suara setelah beberapa menit terdiam. Donghae tersenyum tipis. “Hn.”

Wajah Kyuhyun berubah muram saat mendapati jawaban yang tak pasti. “Kalau aku… aku sudah menyelesaikan masalahku dengan Sungmin Noona,”

“Benarkah?” Donghae membuat suaranya seolah agar terdengar terkejut―meskipun Kyuhyun tahu dengan seratus persen bahwa Donghae tidak terkejut sekalipun. “Baguslah kalau begitu.” Sambung Donghae datar. Dalam seperkian detik Kyuhyun termenung mengamati wajah Donghae. pria berambut ikal kecoklatan tersebut menatapi dengan penuh tepat pada Mutiara hitam milik Donghae.

Dan Kyuhyun menemukan sebuah tatapan kesedihan dalam mata itu. ia tidak tahu hal apa yang telah terjadi pada pria ini, tapi ia yakin dengan betul bahwa ini semua pasti ada kaitannya dengan gadis kurus bernama Eunhyuk itu. yah, itu pasti. Mengingat sudah hampir tiga hari ini Donghae dan Eunhyuk tak saling bertegur sapa―Kyuhyun tahu ini semua dari Donghae, sebenarnya.

“Hyung, kau bisa menjadi seorang pahlawan untuk cinta milik oranglain tapi kenapa justru kau menderita dengan cintamu sendiri? ini sangat tidak lucu.”

Donghae tersenyum kecut mendengarnya. “Kau benar, ini memang tidak lucu.”

“Kalau begitu, pergilah lalu mengaku padanya. Katakan apa yang kau rasakan.” Usul Kyuhyun yang dijawab dengan gelengan kepala oleh Donghae. angin malam yang bertiup sedikit kencang itu sedikit membuat rambut lurus milik Donghae berterbangan. “Tidak semudah itu,”

“Apalagi? Kau mencintainya sudah cukup lama dan aku tidak melihat sebuah penolakan dimata Eunhyuk Noona atas segala perhatian yang kau berikan padanya,” Kyuhyun berbalik. Menghadap pada arah yang sama dengan Donghae. “Jangan memperpanjang masalah lagi. Aku sudah muak dengan drama-drama cinta yang seolah tak ada habisnya ini.” Ujar Kyuhyun yang menirukan kata-kata Heechul.

Donghae masih diam. Sibuk dengan pikirannya sendiri. sibuk memikirkan segalanya.

Kyuhyun menghela nafas lelah dan bosan. Ia bukan pria yang sabar dan ia juga tidak bisa menghadapi masalah dengan kepala dingin. Dengan kasar dicengkramnya bahu Donghae, memaksa sang empunya bahu untuk menghadapnya. Donghae sendiri kini memandang datar pada Kyuhyun.

“Dengar! Mulai sekarang aku akan membantumu untuk mendapatkan hati Eunhyuk Noona,”

“Kyu―”

“―Tidak, Hyung. Kau tidak bisa menolaknya. Kau sudah cukup banyak membantuku, jadi…” Kyuhyun memandang lekat pada Donghae. “…biarkan kali ini aku yang membantumu.” Putusnya mutlak dan tak mau diganggu gugat. Donghae mendesah berat. Jika sudah begini ia tak bisa berbuat apa-apa lagi. Donghae hafal betul bagaimana karakter Kyuhyun, anak nakal itu jika sudah ingin A maka harus mendapatkan A tersebut. “Terserahlah~”Donghae menyerah.

Kyuhyun tersenyum penuh kemenangan. “Assaaahh~~” pekiknya senang. Donghae sendiri kini hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya ringan melihat tingkah kekanakan Kyuhyun. “Ngomong-ngomong, apa kau tidak pulang?”

“Kau mengusirku lagi, Hyung?” Kyuhyun mengubah mimik wajahnya menjadi sendu. Membuat Donghae menatap jijik pada Kyuhyun. “Pulanglah~”

“Aku tidak mau. Malam ini aku menginap disini sajalah~”

“Kau akan menyesal jika tidak pulang malam ini,”

“Huh?”

Donghae berlalu. Masuk kembali kedalam kamar diikuti oleh Kyuhyun dibelakangnya. “Apa maksudmu, Hyung?”

“Ada seseorang yang menunggumu dirumah,”

“Nugu?” alis Kyuhyun terangkat sebelah.

“Kau akan tahu jika kau pulang,” jawaban Donghae yang berbelit-belit itu sebenarnya membuat Kyuhyun kesal. “Kau tidak sedang membohongiku, ‘kan?”

“Apa katamu saja.” Sekali lagi Donghae memberikan jawaban yang ambigu. Dengan kesal Kyuhyun melempar bantal sofa yang ada dikamar milik orang yang sudah ia anggap sebagai Hyung-nya sendiri itu lalu berlari keluar dari kamar sebelum mendapat omelan dari Donghae. “Aku pulang!” teriaknya. Untung saja malam ini kedua orangtua Donghae tidak ada dirumah, jika ada bisa saja Kyuhyun akan benar-benar dilarang masuk lagi kerumah milik keluarga besar ‘Lee’ tersebut.

.

.

.

