(GS/Chapter) Nothing’s Over Than You~ 07

Title : Nothing’s Over Than You

Author : Choi Ryeosomnia

( phiphohBie )

Chapter 7

Rate : T

Cast :

Kim Ryeowook, Lee Donghae, Lee Hyukjae, Kim Jong Woon aka Yesung, Cho Kyuhyun, Choi Siwon, Lee Sungmin, Kim Kibum And other person

Pair :

Haewook, Yewook, Kyuwook, SiWook slight EunHae, Kyumin and other

Summary :

Sebuah cerita cinta yang membingungkan

Membuat semua merasa tersakiti, merasakan ketidak adilan terhadap hidup ini

Sebuah persahabatan yang terselubungi oleh cinta sebelah pihak

Dan sebuah kisah cinta yang sudah ditakdirkan oleh Tuhan

.

.

.

“ Wookie ”

Ryeowook mendongak untuk melihat siapa yang baru saja memanggilnya. “ Siwon Oppa~ ”

“ Kenapa duduk disini? Nanti seragammu kotor tahu. Kkajja Oppa antar masuk ke UKS ” di angkatnya tubuh Ryeowook untuk masuk ke dalam UKS. Tak ada penolakan darinya atau pun ucapan yang keluar dari bibirnya. Rasanya begitu malas untuk hanya mengeluarkan suaranya.

“ Tidak adakah ucapan terimakasih untuk seseorang yang sudah menggendongmu? ”

“ Eh? ” Ryeowook bertanya bingung karena sedari tadi ia tak mendengarkan apa yang dibicarakan oleh Sunbae nya itu. Siwon mengkerutkan keningnya saat baru menyadari bahwa gadis mungil ini baru saja menangis. Terlihat dari beberapa jejak-jejak sisa air mata di pipinya. “ Apa kau baik-baik saja? ”

Ryeowook tersenyum, “ Gwenchana Oppa. Aku baik-baik saja. Hanya kurang tidur ”

Siwon mengangguk mengerti, yah walaupun ada rasa tak percaya juga sih, tapi mau bagaimana lagi? Toh dia juga tak bisa memaksa gadis itu untuk bercerita padanya. “ Apa perlu aku temani? ”

Ryeowook membulatkan matanya. Dan Siwon yang melihat keterkejutan yeoja itu pun segera membuka mulut untuk meralat ucapannya. “ Tidak. Tidak. Maksudku apa perlu Oppa tunggui kamu untuk tidur ” ralatnya sambil menggaruk tengkuknya yang tak gatal. Ryeowook tersipu malu dengan sifat Siwon yang benar-benar perhatian padanya, “ Aniya. Aku ingin sendiri Oppa. Bisakah? ”

Siwon mengela nafas, “ Baiklah. Oppa pergi dulu ne~ tidur yang nyenyak ” bersamaan dengan itu Siwon berjalan keluar dari UKS dan berhenti tepat di depan pintu UKS tersebut. Siwon memegang dada kirinya, nafasnya terasa begitu berat. “ Setiap kali melihatmu, kau selalu mengingatkan ku akan sebuah masa lalu yang tak pernah bisa ku gapai. Sakit sekali tapi disaat yang bersamaan kau membuatku bahagia ” ucapnya lirih.

.

Kekuatan yang tak pernah terkekang adalah kekuatan cinta

.

.

.

Ryeowook memejamkan matanya yang terasa begitu panas. Ingin sekali menangis dan menumpahkan semuanya saat ini juga, tapi tidak!! Ia tak boleh lemah, ia tak boleh menangis. Ia harus kuat. Donghae Oppa selalu ingin ia menjadi kuat, dan ia harus seperti yang diinginkannya.

.

.

Donghae menatap gusar buku yang ada di depannya. Berulang kali ia mencoba konsentrasi, tapi tetap saja yang ada di pikirannya adalah gadis manjanya itu. Selalu dia yang muncul. Lagi, lagi dan lagi. Demi Tuhan, ia benar-benar tak mengerti kenapa yeojanya itu seperti menghindarinya. Bahkan gadis itu tak membalas sedikit pun pesan darinya. Berbagai pertanyaan muncul di benaknya.

Sungmin yang juga satu kelas dengan Donghae hanya melirik Eunhyuk sekilas. Yang dilirik pun hanya mengangkat bahu tanda tak mengerti.

Bunyi deritan kursi yang ditimbulkan oleh Donghae membuat seisi kelas yang saat ini tengah berkonsentrasi mengerjakan soal yang tertulis di papan tulis beralih menatapnya. Bahkan tak terkecuali seonsaengnim yang saat ini mengajar. “ Mianhae, saya sedang tidak enak badan. Bolehkan saya ke UKS? ”

Seonsaengnim mengangguk menyetujui. Donghae berjalan sambil sesekali mengacak rambutnya yang benar-benar stylish itu kini nampak acak-acakan. Memikirkan yeoja itu sungguh membuatnya frustasi. Jinja… tadi pagi Ryeowook mengacuhkannya, dia tak tahu apa salahnya. Tapi yang pasti ia sangat benci diacuhkan. Terlebih oleh yeoja manis itu.

CEKLEEKK~

Pintu UKS itu terbuka. Menampilkan sosok Donghae yang berwajah sedikit muram. Saat matanya berkeliling menyapu seluruh ruang UKS, matanya sedikit membulat saat manik mutiara hitamnya mendapati gadis yang baru saja membuatnya frustasi. Perlahan bibir tipis itu melengkung ke atas membentuk sebuah senyum menawan. Hah~ tak disangka bahwa gadis itu sedang tertidur saat ini.

Donghae berjalan mendekati ranjang dimana Ryeowook tertidur pulas. Sedikit merundukkan tubuhnya untuk dapat menggapai bibir cerry yang memabukkan itu.

CHUUUU~

Hanya ciuman singkat, tapi cukup membuatnya senang. Tangannya membelai halus pipi chubby itu. “ Kau seperti menghindariku ” ucapnya. Tangannya masih saja mengelus pipi tersebut seolah pipi itu adalah sesuatu yang begitu berharga.

.

Bumi itu bulat, tak peduli seberapa jauh kau berjalan, kau akan kembali ke tempatmu semula

.

.

.

Bel sekolah itu sudah berbunyi semenjak 15 menit yang lalu. Tapi lihatlah kedua manusia ini? Ckck, Donghae masih saja setia menunggui gadisnya yang sedari tadi tertidur pulas. Duduk di pinggir ranjang dan memandanginya tanpa rasa lelah. Ryeowook pun seolah tak terusik sama sekali, malah semakin merasa nyaman dalam dunia mimpinya.

Hari ini sebenarnya adalah waktu untuk latihan dance. Tapi melihat yeoja nya yang belum juga bangun terpaksa Donghae meminta bantuan Eunhyuk untuk memulai terlebih dulu karena dirinya masih ingin menunggui gadisnya terbangun. Donghae menggeleng-gelengkan kepalanya sembari terkekeh kecil melihat yeoja itu yang belum juga bangun. Ckck, bahkan cara tidurnya saja seperti seorang bayi.

“ Eungghh~ ” sebuah lenguhan kecil keluar dari bibir cerry itu. Sepertinya sebentar lagi pun mata karamel itu akan menampak. Donghae yang sadar bahwa Ryeowook akan terbangun, segera mendekatkan wajahnya sedekat mungkin pada Ryeowook. matanya terus memandang lekat kelopak mata Ryeowook yang belum terbuka, dia benar-benar ingin melihat bagaimana reaksi gadisnya saat pertama kali yang dilihatnya adalah dirinya.

Mata karamel itu terbuka lebar, mengerjap-ngerjapkan matanya untuk mulai terbiasa dengan cahaya dan….

“ Kyaaaaaa~ ”

Ryeowook terlonjak kaget saat menyadari bahwa di depannya ada seorang manusia, dan itu…..