Waktu yang berlalu itu tetap tak bisa menghapus perasaan ini.

Melihat wajahnya untuk yang pertama kalinya setelah sekian lama tak bertemu… membuat jantungku berdetak dengan cepat.

Aku… perasaan ini… masih tetap ada.

[[ Choi Ryeosomnia ]]

.

.

.

Ryeowook menyeruput latte buatannya sendiri. hawa dingin yang ada disekitarnya memaksanya untuk meminum latte yang masih hangat itu. saat ini gadis mungil itu tengah berada dibibir kolam dibelakang rumahnya. Ia sedang menikmati bagaimana malam yang setenang malam kudus itu menemaninya.

Ryeowook sudah mengobrol banyak dengan Siwon. Oppa kandungnya itu memeluknya begitu erat dan tersenyum bahagia begitu mengetahui bahwa ia sudah ada dirumahnya. Ia juga sudah saling menyapa dengan baik kepada calon kakak iparnya―Kim Kibum.

Ryeowook sadar bahwa ternyata gadis berjuluk snow white itu tidak terlalu buruk. Maksudnya, Kibum tidak semembosankan perkiraannya dulu. Kibum juga beberapa kali mengangkat topik yang menyenangkan bagi Ryeowook. entah kenapa setelah mengetahui banyak hal tentang Kibum, ia jadi merasa bodoh lagi.

Bodoh karena dulu ia terlalu terkungkung dengan ideologinya sendiri. bodoh karena ia tidak mau melihat Dunia yang lebih indah dari apa yang diperkirakannya. Hah~ ya sudahlah, toh itu masa lalu ‘kan? jadi sudah seharusnya aku hanya menganggapnya sebagai kenangan. Begitu pikir Ryeowook.

Ryeowook memasukkan kedua kakinya kedalam kolam. Membuat kecipak pelan hingga air kolam itu menjadi beriak. Bibir Ryeowook tersenyum kecil memperhatikan air kolam yang tenang itu kini menjadi bergejolak. “Terkadang membuat goncangan dalam hidupmu itu perlu, agar hidupmu tidak sedatar air yang tenang.” Ujarnya pelan.

Ryeowook masih menikmati kesunyiannya dimalam setenang kudus ini. Sesekali ia bermain dengan ponselnya. Membalas pesan-pesan dari Yesung yang menanyakan keadaannya. ‘Apakah kau sudah tidur?’ ―begitu isi pesan Yesung. Ryeowook dapat merasakan sebuah kalimat khawatir dalam pesan itu. perasaan tenang telah memenuhi isi hati Ryeowook.

Yesung kembali seperti dulu. Pria itu perhatian kepadanya, sayang kepadanya dan begitu mencintainya. Hal yang tak pernah terpikirkan dibenaknya selama hampir lima tahun berpisah dengan Yesung. Ia tak menyangka bahwa pada akhirnya ia memutuskan untuk kembali dengan pria yang hampir―atau mungkin pernah―mengkhianatinya dulu.

‘Belum. Aku masih belum mengantuk.’ Begitulah balasan Ryeowook. sambil menunggu balasan dari Yesung, ia iseng-iseng melihat kontak-kontak diponselnya. Membaca satu per satu hingga akhirnya tangannya tanpa sengaja berhenti pada sebuah kontak bertuliskan ‘Heechul Unnie~’

Ekspresi wajah Ryeowook tampak sedang berpikir. Menimang-nimang apakah ia harus menghubungi wanita yang katanya tengah hamil itu, atau justru tidak perlu? Tapi… jika ia tidak menghubunginya ia merasa begitu jahat. Bukankah selama ini yang paling berpikir banyak tentangnya adalah Heechul? Bukankah selama ini yang paling sering berusaha agar ia dapat kembali kesini adalah dia?

Ibu jari Ryeowook tampak bergetar. Tampak bingung apakah ia harus men-dial nomor kontak tersebut atau tidak. Bibir bawahnya ia gigiti gemas. Oh, ayolah~ hanya untuk mengubunginya sebentar saja masa tidak bisa?―inner Ryeowook mencoba mempengaruhinya.

“Tapi ini sudah malam, mungkin Heechul Unnie sudah tidur,” gumamnya. ‘Darimana kau tahu? Mungkin saja ia sedang menunggu kabarmu. Cepat hubungi saja dia.’

Ryeowook semakin gelisah. Hatinya sedang berperang. dan ditengah-tengah ketika ia masih sibuk dengan segala pemikirannya sebuah pesan masuk dari Yesung. Pesan itu berisi; ‘Tidurlah. Kau pasti lelah karena hampir seharian duduk dipesawat. Besok kau harus menghadapi banyak kekejutan dari orang-orang terdekatmu. Kkk~’

Bibirnya maju beberapa centi setelah membaca pesan terakhir dari Yesung. Akh, benar juga, sih, kata Yesung kalau mungkin besok pagi akan ada banyak orang yang terkejut karena kehadirannya. Terlebih Appa dan Umma tirinya juga tidak tahu kalau dia sudah pulang. Mereka berdua sedang ada urusan diluar kota dan kata pembantunya akan pulang besok pagi.

Lalu… Kyuhyun? pria itu… entah dimana dia, Ryeowook tidak tahu. Padahal Ryeowook ingin sekali bertemu dengannya, berbicara dengannya dan mengatakan segala rasa terimakasihnya. Dan juga ia ingin bertemu dengan Donghae. beberapa hari tidak bertemu dengan pria sok jagoan itu ternyata sudah membuatnya kangen. Ugh~

Lalu disusul dengan Heechul Unnie. Mungkin ia juga akan menemuinya besok.

‘Iya. Oppa tahu dimana, Kyuhyun?’

Ryeowook memutuskan bertanya pada Yesung. Tak berselang lama sebuah pesan balasan dari Yesung muncul dilayar datar smartphone miliknya. ‘Biasanya dia menginap dirumah temannya, dan aku dengar dari Siwon selama Donghae pulang ke Seoul dia tidur dirumah Donghae.’

“Tidur dirumah Donghae?” ujarnya pelan keheranan. Ia mengangkat alisnya tinggi-tinggi. “Seperti orang tidak punya rumah saja.” Dengusnya meremehkan. Oh, ternyata sifat meremehkan dalam diri Ryeowook masih tersimpan. ‘Baiklah. Kalau begitu sampai bertemu besok.’

Ryeowook baru saja akan menekan tombol send jika saja ia tidak teringat akan sesuatu hal. Ia membatalkan untuk mengirim pesan balasan untuk Yesung dan kembali mengetik sesuatu diakhir pesannya. Yang tertulis; ‘Aku mencintaimu.’

Gadis bermanik Caramel cerah itu menghembuskan nafasnya pelan. Sedikit banyak ia masih merasakan sebuah kecanggungan dengan Yesung. Ia terkadang kikuk dan gugup harus berkata-kata tentang apa kepada pria tampan dengan Obsidian sekelam malam tersebut. Seperti saja barusan, ia jadi sedikit memerah sekalipun itu hanya menyangkut tentang pesan yang berisikan kalimat; aku mencintaimu.

Dan ia semakin memerah saat matanya mendapati sebuah balasan dari Yesung yang bertuliskan. ‘Aku juga mencintaimu. Sangat^^’

Hanya sebatas kalimat sederhana memang tapi entah kenapa hal itu sudah membuat jantungnya berdetak kencang. Kedua pipinya merona malu. Apalagi begitu melihat sebuah emoticons berbentuk love berwarna hitam pada akhir kalimat. Sungguh, Ryeowook tidak tahu kenapa ini semua terjadi padanya. Dulu mereka sering melakukan hal ini tapi tak pernah sekalipun Ryeowook sampai semerah ini.

Ryeowook menepuk-nepuk pipinya gemas. “Ada apa denganku, sih.” Dengusnya kesal pada wajahnya yang masih saja memanas hingga menimbulkan sebuah rona merah dipipinya.

.

.

.

Yang membuat kalimat sederhana itu begitu menyenangkan untuk jantungmu adalah karena kau sudah mengetahui dengan pasti bahwa pria tampan itu mencintaimu setulus hatinya dan tidak hanya karena sebuah janji masa kecil.

[[ Choi Ryeosomnia ]]

.

.

.

“Wook…kie~”

Kedua mata berbeda manik itu saling bersibobrok. Saling menatap dalam. Menyelami masing-masing manik yang ada didepannya. Memberikan sebuah atensi penuh pada mata yang masih saling melebar satu sama lain. Ada emosi yang saling berkecamuk pada pandangan itu.

Ryeowook menatap Kyuhyun intens. Ekspresi wajah datarnya menjadi perisai untuk menutupi perasaannya yang sesungguhnya. Berbanding terbalik dengan Kyuhyun, pria itu secara alami memandang Ryeowook dengan ekspresi yang terkejut tapi juga… senang.

“Kau… sejak kapan kau… pulang?” tanyanya terbata.

Ryeowook secara perlahan mencoba menghancurkan ekspresi datar itu dari wajahnya. Wajah yang tadinya datar tanpa ekspresi itu kini telah melemas. Caramel cerahnya pun kini melembut. Bibirnya yang awalnya membentuk sebuah garis tipis itu kini sedikit melengkung keatas. Ia tersenyum.

Kyuhyun semakin terkejut karena Ryeowook tersenyum padanya. Apa gadis itu tidak membencinya?

“Hai, Kyu-hyun~” mengeja nama Kyuhyun hati-hati.

Ryeowook yang tadi baru saja akan masuk kedalam rumah setelah hampir dua jam berdiam diri ditepi bibir kolam akhirnya batal untuk masuk ke kamarnya karena kedatangan Kyuhyun yang secara tak sengaja melihat siluetnya yang berjalan.

Kyuhyun yang melihat siluet itu tentu saja penasaran siapa gerangan yang masih terjaga ditengah malam seperti ini. Terlebih siluet tersebut memiliki rambut yang panjang―dan Kyuhyun bersumpah bahwa didalam rumahnya ini tidak ada seorang wanita yang berambut panjang. Tentu saja Kyuhyun penasaran bukan main.