“ Akkhh ” Donghae meringis saat secara tak sadar dorongan yeojacingunya itu membuatnya terjatuh ke lantai UKS. Refleks Ryeowook mendudukkan dirinya dan melihat siapa gerangan yang saat ini terjatuh. Mata karamel itu membulat lucu. “ Oppa ” panggilnya.

Donghae berdiri sembari menepuk-nepuk pantatnya untuk menghilangkan debu yang menempel di celananya. “ Hm? ”

Mulut Ryeowook yang baru saja terbuka untuk menanyakan sesuatu kini kembali tertutup rapat. Memory kebersamaan Donghae dan Henry membuat hatinya kembali seperti teriris. Kepalanya menunduk menutupi matanya yang memerah. Oh tidak lagi. Jangan menangis Ryeowook, kau tak boleh terlihat lemah dihadapan Donghae Oppa—batinnya.

“ Wookie, kau kenapa? ” diangkatnya dagu itu hingga kedua manik mata yang berbeda warna saling memandang. “ Oppa~ ” lirihnya.

Donghae dapat merasakan bahwa gadis itu kini tengah menahan air matanya, “ Wae Chagy? Katakan ada apa? ”

Ryeowook menggigit bibirnya kuat. Kepalanya menggeleng, “ Aniyaa~ aku baik-baik saja ” bohongnya.

“ Bohong! Jangan menutupi sesuatu dari Oppa. Sekarang katakan ada apa? Kenapa tadi pagi kau menghindari Oppa ” tanyanya sedikit memaksa.

Ryeowook menggeleng lemah, “ Aku serius, aku tak kenapa-kenapa Oppa ”

“ Benarkah? Lalu kenapa tadi pagi kau seolah menghindari Oppa? Sejak kemarin kau tak memberi kabar Oppa sedikit pun dan lagi kau juga tak datang ke kantin untuk menemui Oppa seperti biasanya ” Donghae bertanya gencar membuat Ryeowook bingung sendiri harus menjawab apa. Air mata itu perlahan turun tak dapat lagi ditahan. Semuanya seperti mengalir seperti air yang tak dapat Ryeowook hentikan. “ Mianhae Oppa ” berucap dengan kepala yang masih menunduk.

Donghae menggeleng, “ Bukan Wookie. Bukan maaf yang Oppa mau, Oppa hanya ingin kau jujur, bisa kan? ” dicengkramnya pundak kecil itu hingga membuat Ryeowook mau tak mau harus kembali menatap mutiara hitam milik Donghae. “ Apa Oppa punya salah? ”

“…”

“ Jawab Oppa Wookie-ah ”

“…” Ryeowook masih diam, air mata itu masih saja mengalir di pipi chubbynya. Bahkan Donghae sedikit kebingungan karena Ryeowook nya menangis. Oke, Ryeowook menangis itu adalah hal yang biasa karena memang dia adalah anak yang cengeng, tapi setiap kali ia menangis dia selalu memeluknya atau merengek dan apa pun itu. Tapi sekarang? Jangankan memeluk, terisak saja tidak. Ryeowook hanya diam dengan mata sendu yang terasa menyakitkan.

“ Aku mencintaimu ”

GREEPPP~ setelah diam beberapa saat akhirnya Ryeowook mengatakan hal tersebut dan langsung menghambur ke pelukan Donghae. Ia memeluk begitu erat seolah Donghae akan menghilang jika tak di peluk dengan erat. Ya, gadis mungil itu sekarang ketakutan, ia takut bahwa mungkin Donghae akan pergi meninggalkannya dan memilih Henry. Ia tak mau itu terjadi, ia hanya mencintai Donghae Oppa. Ia rela mempermalukan dirinya sendiri hanya untuk Donghae, bukankah itu sudah menjadi bukti betapa cintanya yeoja itu pada namja yang ia peluk kini?

Donghae tersenyum, ia yakin dengan pasti bahwa mungkin yeojanya ini sedang cemburu. Karena Donghae sendiri juga hafal bahwa saat Ryeowook menangis lalu menghindarinya dan berakhir dengan mengucapkan ‘aku mencintaimu’ sambil memeluknya itu pertanda ia sedang cemburu dan takut kehilangan dirinya. Ck, ciri khas seorang Kim Ryeowook eoh?

“ Kau cemburu dengan siapa heoh? ”

Ryeowook diam dan tak membalas pertanyaan Donghae dan justru semakin dalam melesakkan wajahnya di dada bidang namjacingunya itu. “ Hah~ kalau kau tak mau bercerita bagaimana bisa Oppa tahu kalau kau cemburu pada seseorang? ”

Donghae melepas pelukan itu, dan membingkai wajah imut yang kini basah dengan air mata itu lembut. Mempersatukan kedua kening mereka dan mengecup lembut bibir cerry yeoja itu. “ Aku juga mencintaimu. Jangan bersikap begini lagi, kau membuat Oppa bingun tau ”

“ Hukz..habisnya Oppa menyebalkan..hukz..hukz.. ” isaknya yang membuat Donghae tersenyum.

 “ Menyebalkan bagaimana? Oppa kan tidak tahu apa alasanmu sampai mengabaikan Oppa begitu Chagy? ” digigitnya gemas hidung mungil itu hingga berwarna merah. “ Jadi kau cemburu pada siapa? ”

Ryeowook menggeleng. “ Tidak mau bercerita? ”

“ Pokoknya aku tidak suka kalau Oppa dekat dengan yeoja selain Eunhyuk Sunbae dan Jaejong Sunbae. Arachi??? ”

Donghae mengangkat sebelah alisnya tinggi, “ Ck, aneh sekali. Kau kan tinggal bilang kau cemburu pada siapa, dengan begitu Oppa akan menjauhi yeoja itu. Tak perlu seluruh yeoja Oppa jauhi kan ”

Ryeowook mendengus, “ Dasar ikan Mokpo jelek ” ia turun dari ranjang tak menghiraukan Donghae yang terkekeh ringan. “ Mau kemana? ”

“ Pulang ”

“ Hei, hari ini kita latihan dance ”

Ryeowook menoleh, “ Ahh~ jinja? Aku lupa Oppa. Kalau begitu kkajja kita ke tempat latihan ”

.

Seseorang pernah bilang bahwa cinta itu adalah

Ketika aku marah padamu dan kamu selalu mencoba meredam amarahku

Ketika aku tak bicara padamu, kamu selalu mengkhawatirkanku

Ketika aku sakit kau akan memperdulikanku

Dan terakhir adalah bahwa kau sangat takut kehilanganku ^^

_Choi Ryeosomnia_

.

.

.

Ryeowook duduk dengan mata sendu melihat Donghae dan Henry yang kini sedang melakukan dance bersama. Ryeowook tak bohong jika memang kemampuan dance Henry jauuuuuhhh lebih baik di banding dirinya. Pantas saja jika Taemin memujinya. Ryeowook membuang nafas berat. Rasanya sakit sekali melihat mereka.

“ Donghae hanya mengajari Henry beberapa gerakan karena dia kan murid baru, kau tak perlu memasang tampang menderita begitu ” seseorang duduk di belakang Ryeowook yang membuatnya langsung menoleh setelah seseorang tersebut mengucapkan hal tersebut.

“ Su-sunbae?? ”

“ Tenanglah, jangan cemburu karena Henry mantan Donghae. Masa lalu biarlah masa lalu. Ynag terpenting adalah masa sekarang kan?? ” Eunhyuk masih setia memberikan masukan pada Ryeowook agar gadis itu tak cemburu dan menangis.