Bibir Kyuhyun terbuka ingin mengeluarkan suara tapi nihil. Hanya sebuah gerakan bibir lucu yang pada akhirnya terjadi pada Kyuhyun. seperti Ikan yang sedang mencari-cari angin. Ryeowook mendengus melihatnya. Sebegitu kaget kah sampai hanya untuk berbicara saja susah? Ck!

Ryeowook berjalan mendekati Kyuhyun. setelah jarak mereka tinggal dua langkah ia berhenti dengan mata yang masih mengamati Kyuhyun intens. “Senang bisa melihatmu lagi.”

“Ryeowookie…”

“Ya, ini aku. Apa kau terkejut?” tanyanya dengan nada yang dibuatnya jenaka. Kyuhyun tersentak kaget. ‘se-sejak kapan Wookie menjadi jenaka seperti itu?’

Lalu keheranan Kyuhyun semakin bertambah saat tiba-tiba saja Ryeowook berjalan mendekatinya lalu memeluknya. Mata Kyuhyun sudah akan lepas dari kelopaknya sangking terkejutnya. Ia shock berat mendapati perlakuan seperti ini dari Ryeowook―gadis yang sangat ia cintai, dulu. Ya mungkin dulu dan saat ini juga.

“Terimakasih sudah mau peduli padaku. Dan maaf jika aku baru menyadarinya bahwa kau melakukan itu semua adalah untuk ku. Juga, maaf atas keterlambatanku mengucapkan ini padamu.” Ryeowook menyenderkan kepalanya dibahu Kyuhyun. kedua lengannya memeluk Kyuhyun begitu erat. benar-benar ingin tahu bahwa ia sungguh berterimakasih.

.

.

.

Keduanya kini duduk berdua dimeja makan yang ada didapur. Mereka duduk dengan tenang dan saling memandang satu sama lain. Ryeowook tersenyum samar yang masih bisa dilihat oleh Kyuhyun. pria berambut ikal itu terkejut dan melebarkan matanya dalam beberapa detik saat mengetahui senyum samar milik Ryeowook.

Sungguh, ini adalah senyum pertama kali yang Ryeowook berikan untuknya. Kyuhyun memandang Ryeowook begitu intens. Sedang yang ditatap pun juga melakukan hal yang sama. “Kapan… kau pulang?” tanya Kyuhyun sedikit ragu.

“Tadi siang sekitar jam dua,” jawabnya apa adanya. Kyuhyun mengangguk kecil. “Bagaimana kabarmu?”

Kyuhyun kembali dibuat terkejut. Ryeowook menanyakan tentang kabarnya dan ini adalah hal yang bahkan tak pernah Kyuhyun bayangkan sebelumnya. Kyuhyun menggigit bibir bawahnya tipis demi mengurangi dan menahan rasa meledak-ledak yang memenuhi rongga dadanya kini.

“Aku baik. Kau?” ia berpura-pura memasang wajah yang biasa-biasa saja berharap Ryeowook tidak mengetahui debaran jantungnya yang tidak karuan ini. “Seperti yang kau lihat. Aku sangat baik, Kyu~” ujarnya sambil tidak menyembunyikan senyumnya lagi.

Kyuhyun mematung. Senyum itu… senyum manis itu adalah senyum manis Ryeowook yang selama ini hanya gadis itu berikan pada Yesung dan juga Siwon. Dan ia benar-benar merasa senang kali ini karena Ryeowook juga akhirnya tersenyum semanis itu untuknya.

“Aku suka senyummu itu,”

Hah?!!

Alis Ryeowook terangkat sebelah. Keningnya mengkerut. Tidak mengerti dengan maksud Kyuhyun. “Maksudmu?”

Kyuhyun merutukki bibirnya yang dengan seenaknya saja mengatakan hal yang tidak-tidak seperti itu. ‘Bagaimana ini?’ pikir Kyuhyun dalam hati. Ia bingung harus menjawab apa, mengingat ia sudah mengatakan hal yang benar-benar diluar nalarnya.

Oh, Kyu~ kenapa kau bingung? Kau cukup mengatakan hal yang sesungguhnya, bukan?

“Umh~ tidak,” akhirnya hanya kalimat pendek itu yang keluar sebagai jawaban atas pertanyaan Ryeowook. dan jawaban Kyuhyun semakin membuat Ryeowook tidak mengerti. Gadis itu memandang Kyuhyun aneh. ‘Kenapa dia menjadi aneh seperti ini?’ batinnya.

Keduanya terdiam. Membiarkan detik jam di ruang makan itu terdengar begitu keras. Baik Ryeowook maupun Kyuhyun kini hanya bisa diam. Seolah mereka sudah kehabisan topik pembahasan. Dan jujur saja, Kyuhyun benci ini.

Mungkin ia memang tipe pria yang irit bicara dan Kyuhyun nyaman dengan hal itu. namun saat ini, entah kenapa Kyuhyun menjadi benci keadaan-keadaan yang seperti ini. Apalagi jika sekarang ini ada Ryeowook disampingnya.

Kata-kata yang diam-diam selalu ia rangkai―tiap malam saat mengingat gadis mungil itu―untuk persiapan saat Ryeowook tiba, seketika buyar. Memang, sejak dahulu pria berkulit pucat itu selalu membeku jika dihadapkan dengan Ryeowook. dan Kyuhyun tidak tahu apa alasannya.