BRUUKk~

Semua mata menoleh pada Henry yang terjatuh. Dan tak terkecuali juga Eunhyuk dan Ryeowook. mata Ryeowook membulat saat melihat Donghae yang dengan sigap menolongnya. Eunhyuk menarik tangan Ryeowook agar ikut serta dengannya mendekat melihat keadaan Henry. “ Henry-ah, gwenchana? Apa ada yang sakit? ” suara Donghae terlihat sangat khawatir sekali.

“ Akkh~ sepertinya kaki ku terkilir Oppa ” jawabnya sambil sedikit meringis karena sakit. Donghae yang mendnegar keluhan Henry pun sontak memegang pergelangan kaki Henry, tapi belum sempat ia menggapai pergelangan kakinya, sebuah suara menginterupsi. “ Oppa~ ”

Donghae hafal betul suara siapa ini, dan lagi kenapa nadanya seperti bergetar? “ Waeyo Wookie-ah?? ”

Ryeowook mengepalkan tangannya, “ Jangan sentuh dia ” dengan perasaan sedikit tak enak akhirnya kata-kata itu meluncur begitu saja. Wajah Donghae mengeras, “ Apa yang kau pikirkan Ryeowook-ah, kaki Henry sedang terkilir mana bisa Oppa diam saja? ” dengan sedikit nada tinggi Donghae mengatakannya.

Semua anggota terbelalak tak percaya akan ucapan Donghae. Setahu mereka selama ini, Donghae tak pernah berujar dengan nada sedikit tinggi seperti itu. Sang Cassanova selalu memanjakannya. Taemin menelan ludah keluh saat mengetahui tangan sahabatnya yang mengepal kuat sampai kuku-kukunya memutih. “ Ah~ sudahlah. Sekarang ayo ku antar kau ke ruang UKS. Kita cari perban dan mengompressnya dulu supaya sedikit tak sakit ”

Hampir saja Donghae akan menggendong Henry jika saja Ryeowook tak bersuara lagi. “ AKU BILANG JANGAN.SENTUH.DIA ” dengan sedikit penekanan di akhir katanya. Donghae semakin kesal dengan tingkah Ryeowook. saat-saat seperti ini masih saja ia memikirkan ego nya. Donghae tak habis pikir bahwa Ryeowook nya yang selalu baik hati dan suka menolong itu kini malah tak memperbolehkannya menolong orang lain.

Eunhyuk mengelus punggung Ryeowook agar tak memancing amarah Donghae, bisa gawat kan jika Donghae sudah mengamuk. Henry merasa sedikit bersalah karena sudah membuat kedua sejoli ini bertengkar. Di hadapan seluruh anggota dance pula. “ Gwenchana Oppa. Aku bisa sendiri ”

“ Tidak!! Biar Oppa yang antar ”

Ryeowook menekan dada kirinya, sakit sekali. Benar-benar seperti tak di anggap oleh Donghae. Dia pikir Ryeowook ini apa huh? Dengan sekuat tenaga, Ryeowook berusaha mengangkat kakinya untuk pergi dari tempat yang menyakitkan ini. Air matanya kembali mengalir. Benar kan apa yang ia pikirkan? Donghae oppa pasti akan mencampakkannya dan jauh lebih memilih yeoja murid baru itu.

Donghae yang sudah bersiap akan menggendong Henry kini malah tampak mengerang frustasi saat melihat Ryeowook keluar dengan kaki sedikit menyeret karena kelelahan, ah Ani!! Tapi karena sedih. Donghae benar-benar mengutuk mulutnya yang tadi sedikit membentak gadis manja itu.

“ Pergilah Hae, kejar anak manja itu. Jangan sampai ia berbuat macam-macam yang malah akan merepotkanmu ”

“ tapi Hyuk? Bagaimana dengan Henry? ”

“ Dia hanya terkilir kan? biar aku dan yang lainnya yang mengurusi. Anak manja itu jauh lebih merepotkan kalau sudah menyangkut tentangmu ”

Donghae tersenyum. “ Gomawo Hyukkie ”

.

Ku ingatkan sekali lagi ne,

Jangan pernah membuat yeoja manja itu mengis dan patah hati

Karena dia bisa saja akan dengan mudah membuatmu kerepotan

Dia sangat kekanak-kanakan, jadi jangan membuatnya kesal dan marah

.

.

.

Ryeowook duduk di taman bermain. Melihat segerombolan anak kecil yang bermain dengan riang. Matanya sedikit kembali cerah saat memandang anak-anak yang begitu ceria bermain itu. Di pandanginya sekeliling. Lumayan sepi. Jelas saja mengingat ini sudah sore hari pukul 5. Ingin sekali pulang, tapi dia lupa kalau uangnya di pinjam oleh Taemin tadi. Ingin menelpon Yesung tapi dia takut merepotkan. Lagi pula tadi ia sudah bilang kan kalau tak mau di jemput?. Orang tuanya pun sedang tak ada di rumah. Hah~ kau tinggal berharap saja Kim Ryeowook supaya ada orang yang berbaik hati akan memberimu tumpangan.

Kyuhyun yang tak sengaja melewati kawasan yang di taman itu melihat sosok Ryeowook. akhirnya ia putuskan untuk mendekat padanya. “ Wookie-ah?? ”

Ryeowook menoleh ke samping, matanya berbinar saat mendapati namja itu. “ Kyuhyun!! ah, beruntung sekali ada kau disini ”

Kyuhyun menaikkan alisnya, “ Kenapa memangnya?? ”

Ryeowook tampak bingung ingin mengucapkannya, matanya bergerak-gerak mencoba mencari kata-kata yang tepat, bahkan tanpa ia sadari kini kedua jempolnya ia gesek-gesekkan dengan jari telunjuknya. Kyuhyun yang mengetahui kegugupan yeoja yang dicintainya itu pun akhirnya tersenyum. “ Jangan bersikap seolah aku ini orang lain. Katakan saja ada apa? Kalau aku bisa aku akan membantumu ”

“ Jinja?? ” dengan semangatnya Ryeowook bertanya, yang dibalas dengan anggukan kepala oleh Kyuhyun. “ Jadi begini…. ngggg..bisa tidak antarkan aku… pu-pulang ” nadanya terkesan rendah di akhir kalimat, mungkin ia malu.

Kyuhyun memiringkan kepalanya, “ Hanya itu saja? ”

“ Y-ya ”

Kyuhyun tertawa, “ Kau ini!! Hanya begitu saja sampai gugup begitu. Jangankan mintar antarkan pulang, kau memintaku untuk mentraktirmu ice cream coklat sebesar almari pun pasti akan aku turuti ”

Ryeowook memajukan bibirnya ke depan, “ Sudahlah jangan menyindirku. Ayo antarkan aku pulang ”

“ Hm. Kkjja ”

Saat mereka  berdua sudah hampir menaiki motor Kyuhyun, tiba-tiba suara Donghae dengan lantang membuat Ryeowook menoleh padanya. “ BERHENTI RYEOWOOK-AH!!JANGAN SAMPAI KAU NAIK MOTOR ITU DENGAN NAMJA DI DEPANMU ”

Ryeowook langsung membeku di tempat. Suara Donghae yang benar-benat lantang dan juga seperti mengamuk itu membuatnya tak berani hanya untuk sekedar melanggar perkataannya. Jujur, ada rasa lega yang menyusup di ruang hatinya yang tadi sempat sakit karena Donghae seolah mengacuhkannya. Apa Oppa tak jadi menolong Henry? Tanya Ryeowook dalam hati.

Donghae berjalan dengan cepat menghampiri mereka berdua, ah lebih tepatnya hanyalah Ryeowook. matanya sudah sedikit memerah menahan gejolak amarah saat melihat Ryeowook nya yang tadi sempat akan naik motor dengan Kyuhyun.

Kyuhyun hanya memasang wajah datar seolah tak terjadi apa-apa. Tapi siapa yang tahu bahwa dibalik wajah datar itu sebenarnya Kyuhyun benar-benar mengumpat kehadiran sosok Cassanova yang —oke Kyuhyun benci mengakui ini—Tampan.

“ Kenapa Oppa disini? Bukankah Oppa mengkhawatirkan Henry eh? ” sedikit nada sinis dan menyindir tertangkap oleh telinga Donghae. Membuanya benar-benar merasa bersalah dan juga marah bercampur aduk di dadanya. Ck, dia hanya ingin membantu Henry tadi, dan tak lebih.

“ Kau marah? ” Ryeowook masih diam dan membuang muka untuk tak menatap wajah rupawan itu. Ciiih, bohong jika ia bilang ia tak marah. Jelas saja ia marah saat melihat orang yang dicintainya membentaknya di hadapan semua orang hanya karen ingin menolong orang lain yang tak lain adalah mantan kekasihnya. Catat!! MANTAN KEKASIH!! Akh~ yeoja mana yang tak cemburu eoh?

“ Kau marah karena Oppa membantu Henry? Oh ayolah Baby. Oppa hanya membantunya untuk ke UKS, apa itu berlebihan? ”

Kyuhyun hanya tetap memasang wajah datar seperti tadi. Dia memang mencintai Ryeowook, tapi ia cukup sadar diri untuk tak ikut campur urusan orang lain. Lagi pula ia memang bukan tipikal orang yang tertarik dengan orang lain—kecuali yeoja bersurai kecoklatan di dekatnya ini.

“ Kekasih mana yang tak cemburu dan marah saat kekasihnya memberikan perhatian kepada orang lain ”

Donghae menggeram kesal dengan perkataan Ryeowook. perhatian? Apa maksud gadis ini. Ia hanya menolong, lagi pula yang berada paling dekat saat itu dengan Henry adalah dia, dan ditambah dengan statusnya sebagai seorang namja, sudah pasti mengharuskannya membantu Henry kan?

“ Hei, Oppa hanya menolongnya, kenapa kau anggap itu sebagai bentuk perhatian? Apa kau tak bisa membedakan mana pertolongan dan mana perhatian? ” kesalnya sambil semakin mendekatkan dirinya pada Ryeowook. di cekalnya tangan kecil Ryeowook dan menariknya kasar untuk menjauh dari Kyuhyun yang tampak bosan dengan perdebatan kedua manusia ini.

Kyuhyun membuang muka dengan cepat serta mendecih kesal saat pupil bulatnya melihat Donghae yang mencium Ryeowook tepat di bibirnya dengan sedikit liar. What the?? Apa maksud Donghae? Apa dia tak bisa melihat bahwa disini masih ada dirinya?? Dan lagi kenapa jantungnya tiba-tiba seperti tertancap duri?

Ryeowook membulatkan matanya lucu. Dan mulai meronta untuk minta dilepaskan saat kesadarannya sudah kembali dari keterkejutan. “ Lepphh..phaass ” ucapnya susah payah. Tapi nihil. Donghae bahkan tak bergeming sedikit pun. Dia terus melumat dengan sedikit kasar bibir mungil itu. Bahkan ia tak peduli dengan keberadaan Kyuhyun maupun orang-orang yang berlalu lalang di sekitar taman itu, dan oh.. jangan lupakan bahwa disitu banyak anak kecil yang sedang bermain.

Donghae menekan tengkuk itu memperdalam ciumannya. Dia tak membiarkan bibir cerry yang menggoda itu terlewatkan begitu saja barang seinci pun dari bibir tipisnya. Serakah eoh??

“ Opphh..ahh!! lephhass.. ” nafas Ryeowook benar-benar memburu. Kebutuhan oksigen memaksanya untuk memukul-mukul dada Donghae. Ia tak ingin mati konyol hanya karena kehabisan nafas saat ciuman. Dongha yang mulai menyadari bahwa gadisnya membutuhkan oksigen pun akhirnya dengan berat hati melepas lumatan bibirnya dan membiarkan gadis manja itu menghirup oksigen sebanyak-banyaknya. Donghae sedikit tersenyum melihat bibir cerry nan tipis itu membengkak karena terlalu lama ia lumat dan gigit sedikit kasar.

Di usapnya sisa-sisa lelehan salive di ujung bibir itu. Ryeowook menatap tajam Donghae. “ Ya!Apa yang Oppa lakukan? ” pekiknya kesal dengan memukul-mukul dada bidang Donghae. “ Apa kau tak bisa merasakannya Chagy? ” tanya Donghae mengabaikan kekesalan Ryeowook.

“…”

“ Apa kau tak bisa merasakan bagaimana perasaan Oppa yang begitu besar padamu hmm?? ” dibelainya pipi chubby itu lembut. Memberi kehangatan yang menjalar di relung hatinya. perasaan kesal, marah, cemburu dan apa pun itu sepeti menghilang begitu saja tatkala tangan Donghae mengelus pipinya. Bahkan ucapan yang baru saja ia dengar membuatnya kembali ‘baik-baik saja’.

“ Bohong!!! ”

Donghae menaikkan sebelah alisnya. “ Apa maksudmu Chagy? ”

Ryeowook mengambil nafas dalam, dan menghembuskannya perlahan. “ Oppa bohong tentang perasaan Oppa padaku. Kalau memang Oppa mencntaiku begitu besar seharusnya Oppa menuruti kata-kataku tadi saat tak memperbolehkan Oppa untuk menyentuh Henry ” dengan mata yang masih memandang sendu Donghae.

Donghae memutar mata bosan. Berapa kali lagi Ia harus menjelaskan bahwa yang tadi itu hanyalah salah satu bentuk pertolongan pada orang lain dan bukan perhatian seperti yang di pikirkan oleh Ryeowook. “ Oke, terserah kau mau menganggap yang tadi itu suatu bentu perhatian atau apa pun itu, yang pasti Oppa tetap mencintamu. Dan sekarang ayo Oppa antar kau pulang ”

Donghae menyeret Ryeowook menuju motor nya yang berada tak jauh dari mereka. Ryeowook hanya diam dan mematuhi perintah Donghae. Dia memang tak pernah bisa marah terlalu lama dengan namjanya itu. Ia seolah seperti mayat hidup jika sedang marahan dengan Donghae.

Melihat kedua orang itu yang sudah lebih dulu meninggalkannya membuatnya merasa kehilangan. Kyuhyun. namja ini hanya terus diam meskipun Ryeowook—yeoja yang di cintainya—pergi. Dia tak bisa melakukan apa pun. Ryeowook milik Donghae dan entah sampai kapan hal itu akan berlanjut. Apa Kyuhyun bahagia? Tentu saja tidak. Tak ada manusia yang bahagia jika melihat orang yang di sayangi tak menjadi miliknya. Iya kan?

Dengan sedikit malas akhirnya Kyuhyun memutuskan untuk pulang dengan menaiki motor sport nya dengan kecepatan tinggi. Dia tak pernah tahu bagaimana caranya menghilangkan rasa sesak di hatinya. hati itu seolah sudah kebal menerima kenyataan yang selalu tersakiti. Dia mungkin lelah, tapi sungguh demi Tuhan ia pun juga tak bisa memberhentikannya. Ryeowook terlalu manis untuk di lupakan, tapi juga terlalu sakit jika terus di pikirkan. Semua yang berhubungan dengannya membuat seorang Cho Kyuhyun di liputi rasa campur aduk. Membuatnya begitu lemah dan sakit disaat bersamaan. Ryeowook bagaikan cermin.

.

.

Rumah mewah kediaman keluarga Cho itu nampak sepi dan hening. Tak ada suara teriakan, hanya ada keheningan yang menyelimuti. Ini bahkan lebih sepi dari sebuah kuburan bagi namja bernama Kyuhyun itu. Mungkin, di rumahnya terdapat banyak sekali maid-maid yang selalu bersedia menemaninya dan mengabulkan apa pun yang ia perintahkan. Tapi tolong catat!! Mereka hanyalah seorang maid, yang sudah pasti akan selalu menghargai Kyuhyun sebagai majikan dan itu berarti mereka tak akan bisa berteman dekat dengan Kyuhyun.