“Kenapa kau tidak tidur?” lagi. Hanya ucapan bodoh lagi yang keluar dari mulutnya. Menanyakan hal seperti itu pada Ryeowook seolah ia tidak nyaman jika harus mengobrol dengan gadis yang baru saja pulang tersebut.

Kyuhyun sudah bersiap-siap untuk mendapatkan sebuah tatapan dingin ala Choi Ryeowook. namun diluar dugaan, gadis bermarga Choi itu justru tersenyum hingga mata bulat Caramelnya menyipit. Terlihat begitu imut dimata Kyuhyun. “Aku menunggumu~”

Deg!

“A-apa?”

“Wae? aku memang menunggumu, Kyu.”

“Ke…napa?” bingung Kyuhyun. mata Dark brown-nya masih setia menatap manik Caramel cerah sang gadis. “Ani~ aku hanya ingin bertemu denganmu saja.” Ryeowook bangkit dari duduknya dan ia melangkah pergi begitu saja. Membiarkan Kyuhyuh mengawasi setiap pergerakannya. Ketika ia akan melewati sebuah pintu dari ruang makan itu, Ryeowook memberhentikan langkahnya. Kepalanya menoleh kebelakang.

Bibirnya tertarik keatas. Membentuk sebuah senyuman yang teramat tulus yang pertama kali Kyuhyun lihat. “Terimakasih.” Dan gadis berambut secoklat madu itu kini telah menghilang dari pandangan Kyuhyun.

Kyuhyun tercenang. Matanya sudah membulat sampai ke titik maksimal. Bibirnya sedikit terbuka sangking terkejutnya. Kyuhyun tidak percaya ini. Sangat tidak percaya. Ia merasa bahwa mungkin ia sedang bermimpi. Atau bisa saja ia sedang berhalusinasi ‘kan?

“Damn. Mana mungkin Ryeowook pulang dan bersikap seperti bukan Ryeowook. aku… aku pasti gila!” katanya bermonolog seorang diri. Kyuhyun mengacak rambutnya sebentar lalu mencubit lengannya sendiri. ia meringis sakit merasakan cubitannya sendiri.

“Nyata.”

Kyuhyun bergumam pelan. Jadi ini nyata?

.

.

.

Angin musim gugur tahun ini bertiup begitu hangat

Aromanya seolah menghibur hati yang telah lama membeku

Kau yang dahulu berada sangat jauh… kini begitu dekat denganku~

Dan sekarang… tolong, jangan menghilang lagi dari pandanganku ^^

[[ Choi Ryeosomnia ]]

.

.

.

TBC!

Author Note :

Maaf, sudah lama sekali rasanya tidak meng-update fict ini~ saya mengalami banyak kesulitan akhir-akhir ini. Entah kenapa tubuh saya ini sering sekali mudah jatuh sakit~ (TwT) serius, itu menganggu aktivitas saya. Dan karena sakit itulah saya jadi kehilangan banyak waktu saya. Its so annoying~ *sigh*

Sejujurnya, chapter ini tidak begitu baik menurut saya. Karena saya mengetiknya dalam mood yang buruk. Banyak tugas dari sekolah, ujian, TO sana-sini, nyiapin buat UAS, Ujian praktek, UN, nyari info soal perguruan tinggi yang akan saya masuki, mikirin soal jurusan, belum lagi masalah pribadi saya. This make my head so hurt~ i may even get angry for no reason lately *snorts*

Jadi… sangat berharap sekali readerdeul mau mengerti keadaan saya kali ini. Jika chapter ini sangat mengecewakan, saya akan berusaha memperbaikinya dichapter depan. But… i’m not promise to update quickly~~

Hah~ supaya kalian tetap mendapatkan asupan fict yang chara utamanya Ryeowook, saya berjanji akan mengupdate fict OS jika saya belum sanggup meneruskan fict chaptered saya~ gimana? Setuju?

a-ah~ untuk fict chaptered lainnya, saya juga tidak bisa berjanji, lepi saya yang rusak kemarin itu adalah neraka dan kiamat bagi saya. Semua fict yang sudah diketik ikut hangus *cry*

well, segitu saja penjelasan dari saya. Saya menyampaikan ini agar kalian tahu saja, kok, kalau saya tidak meng-update fict bukan karena tidak bertanggung jawab, melainkan saya juga memiliki kesibukan dan kehidupan peribadi ^^

oh, btw coba dengerin lagunya Changmin yang judulnya ‘Moment’ pas baca ini. Ugh~ soundtrack The Heirs ini bener-bener bikin meleleh~ hahaha

yaudah, terimakasih, ya, readerdeul untuk segala cinta yang menginspirasi selama ini~(^w^) *bow*

Sign,

April-chan

75 komentar di “(GS/Chapter) We Don’t Leave You~ 09

  1. KYYYAAAA YEWOOk balikan,,
    sumpah aku ngk nyangka klau di chap ini yewook balikan,
    chap ini banyak kali kejutan nya,
    aku kaget waktu wokie blang saranghae ke yeppa,rasanya gimana gitu sampe nahan nafas waktu wokie meluk yeppa habis thu rasanya plong waktu wokie blang saranghae,,
    aku suka cerita ff ini alur nya ngk maksa kayak ff laen,yg kesan nya ngejar happy ending.
    aku kira di chap ini kyumin bakal balikan karna heechul.
    eh ternyata blom.”bersyukur”
    hae biarkan peran pahlawan mu diganti dgn kyu,karna aku setuju mha kyu disini.
    kau jadi pahlawan untuk kisah cinta org laen.tapi,kisah cinta mu sendiri masih jauh dari kata baik.
    kyuwook moment nya disini ngk kalah ngegemesi mha moment kyuwook nya,,
    aku sampe ketawa lihat kyu sampe segitu nya,

  2. huwaaaa….thanks pw nya saengie :*
    yewook rujuk…astaga…RUJUK!!!!!!!
    bahagia sangat… #cipokinyewook
    chapter ini hampir semua masalah udah selesai yaaa…meskipun masih ada yang ngambang #lirik enuhae sama kyumin…
    wook demam ada baiknya juga bikin yewook rujuk…
    suka moment romantis mereka di kamar…sweet U,U
    aigooo…ibu2 hamil makin pedes ya klo ngomel2… *ditabok chulli* heechul jjang!!!! setuju bgt dech sama heechul…katanya2 selalu ngena bgt…
    kyumin udah baikan yeeeeyyy…meskipun belom jelas balikan lg apa gak…haha..
    si ikan palli selesaiin masalahmu sama si kunyukkk…yang kau kasih saran kau bantuin udah baikan semua noh…lha situ malah g selesai2…gak lucu dech *tabokhae
    cieeee…kyu gaya bgt mau bantuin sii ikan -___- semoga aja beer bantuinnya…jangan sampek makin parah… #kabor
    yeheeetttt…wooknya udah balik ke seoul…kirain gak mau dianya pas diminta yesung balik… -,-
    kyuuuu….ngakak bayangin situ mendadak gak bisa ngmg pas ketemu wook…sampek segitunya liat perubahan wook…kkk…
    aaahhh…baca chapter ini tenang bgt bacanya…masalah hampir selesai semua..jangan2 chapter 10 end nii T^T
    ni anak satu emang bener2 dech…sibuk kek gt masih sempet2 aja nulis ff…pokoknya jaga kesehatan saengie…ujian bentar lagi…nulis ff nya klo emang ada waktu aja…kkk…

  3. onnie annyeong, sebelumnya saeng ucapin makasih ya udah kasih saeng pw chap ini 🙂
    huhhh akhirnya yewook balikan, kenapa engga dari dulu menyadari perasaannya sendiri sih wookienya ? Kasian yesung sampe mengkonsumsi hal” yg gak baik ..
    Wookie udah pulang ke seoul, waktu ketemu wookie apa jangan” perasaan suka kyuhyun ke wookie semakin bertambah ya ? Jangan dongg wookie milik yesung aja! Wookie semoga lebih baik lagi deh sifatnya, di hilangin aja sifat buruknya. Biar semua orang ngerasa nyaman 🙂
    Oh ya onnie selamat menempuh UNAS ya 🙂 semoga dapet nilai tertinggi 🙂 Amin 🙂
    Keep your health onnie 🙂 don’t be sick again 🙂
    Gambatte !! 😀

  4. haaaaaaaaah …. gomawo y saengiie atas PW ny hehehe:)
    akhir ny wookppa sma yeppa balikan juga !!! dan wookppa udah brubah tdak cuek dan sombong lagi hehehe:) haaaaaaaaaaah seru seru seruuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu ff ini sseru bangeeeeeeeeeeeeeeeet smpe buat aku menangis lagiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii…. next chap bagi PW ny lg donk 😀 :v

    semangat buat menjalankan UNAS ny yaaaaaah semoga mendapat nilai yang memuaskan 🙂 ❤ chayo 🙂

  5. ecieeeeee yg udah baikan #LirikYewook
    chukkae ne 😀
    dan chukkae juga buat pasangan kyumin 😀
    ah ya, tinggal pasangan haehyuk ni yg belum baikan, udah sana nyatakan perasaanmu itu tuan lee, kkk~

    kyu gak segitunya juga kali, sampek” mulutnya + matanya menganga lebar gitu, wkwkwk xD
    yg kamu liat itu beneran ryeowook, yg dulunya sombong gak mau tersenyum sama sekali, dan sekarang dia udah berubah menjadi ryeowook yg suka tersenyum 😀

    aaaaah kapan kalian semua menikah yewook, kyumin, sibum dan juga haehyuk yg masih dalam tahap memperbaiki hubungan,,

  6. unniee~~ maaf baru komen-_-vhehehe
    asdfghjkl yewook baikan lehhh;~~~~~; serius deh deg degan pas baca yg part yewooknya, ryeowooknya sakit tapi……….so sweet parah>////////////< wkwkwk
    lajutkan lah!!!! fightingf unn^___^