“ Selamat datang Tuan muda ”

Lima maid itu membungkuk memberi hormat untuk Kyuhyun yang tak di gubris sedikit pun oleh sang Tuan Muda. Akkh~ mereka bahkan tak pernah mengeluh akan sifat dan perilaku Tuan muda mereka yang terkesan dingin, angkuh, sombong, tertutup dan bahkan tak punya etika. Tapi mau bagaimana lagi? Toh mereka juga cukup memahami akan penyebab Tuan muda mereka bersikap begitu.

Hah~ jika saja kedua orang Tua Kyuhyun tak berpisah, mungkin saat ini Kyuhyun akan menjadi Kyuhyun yang ceria seperti sedia kala dulu. Semua maid selalu berdo’a untuk kebahagiaan Tuan muda mereka yang sudah harus menjalani kehidupan dengan penuh kesunyian saat masih berusia muda.

Kyuhyun menghempaskan tubuhnya di ranjang miliknya. Matanya terpejam erat seolah berusaha mengubur akan semua hal yang membuatnya sakit.

TES.. TES.. TES..

Liquid bening itu menetes tanpa kendali Kyuhyun. air mata yang benar-benar selalu menetes setiap malamnya. Air mata yang selalu ia keluarkan secara diam-diam. Sebegitu beratnya kah kehidupanmu Kyu?

“ Umma.. Appa.. bogoshippo~ ” gumamnya lirih masih dengan mata terpejam.

.

.

Ada hal-hal yang dibagi  bersama—secara verbal dan non verbal. Ada tawa yang di ledakkan bersama, ada tangis yang terendam yang bisa di hapus walau tanpa kata-kata penghiburan..

—itulah KELUARGA ^^

_Choi Ryeosomnia_

.

.

Ryeowook tersenyum senang dengan menampilkan deretan gigi putihnya yang bersih. Malam ini Donghae Oppa mengajaknya makan malam dan tentu saja setelah dengan susah payah Donghae membujuk yeoja ini agar tak marah lagi padanya. Donghae sangat sebal dengan senyum yeoja di hadapannya ini. Lihat saja, sedari tadi ia senyum-senyum sendiri.

Seorang pelayan perempuan muda datang tergopoh-gopoh dengan sebuah buku catatan kecil dan bolpen cokelat mengkilat. Rambutnya yang terkuncir satu ke atas memperlihatkan leher jenjangnya yang indah. “ Maaf, apa sudah menentukan pesanan? ” tanyanya sopan tapi dengan mata yang menatap genit ke arah Donghae. Ryeowook mendecih akan kegenitan pelayan wanita ini. Hey, apa pelayan ini tak lihat bahwa namja yang baru saja ia goda sudah memilik yeoja?

Donghae tersenyum, “ Lasagna ukuran sedang dengan cola. ” pelayan wanita itu terhenyak saat melihat senyum Donghae yang benar-benar menawan. Ryeowook memajukan bibirnya ke depan, “ Apa kau tak menanyaiku juga? ” sinisnya.

Pelayan wanita itu langsung beralih menatap wajah masam Ryeowook. sedikit kikuk juga karena ketahuan melihat namja orang lain. “ Ah maaf, anda mau pesan apa? ”

“ aku mau spaghetty bolognaise dan ice cream rasa coklat dengan saus melon ukuran jumbo ” menjawab dengan bibir yang masih maju ke depan.

Pelayan itu berlalu setelah membungkuk sebentar. Sol sepatunya memantul di atas papan kayu dan mengetuk dengan nada yang berirama, seperti di sengaja saja.

Ryeowook masih saja menggerutu sebal meskipun pelayan genit itu sudah menjauh dari mereka. Donghae saja mati-matian menahan tawanya jika saja ia tak ingat bahwa ini adalah restorant yang cukup terkenal dan ekheemm romantis.

“ Berhenti menggerutu hal yang tak jelas Chagy, kau seperti nenek-nenek saja ”

Ryeowook mendelik sebal pada Donghae, “ Habis dia genit ”

“ Sudahlah, itu kan memang sudah hal yang harus kau terima jika memiliki namja tampan seperti ku Baby ” uh, bahkan saat seperti ini pun ia masih sempat-sempatnya bernarsis. Apa dia tak tahu bahwa yeoja nya itu kesal? Atau sengaja membuatnya bertambah kesal? Ckckck~

Setelah mengucapkan kalimat tersebut tak ada lagi yang buka suara. Hanya diam. Yeah, Ryeowook memang senang karen laki-laki di depannya ini mengajaknya makan malam bersama, sudah lama sekali mereka tak seperti ini. Ck, tapi semua itu masih belum cukup membuat pikirannya tenang.

“ Oppa~ ”

“ Hmm? ”

Ryeowook menggeleng, membuat Donghae semakin tak mengerti apa maksudnya. “ Jika ada sesuatu yang ingin di tanyakan kenapa tak langsung saja? ”

Ryeowook memandang Donghae lembut, mata itu menampilkan sesosok Donghae yang begitu sempurna bagi dirinya. Betapa ia sangat beruntung bisa memiliki laki-laki tersebut, bahkan terlintas di pikirannya, bahwa dia tak pantas untuk Donghae. Donghae terlalu berkelas untuknya, bahkan dulu untuk bermimpi bisa memcarinya saja ia tak pernah. Dan sekarang?? Uhh, hatinya berbunga-bunga sekali.

“ Oppa tampan ”

Donghae mendengus menahan tawa. Ck, oke. Donghae sudah tahu sedari dulu kalau dirinya memang tampan, dan semua orang ku pikir juga bilang seperti itu. Tapi yeoja mungil ini, huaah~ dia mengucapkannya seolah baru pertama kali melihat dirinya. Donghae segera memalingkan wajahnya saat di rasa wajahnya memanas menahan malu. Di puji oleh orang yang kita cintai itu selalu membuat segalanya berbeda. Tak berpengaruh jika orang lain yang mengatakannya, tapi jika Ryeowook????

.

Sisi romantis seorang pria itu sederhana dan simple

Tetapi para pria selalu berusaha dan berharap untuk bisa membuatmu para gadis bahagia ^^

_Choi Ryeosomnia_

.

.

.

Chuu~

Donghae mengecup sayang kening Ryeowook. “ Jangan tidur malam-malam ne~ besok harus sekolah ” ucap Donghae yang dibalas dengan anggukan ringan oleh Ryeowook. “ Oppa juga. Jangan suka online malam-malam dengan gadis-gadis genit itu, berhenti tebar pesona pada mereka dan terakhir jangan pernah dekat-dekat deng—”

“ Oppa mengerti Chagy, kau tak perlu mengingatkan Oppa terus-terusan ” potong Donghae dengan menangkupkan tangannya membingkai wajah imut itu. Sekali lagi Ryeowook mengangguk. “ Cepat masuk, udara malam tak baik untuk kesehatanmu ”

“ Hati-hati di jalan ” kaki kecilnya mulai memasuki gerbang rumahnya, sedikit menoleh untuk tersenyum pada namjacingunya yang masih berdiri di samping motor birunya dengan mengawasinya sampai masuk di rumahnya. Memang selalu seperti itu, Donghae tak akan pulang sebelum memastikan Ryeowook nya masuk lebih dulu ke dalam rumahnya. Benar-benar perhatian eh??

.

.

.

Yeoja berperawakan mungil itu mendesah lelah. Malam ini ia tak bisa bercerita pada sang Umma. Mengingat sang Umma sedang pergi dengan Appa nya untuk mengurusi perusahaan Appa nya. Dia memang sering ditinggalkan seperti ini, tapi entah kenapa kali ini ia merasa kesepian sekali. Apa karena ia masih sedih perihal Donghae dan Henry?