  7. Chapter 9….awal yg baik wat hbungan yesung oppa sm ryeowook eonni,aq hrap akn truz sperti itu smpe slama na….trz kyuhyun oppa tuh sbner na cinta gag sech am bunny ming…dr sikap na kyk na tuh orng plin plan dweh..trz donghae oppa hruz tetp semangat dunkz wat dapetin hyukkie eonni..ya walaupun sulit sech,tp ksulitan tuh kan oppa sndri yg bkin krna gag mao jujur am prasaan na sndri,masa lalu tuh gag prlu dibhas lge tp jdian sbuah pmbelajaran wat dimsa dpan spaya gag terulang lge,trz aq jd mengkhyal ekspresi na kyuhyun oppa wktu ktemu ryeowook eonni untuk prtama kli stelah 5 thun,uri yesungie oppa romantis yua…haaaahhh hwaiting ajh dagh

  8. ciehh, yang udah pada balikan,, senangnya… eh, HaeHyuk belum deh. yang sabar ya hae oppa, hyuk nggak kemana-mana kok. tuh si evil mau bantu kok..
    wookie,, you make simpatik. hohoho
    kyaa kya kya,, saya suka banget YeWook & KyuWook momentnya. like banget deh yg bikin aku senyum-senyum sendiri. so sweet bangetttt,
    tapi,, tetep ditunggu SiWook momentnya, ^_^

    dari awal chapter ni ff, baru chapter ini yg nggak bikin air mata saya tumpah. 😀

    nice ff april, keep writing and fighting!!!!!!
    oh ya semoga semua urusannya di perlancar, daya tahan tubuhnya kuat, dan nggak ada suatu halangan apapun tentang postingan ff mu supaya bisa membahagiakan readers mu ini. hehe 😀

  9. Woow…..di chapter 9 hubungan mereka semakin membaik ^^
    nangis waktu ryeowook minta maaf T.T
    Yewook momentnya kurang eon 😀
    chapter selanjutnya kalo bisa Yewook momentnya ditambah(?) ya ^^

    maaf eonni baru bisa komen. soalnya laptopku lagi error&lagi Ulangan juga 😀

  10. annyeongggggggggggggggg~
    nn.choi aku datnggggg aighooo jinjja” aku bahagia sekali akhirnya bisa baca ff mu wkwkwkw… stelah sekian lama janji” mulu 😦

    woahhhh yewok udah balikan yeyeyeyey #nariabstrak
    uhhh sukur deh ryeowook mau balik lagi ke Seoul, aku pikir dia udh trauma sam seoul sampe” ga mau balik 😀 ternyata enggak …

    woahhh si dongek nih sekarang belom bersatu sama si monyet #plakkk kira” kapan mereka ini jadiannya 😦 ahhh ksian juga kalo lama” 😦 odahal donghae kan udh suka sejak dulu….

    ahhh yeppa ener” jadi prIbadi yang hangat ya sekarang, ahhh gak nyangka dari semua masalah ini . wookie masih bisa ngebuka hati, padahal dia udh di hianati malah 😦

    gpp deh … lanjutttttttt.. aku telat ngikutin nih epep 😦

  11. Yewook balikan?? Serius?? Kyaaaa~~ rasanya lega luar biasa, tapi kenapa wookie harus sampe sakit bgtu.. ;( tp suatu anugerah juga, jatuh sakitnya wookie membuat mereka balikan lagi, seperti dulu, bahkan lebih indah dr seperti yg dulu, itu itu itu juga wookie udah gak canggung mencuri ciuman dr yesung, omo……….
    Kyuhyun-sungmin ini masalahnya belum selesai juga kah?? Aku percaya sungmin masih menyimpan cinta terhadap kyuhyun sangat dalam, tapi kyuhyun udah mulai mencintai sungmin belum sih?? Atau masih aja menyimpan cinta terpendam sm wookie dan gak menggubris sungmin sedikitpun?? Meskipun mereka sudah saling meminta maaf atau memaafkan tapi perasaan kyuhyun masih belum jelas juga, trus kapan mrka akan balikan seperti yewook?? Gemas bgt ngliat kyuhyun disini….
    Akhirnya…..wookie balik ke seoul, kyknya si dia emg sengaja gak memberitahukan ke semua orang klu dia balik ke seoul, ingin membuat semua orang terkejut wookie?? Bahkan siwon yg satu rumah aja kaget bukan main ngliat dongsaengnya berdiri didekatnya, dan syukurlah wookie-kibum bisa langsung akrab bgtu…
    Oh iya, chap ini hyuk sm sekali gak nongol yah..msih belum baikan juga sm donghae??
    Beneran tadi aku pikir seseorang yg nunggu kyu dirumah itu sungmin, aku sama penasarannya sprti kyuhyun, ternyata wookie yg nungguin kyuhyun, dan sama kagetnya juga sama kyuhyun dengan sikap manis wookie yg ditunjukkan ke kyuhyun, benar-benar bukan seorang wookie yg dulu..