Drrtt.. Drrttt.. ponselnya bergetar dengan menampilkan sebuah icon ‘Prince Fishy Calling’

“ Oppaaa~ ” Ryeowook langsung mengangkat panggilan tersebut dan berseru manja. Terdengar suara kekehan di sebrang sana. Prince Fishy atau panggil saja Donghae, kini justru tersenyum dalam kamarnya saat mendengar suara cempreng yang begitu menganggu hidupnya namun sekaligus selalu ia rindukan.

“ Hei, belum tidur? ”

Ryeowook mendudukkan tubuhnya menghadap jendela yang mengarah keluar dan menampilkan sebuah rumah-rumah tetangganya yang lampunya sebagian besar sudah mati.  “ Belum, aku di rumah sendirian. Aku takuuut Oppa~ ” dirinya merengek lagi layaknya anak yang meminta ice cream pada Appa nya. Sekali lagi Ryeowook mendengar suara tertawa kecil yang berasal dari Donghae.

“ Takut apa eoh? Kau kan sudah besar baby, bagaimana bisa kau takut eum?? ”  kata Donghae lembut.

“ Oppa tidak tahu saja kalau sendirian itu sangat menyebalkan, aku butuh teman. Kalau pun tak ada teman untuk tidur bersama, setidaknya masih ada Umma dan Appa yang akan menjagaku dari kamar mereka ” suara Ryeowook masih saja terdengar manja, ah ani. Tapi memang begitulah dirinya. Manja dan errrr.. sedikit menjengkelkan.

“ Ne~ sudahlah jangan takut. Oppa akan mengawasimu dari sini. Bagaimana? ”

“ Ya! manabisa seperti itu? Oppa tak ada disini, jadi bagaimana mungkin Oppa bisa mengawasiku? ” bibirnya mengerucut imut dan sangat menggemaskan. Sayang sekali Donghae tak ada di dekatnya saat ini.

Donghae hanya menanggapinya dengan senyum tampannya, gadisnya ini benar-benar manja sekali eoh? “ Hati Oppa ada bersamamu, jadi Oppa bisa merasakan apa yang kau rasakan baby ”

ryeowook bersemu merah mendengar ucapan romantis dari namjacingunya itu. Issh, Donghae kan memang playboy jadi wajar jika kata-katanya selalu romantis. “ Oppa~ Dingiiiinn~ ” Ryeowook mulai mengalihkan pembicaraan.

“ Dingin? Sini Oppa peluk biar Oppa hangatkan ”

“ Eungg~ ” Ryeowook mengangguk imut.

“ Apa sudah tak dingin? ”

“ Lumayan hangat Oppa ”

Donghae dan Ryeowook sama-sama tertawa kecil. Yeah, sedikit berbicara sambil mengkhayal mungkin bisa membuat keduanya bahagia. Uggh..jinjaaa.. Ryeowook ini benar-benat mood maker.

Donghae menautkan alisnya saat tak mendengar suara Ryeowook dan lagi panggilannya juga tak dijawab oleh yeojanya itu. Donghae sedikit khawatir takut terjadi apa-apa, namun kekhawatirannya tak berlangsung lama setelah ia menyadari suara dengkuran dari pihak yeojanya itu. Sebuah tawa kecil kembali ia nampakkan, “ Ck, ternyata sudah tidur ” gumamnya pelan. “ Jaljayo Chagy~ ” setelah mengucapkan selamat malam pada Ryeowook yang tentu saja tak dibalas oleh Ryeowook, Ia mematikan sambungan teleponnya.

.

Dunia itu terus berputar. Jika takdir adalah roda gigi, maka kita adalah alasan untuk memutarnya

.

.

.

Ryeowook hari ini berencana untuk menemui Donghae di ruang Osis. Dia sudah berusaha sekuat mungkin untuk melupakan kejadian antara Donghae dan Henry, yah dia harus percaya pada Donghae. Donghae mencintainya dan tak akan pernah meninggalkannya.

Hari ini dia berniat memberi kejutan pada kekasihnya itu dengan membuatkan bekal makanan yang sudah mati-matian ia buat dengan tangannya sendiri, bahkan ia rela bangun pagi-pagi sekali untuk menyiapkannya. Dia berjalan dengan riang sembari menyapa siapa saja yang ia temui.

Tapi belum juga kakinya sampai di ruang Osisi dan masih berjalan di koridor sekolah yang melewati lapangan basket, matanya sudah menemukan terlebih dahulu…

BAK!!!

 Bekal yang tadi ia bawa jatuh di lantai koridor. Matanya kembali merasakan sebuah liquid-liquid bening yang sudah memberontak ingin keluar. Dan kagetkan dia saat mendapati kekasihnya tengah berbicara dengan seorang gadis berpipi sangat chubby di pinggir lapangan basket. Terlebih Donghae tersenyum lembut seraya mengelus pipi kiri gadis tersebut.

Ryeowook tahu betul siapa gadis itu. Dia adalah Henry Lau. Yeoja murid baru yang baru saja kemarin masuk di sekolahnya dan baru kemarin juga sudah merusak semua kebahagiaannya. Yeoja yang pandai bermain biola dan lebih ahli dari dirinya dalam hal dance adalah saingan beratnya.

Perasaan Ryeowook terbakar cemburu melihat suguhan pemandangan di depannya itu. Merasa tidak kuat untuk melihatnya, dengan segera Ia berlari membelakangi mereka dengan menahan butiran asin yang akan terjatuh tak lama lagi.

.

Kau tak tahu betapa itu sangat menyakitkan

Lebih dari sakit di kepalaku

.

.

.

Dan disinilah ia sekarang. Di perpustakaan sekolah yang nampak masih sepi mengingat perpustakaan ini akan ramai jika sudah mendekati ujian-ujian. Ia duduk di sudut ruangan dengan menelungkupkan kepalanya di kedua tangan yang sudah ia lipat. Emosinya sudah memuncak. Rasa cemburu juga kecewa tengah berkecamuk dalam dadanya. Sesak sekali rasanya.

“ Hiikzz” satu isakan lolos dari bibirnya. Beruntung sekali penjaga perpustakaannya sedang tertidur dengan headphone yang terpasang di kedua telinganya. Diangkatnya kepalanya dan mulai menghapus air matanya kasar. Tapi tetap saja, air mata itu terus keluar dengan sendirinya. Kenapa? Kenapa Donghae begitu kejam padanya? Apa ia tak tahu bahwa tadi pagi Ryeowook baru saja mulai melupakan kejadian sehari yang lalu? Ryeowook mempercayai Donghae bahwa ia begitu mencintai dirinya. Dan sekarang? What the hell? Apa benar-benar sengaja membuat dirinya sakit dan patah hati.

“ Oppaa~ ” kali ini bukan nada manja yang tertangkap pendengaran siapa saja, melainkan panggilan yang serak dan seperti sedang merana. Di tutupinya wajahnya menggunakan kedua belah tangannya. Air mata bodoh ini seperti tak mau berhenti.

Ryeowook membekap mulutnya dengan erat saat dirasa isakannya semakin sering keluar. Ia tak mau terlihat lemah, sudah cukup imagesnya selama ini yang bilang bahwa dia gadis manja, dia tak mau lagi membuat citra buruk menjadi miliknya.

“ Ryeowook-ssi? ” seseorang muncul dari balik rak buku dan berjalan mendekati dirinya, segera saja Ryeowook tersenyum dan menghapus sebisa mungkin air matanya. “ Sunbae? ” senyum berkembang dari bibir mungil indah itu.

Seseorang yang dipanggil Sunbae itu juga senyum dan duduk berhadapan dengan ryeowook. mata bulat kelincinya menelisik setiap sudut wajah Ryeowook dengan teliti. Rasanya ada yang aneh, seperti terlihat memerah sekali wajahnya. “ Kau menangis? ”

“ A-aniyaa, mana mungkin? Hehe ”

Kenapa kau berbohong? Kenapa kau menutupi kesedihanmu?

Sungmin menautkan kedua alisnya, seolah tak percaya, “ Kau pikir kau pandai berbohong? ”

Ryeowook mengatupkan bibirnya rapat-rapat. “ Mungkin bibirmu bisa berbohong, tapi sorot matamu tak bisa mneyembunyikan semua itu. Matamu…. yang selalu memancarkan semangat tinggi dan kedamaian selalu bisa membuat semua orang yang memandangmu ikut bersemangat. Dan sekarang, mata karamel itu terlihat redup dan…kecewa serta sedih ” Sungmin berkata lambat diakhir kalimat membuat Ryeowook menundukkan kepalanya.

“ Begitukah? ”

“ kau bisa bercerita jika kau memiliki masalah. Tenang.. aku tak akan membocorkannya ”

Ryeowook kembali memandang lurus kedepan ke arah Sungmin. “ gwenchana, aku baik-baik saja ”

.

.

.

Ryeowook duduk di salah satu bangku kantin. Sendirian? Tentu. Bukankah Donghae sedang di lapangan basket bersama teman-temannya dan juga……..

Ryeowook memejamkan matanya sebentar, dan saat matanya membuka sebuah coklat berada tepat di depan matanya. Kepalanya mendongak untuk melihat siapa yang memberinya coklat, dan lagi-lagi Ryeowook tersenyum. “ Kau sedang sedih? ”

Ryeowook memiringkan kepalanya seolah memberikan kesan imut untuk namja di depannya itu. “ Apa aku terlihat sedih? ”

Namja tampan itu mengacak gemas poni kecoklatan milik Ryeowook. “ Hanya menebak, dan lagi kenapa kau menutup matamu? ”

Ryeowook menggeleng, “ Tidak ada ” datar, suara itu sangat datar, dan ini bukanlah Ryeowook yang ia kenal.

Namja itu hanya tersenyum, dia bisa menebak bahwa Ryeowook sedang sedih. Itu pasti. Tak mau mengungkit masalah Ryeowook, akhirnya namja itu menyuruh Ryeowook untuk memakan coklat yang baru saja ia berikan itu. “ Seseorang bilang, bahwa coklat itu sangat baik untuk menghilangkan kesedihan ”

Ryeowook hanya diam, tak menajawab dan tak berusaha untuk menanggapi, hanya anggukan kecil yang ia berikan. “ Siwon Oppa ”

“ Ya? ”

“ Kalau kita sedang cemburu, apa kita harus mengungkapkannya? ” Ryeowook bertanya hati-hati sambil memandang lawan bicaranya intens. Siwon tampak mengkerutkan keningnya mendengar pertanyaan gadis di depannya ini. “ Tentu saja, bahkan jika kita tersakiti kita juga harus mengungkapkannya, saat kita menangis pun kita juga boleh menangis. bukankah kau yang mengajariku seperti itu? ” Siwon balik bertanya.

Ryeowook tersenyum tipis, Siwon Oppa masih mengingat ucapannya saat itu ternyata. “ Memangnya kau cemburu pada siapa? ”

“ tidak ada, aku kan hanya bertanya Oppa~ ” kali ini suara manja khas miliknya kembali terdengar.

Siwon mencubit gemas pipi Chubby milik gadis di depannya ini. “ Kau ini benar-benar mirip sekali dengan Ki—” Siwon tak meneruskan ucapannya saat merasa hampir keceplosan.

“ Ki?? ”

“ Ah~ tak ada! Lupakan saja Wookie-ah ”

Ryeowook mengangguk dan mulai memakan coklat pemberian Siwon, “ Lain kali berikan aku coklat lagi ne Oppa? ”

“ tentu, kau mau berapa? ”

Ryeowook mengetuk-ngetukkan jari telunjuknya di dagunya membuat pose berpikir yang begitu menggemaskan, bahkan bibirnya pun juga maju beberapa centi dari biasanya. “ Bagaimana kalau 8? ” usulnya sambil tertawa lebar. “ 8?? Untuk mu semua? ” herannya yang dibalas gelengan mantab oleh gadis itu. “ Tentu saja tidak ”

“ Lalu? ”

“ Coklat-coklat itu untuk Donghae Oppa, Yesung Oppa, Taemin, Kyuhyun, Eunhyuk Sunbae, Sungmin Sunbae dan terakhir untukku ”

Siwon hanya memandang takjub yeoja ini. Bagaimana bisa ia masih memikirkan orang lain? Dan lagi Eunhyuk? Bukankah dia yeoja yang sudah menjahati Ryeowook waktu itu? —tanya Siwon dalam hati.

“ Eunhyuk? Dia kan yeoja yang waktu itu mencorongmu? Kenapa kau memberikan coklat untuk yeoja yang jahat? ”

GYUUTT..

Siwon meringis merasakan cubitan Ryeowook yang benar-benar kuat. “ Jangan mengatainya jahat. Eunhyuk Sunbae tak sejahat kelihatannya kok Oppa, justru dia orang yang sangat lembut ”

Oke, kali ini Siwon semakin bingung. Lembut? Hei, siapa saja sudah tahu bahwa yeoja bermarga Lee itu adalah orang yang kasar, suka marah-marah, tomboy  dan sangat di takuti oleh para Hoobae saat MOS dulu, dan Ryeowook justru mengatakannya lembut?—Siwon berpikir keras.

“ Kita tak bisa menilai seseorang hanya dari luarnya saja. Terkadang seseorang tersebut bersikap seperti acuh, galak atau apapun itu, pasti mereka memiliki alasan. Sama halnya dengan Tuhan. Dia menciptakan kita bukan tanpa alasan. Yah, kurang lebih begitulah Oppa ”

Bibir sexy milik namja itu melengkung keatas, membentuk sebuah senyum tampan yang jarang ia tampakkan. “ Kau benar. ”

Dan sepanjang jam istirahat itu, Ryeowook seolah melupakan apa yang sudah ia lihat. Gadis ini akan selalu baik-baik saja jika ada seseorang yang bisa membuatnya melupakan hal-hal yang menyakitkan untuknya. Dia memang sedih, tapi setidaknya saat ini ia bisa melupakannya kan?

.

Aku pikir sekarang sudah tak apa-apa

Bahkan jika ada hal yang menyedihkan dan membuatku menangis, aku tahu bahwa aku bisa tersenyum kembali ^^

_Choi Ryeosomnia_

.

.

.

Taemin memandang aneh sahabatnya. Tadi pagi ia melihat Ryeowook begitu bahagia dan berseri-seri saat menceritakan Donghae Sunbae, dan sekarang ia melihat Ryeowook dengan mata yang sayu dan sedikit wajah yang pucat. Ada apa dengannya? —pikir Taemin.

“ Taemin-ah, apa hari ini kita latihan dance? ”

Taemin memandang yeoja berpipi Chubby seperti mochi itu, “ Ya~ satu minggu ini kita selalu latihan 3 kali ”

“ Ah, gomawo infonya. Ohya, kau tahu? Tadi Donghae Oppa bilang padaku kalau 2 minggu lagi akan ada lomba dance. Dia memilihku sebagai pasangannya nanti untuk mewakili sekolah kita ” ucap henry antusias dan bangga.

DEG!!