  12. akhirnya rujuk juga yewook, haehyuk kenapa belum rujuk? nunggu surat keputusan pengadilan ya.. 😀
    wooknya jadi tambah manis, udah gak songong kaya dulu lagi, kyu sama wook juga udah baikan mau mengaku jadi saudara 🙂

  13. woow its amazing banyak banget kejutan’a kyaaa #jingkrak” 😀
    wook sangat” mengejutkan tapi ini hebaat, ohh semuanya dibuat takjub dengan perubahan wook, dari yesung, siwon, kyuhyun astagaa kyu ampe gugup dan melongo parah. ckckck kyu~ wajahmu pasti konyol

  14. ah knp wookie bsa sakit sih ..
    ahh untung ada yesung oppa yg setia nunggu wookie sadar ..
    yesung oppa bner2 perhatian bgt …

    akhirnya wookie n yesung oppa bersatu lagi n sekarang lebih manis dri yg dlu sikap n perilaku wookie jg uda berubah ..
    ahhh semoga ttep selalu seperti ini ..
    apa kyu ama sungmin bakal baikan n bisa jadian lagi tpi kyu cinta ma wookie apa masih ttep ya .
    haha kyu kaget bgt liat berubahan wookie .
    ini semua hasil karya donghae oppa yg bsa ngebantu wookie keluar dari lubang kesedihan n kesendirian nya ..
    ah apa dia bakal bersatu ma eunhyuk ya ..

  15. kyaaaa yewook balikan?
    huuuaaaa swet banget momentnya, akhirnya yg aku tunggu2 dateng juga 😀
    bahagia deh liatnya 😀
    yesungnya nangis didepan ryeowook?
    wah saking terharunya sampe kaya gitu deh^^
    waahh disini bener2 memperlihatkan betapa berubahnya ryeowook, jadi lebih manis hihi
    kyumin udah menyelesaikan masalahnya juga nih, haehyuk kapan?
    heechul semenjak hamil jadi lebih lembut, ga galak2 lagi kkk
    sibum moment belim ada ya?
    ditunggu nih momentnya juga..
    tapi tetep yewook harus dibanyakin yah hehe

  16. akhirnya semuanya selesai. Ryeowook sdah kmbali ke yesung dn Ryeowook sdah ada di seoul. aku pingin tahu apa yg terjadi kalau Ryeowook ketemu Eunhyuk.

  17. Yeeeeeyyy akhirnya hubungan yewoook membaik dan balikan, ryeowook jg sudh berubah menjd lebih baik.. seneng deh baca chap ini semua udh membaik. Tinggal hubungan haehyuk yg blm terselesaikan hehehe
    Penasaran ama next chap, kereeeen ceritanya… fightiiiiiing 😁😁😁

  18. Akhirnya YeWook kembali bersatu ^^ Sweet banget chapter ini.. YeWook Moment nya apalagi..
    Gimana hubungan HaeHyuk? semoga mereka juga bisa menjalin hubungan seperti YeWook
    Selain Donghae, ternyata Heechul juga sebagai penengah dan menyelesaikan masalah
    Kyu~ apa kau senang bertemu Wookie? aku suka banget moment KyuWook nya.. ngebayangin muka kyuhyun waktu lihat Wookie bikin senyum * sendiri

  19. akhirnya satu per satu masalah terselesaikan… dan yang pasti yewook bersatu kembali… memang tak ada yg bisa memisahkan jodoh yang telah ditakdirkan…

    yewook so sweet banget… walaupun terlihat seperti abg labil yang baru jatuh cinta…. kkkk~~

    klo menurutku yewook yang dulu sm2 blm memahami perasaan yang mereka rasakan satu sama lain… ini terbukti setelah ryeowookie mengungkapkan perasaannya pada yesung ia merasa perasaannya hangat, hatinya penuh, nyaman. tetaplah seperti itu untuk sekarang dan selamanya..
    wookie jg beruntung banget dicintai namja seperti yesung, walaupun semuanya berawal dari sebuah “janji”,, namun karena janji itulah yang membuat mereka tak pernah bisa melupakan satu sama lain, walaupun pernah terpisah jarak dan waktu…

    tapi akhirnya CINTA menyatukan mereka kembali, dan kali ini untuk selamanya…

    YeWook past – present – future…

  20. Daebak.. semuanya udh mulai baikkan kkk semoga kyu gk berpaling lagi ya.. sama umin aja ryeong cuma buat yesung aja kkkk. Dan semoga donghae cepet jadian sama hyuk kkkk.

  21. KYYAAAAAA wookie balikan sama yesung seneng bnget rasa ny dan akhir masalah nya selesai semoga aj pasangan yg trlibat di crita ini bsa kayak yesung sama wookie and semangat buat donghae jngan nyerah; 😉 fighting

  22. baru sempet lanjutin baca chap ini~~~ mau makasih dulu sama author yang berbaik hati ngasih pw hehe jeongmal gomawo^^~
    finally yewook balikan yeayyy!! dan makin keliatan(?) manis kyaaaa>< makin gemes bacanya hehe dannnn saya selalu sukaaaaaaa sekali sama kalimat kalimat bijak(?) yang di sisipin dalam setiap chap hoho

  23. Kyaaa babyWook kangen Haeppa,,wkwkwk yeye lalalala
    chap ini bkin senyum gaje setiap baca perkatanya..pa lagi scene kyuwook moment aigoo Handsome Cho sampe segitunya ma baby Wook.. Eciee yewook pacaran lgo wkwkw

Tinggalkan Balasan ke missjongwoon Batalkan balasan