Jantung Ryeowook seperti akan lepas saat ini juga. Lomba dance? Kenapa Donghae tak memberitahunya dan malah Henry orang yang lebih tahu dibandingnya? Bahkan Taemin pun tak tahu. Apa lagi Donghae memilih Henry sebagai partnernya dance?? Jinjaa.. kenapa harus Henry? Bukankah masih ada Eunhyuk Sunbae sang ketua Dance yang pasti jauh lebih lihai di banding Henry? Atau bisa saja kan Taemin? Bukankah Taemin adalah calon ketua Dance tahun mendatang? Dance Taemin jauh lebih baik dari Henry? Dan yang terakhir kenapa bukan AKU?? Aku kan kekasihnya?

Ryeowook mengepalkan tangannya. Mungkin untuk yang terakhir, ia bisa terima. Ia sadar bahwa kemampuan Dance nya sangat buruk. Tapi kenapa? Kenapa Henry??

kyuhyun yang mendengar percakapan Henry dan Taemin sontak mempause game’nya dan menoleh ke sampingnya untuk melihat ekspresi Ryeowook. kyuhyun tahu, bahwa pasti beginilah ekspresi yang di tampilkan yeoja mungil itu. Menundukkan kepalanya, menutupi matanya yang sudah memerah menahan tangis dan terakhir tangannya yang mengepal erat.

“ Gwenchana? ” disentuhnya pundak kecil yeoja itu yang membuat sang empunya menoleh pada Kyuhyun. dan….

Mata Kyuhyun membulat sempurna melihat wajah yeoja itu. “ Wo-wookie? ”

.

Kemurnian cinta itu…..bagaikan mutiara

Akan menyiksa hati seseorang jika mereka tergila-gila pada cinta itu

Dan itu bagaikan……..

Sebuah rantai yang terus mengikat

[[[ Choi Reosomnia ]]]

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

TBC ^^

23 komentar di “(GS/Chapter) Nothing’s Over Than You~ 07

  1. ga tau kenapa unni lebih suka wook ma kyu.. ato bang yeye..
    abis klw ma hae wook nangis mulu..
    dan unni selalu ga pernah absen nangis klw wook lg nangis.. jiahhh.. mata unni bahkan udah panas gara2 nangis ma wook dr tadi..

  2. hae~~kau mmbuat wookie ku mngis lge..tpi untung ad wonpa.. bagi” donk coklat.a oppa.. henry knpa seh??? ap dy gk ksian liat wookie..smnjak dy hdir wookie sllu mnngis.

  3. hae kalau wook.bilang jgn sentuh ya jgn sentuh.dong !!! biar aq aja yg sentuh henry#YmodeOn*plak*
    wookie jadi marah kan ,,,

    kyu kau selalu datang disaat istrimu ada masalah ,, chemistry kalian emang TOP bgt dah ,,,

    yak!! hae kau g’ liat ada suaminya disitu ?!!! main nyosor aja,,,huh
    untung kyu g’ marah#elusdada

    aishhh napa tiap.part kyu aq nanggis ,, huks huks #hugskyutight

    dasar wookie ,,napa semua orng kau cemburuin,,hadeeehhh

    yak!!!!mochi kau buat wook sedih marah dan kecewa!!! mau aq cipok eoh,,,lol

    kyu tenangin istrimu ne,,,dia.butuh sandaran,,,

    pai pai,,,
    chu~~~~wookie

  4. waduh wook digendong siwon,,,,,xixi
    teryata hae juga kacau kalok didiemin wook,..jadi ciri khan wook kalok cemburu gitu ya,,???
    hae kan wook udah bilang jangan disentuh kenapa ngeyel wook marah kan,,????
    aduh hae pinter ya ngerayu wook biar gak marah diajak diner,,
    haewook moment so sweet

  5. Bener2 bingung klo udh ada Kyuwook moment d’ff ini,biar sdikit.tpi sudh bisa buat ku senyum 🙂

    Hae berhenti buat Wookie cemburu atau kau akn ku tendang :@

  6. mau elah digendong siwon-___- /abaikan
    pas uks eommaaaaaaa romantis><;; /mupeng
    mana donghaenya pinter ngerayu lagi-_- itu pelayannya ganjen bgt sama donge! itu ada pacarnya woy-__-

  7. Rasa sakit htinya bru sja pulih, tp udh mulai lgiii. Ckck, ksihan wookie nangis muluuu. Donghae jg sih gk peka sma skali, berderai air mataaa kan si Wookiee -lagi.
    Hufft, kyuhyun lagi2 hrus mnekan prsaannya sma si wookiee. Tp salut jg sih, krna gk ikut cmpur ma urusan org lain.

    Eh, Henry itu sengaja yaa mau panas2in wookie? Aishh~ jinjja! Keterlaluan kamuu.

  8. hahh knpa gk ada yewook moment nxa …!!!:(

    donghae u hrus sdar dri klau uri wookie kan cmbru klau u dket ama henry….!sllu mlukai hti wookie ajja

    akhir2 ini eunhyuk udah sdikit2 mnerima wookie ya sbgai kkasihnxa,,,,…
    tau ajja klau wookie cmbru wktu hae nlongin henry<<

  9. aigoo hukss~ makin sedih saya T.T
    huweee~ siapapun kalo liat pacar.a lagi sma mantan.a juga pasti cemburu… haeppa kenapa gak sdar” sih aishh*jitakpalahaepa*

    kukuku~ wonpa dia pasti mikir kalo wook itu kibum.. yaihhh~

  10. Huwaaa…apriiil..ni mata dah berembun terus dr td gara2 baca cerita ni..sekuat apapun wookie..tetap saja seorang wanita yg halus hatiny sehingga sangat rapuh..kadang qta bs memberi solusi atw nasehat kpd org lain,tp saat qta d hadapi masalah dan terasa berat..segala kekuatan positif itu seakan menguap tidak da lg cangkang kuat yg melindungi hati qta yg rapuh.. 😦

  11. hae knp buat wookie nngis lgi..hae tw aja sifat khas wookie lau lgi cmbru..haha..unni~ skli2 ksi pljran tu hae..bkin dy jga cmbru ma wookie. biar impas

  12. wookie’y knapa slalu nangis ,, ga tega sama wookie’y
    Huhuhuhh
    Kyu’y uga ksihan ,, udaahh wookie’y sama kyuhyun aja ne #dijitak
    Kkkkkk
    Hae’y uga pinter ngerayu wookie biar ga truus”an mrah sama hae ,,,
    🙂

  13. Haduuh,,, wook masih cemburu aja sm henry, henry jg deket deket terus sm hae, hae kenapa wook dibentak bgtu?? Kan kasihan wook kkk~
    siwon baiknya ngasih coklat ke wook dan menghibur wook, semoga aja itu cuma sekedar jd partner dance kkk~

  14. haah..chap nie wook y hae bikin wook nangis mulu.
    wook trllu mencintai hae & sgt brgantung pd y.
    hae itu bgaikan dunia y wook. apa yg trjadi jka hae ninggalin wook. mungkin akan lbih prah dr wonkyu yg sprti mayat hidup sblm brtmu wook .*cmbru bnar”menguras hati.
    hyuk y dah mlai nerima wook kah,baguslah ..

    jd siwon mnyukai wook krn sprti melihat sosok kibum..*owh…

  15. haishh,, saya nangis akan nasib wookie. 😦
    kok donghae nggak nyadar2 sih kesalahannya? hyaa henry kok kayaknya emg lagi aktif (?) mengumbar kedekatannya dg donghae.
    kyu it namja yg kesepoan dan menyedihkan. :,(
    nice ff april, feel nya dapat banget, jadi ikut emosi nih dg hae. ^^
    keep writing.

  16. aku sedih wookie huhu 😦 , ah donghae kok gitu sih haha , hmm siwon mau coklat jga dong haha :v , author daebak ! 😀

  17. Handsome Cho aku jg mau dibeliin ice cream coklat sebesar lemari,,wkwkwk
    chap ini membuatku senyum2 sndiri tpi jg kesel sendiri,, outhor daebak bkin reader jungkir balik terbawa suasana cerita ff

Tinggalkan komentar